Webinar 1.0 : Forum Seni Dan Kebangsaan

preview_player
Показать описание
FORUM SENI DAN KEBANGSAAN (WEBINAR) SEJARAH ASRI
“Memahami Indonesia melalui Pendidikan Seni Rupa : Peran Seni, Seniman, dalam Membangun Indonesia dari Perspektif Sejarah”

Live via zoom
WEBINAR dalam rangkaian acara Pameran Seni Rupa "Tonggak" Harlah Ke 70th ASRI.

Tanggal : 27 November 2020
Jam : 19.00 WIB - 21 WIB

Pembicara:
Dr. Hilmar Farid
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

Prof. Dr. Bambang Purwanto, MA
Sejarawan dan Guru Besar Universitas Gadjah Mada

Dr. Suwarno Wisetrotomo, M.Hum
Kurator dan Dosen Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta

Moderator :
Sudjud Dartanto, M.Hum

Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) adalah perguruan tinggi seni pertama yang didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1950. Pendirian akademi seni ini berangkat dari amanat Kongres Kebudayaan Nasional pertama yang diselenggarakan setelah Indonesia merdeka. Para seniman dan budayawan menjadi penggerak awal akademi seni ini dengan dukungan penuh dari pemerintahan Republik Indonesia. Semangat pendirian ASRI menggambarkan pula semangat para pendiri bangsa pada saat itu dalam melihat peran penting kebudayaan dalam pembentukan karakter bangsa, pembentukan nasionalisme, dan pembangunan manusia.

Pendirian ASRI sangat kental dengan nuansa kebangsaan, di mana para seniman juga kebanyakan adalah pejuang dan tentara pelajar. Para pendidik di ASRI memiliki pandangan-pandangan seni yang sangat erat dengan semangat kebangsaan yang menentang penjajahan kolonial. Sebagai akademi seni, ASRI memiliki karakter khas yang dibentuk oleh para pejuang itu dalam melahirkan karya-karya yang menggambarkan realitas masyarakat saat itu. Para seniman yang mendukung pendirian ASRI seperti S. Sudjojono dan Affandi memiliki karakter yang kuat dalam mengetengahkan seni rupa yang berangkat dari semangat kerakyatan itu. Begitu pula para seniman yang menjadi pengajar pertama ASRI, seperti Hendra Gunawan, Trubus, Kusnadi, Djajengasmara, dan RJ Katamsi. Para mahasiswa awal juga menjadi penerus cita-cita para seniman sebelumnya, seperti Edhi Sunarso, Abas Alibasyah, Fadjar Sidik, G. Sidharta Soegijo, Soedarso, dll. Para seniman memiliki pandangan yang besar bahwa seni (rupa) memiliki peran penting dalam melihat jiwa dan semangat jaman yang sedang mengalami perubahan tatanan, dari kolonial ke sebuah republik yang demokratis.

Dalam konteks masa kini, semangat pendirian ASRI itu dapat dilihat dalam perspektif bagaimana kita sebagai sebuah bangsa memandang seni dan kebudayaan secara umumnya sebagai bagian penting dalam memaknai kehidupan kita dalam berbangsa. Kongres kebudayaan yang diselenggarakan sejak pra-kemerdekaan telah melahirkan landasan-landasan percakapan yang mendasar mengenai cara kita melihat dan memaknai kemerdekaan kita sebagai bangsa. Kompleksitas pendidikan seni di masa kini, semakin tak terelakkan berlangsung dalam arena ekonomi, politik, dan kebudayaan secara umum. Begitu pula dimensi sosial yang semakin kompleks -dalam situasi realitas yang termediasi- melalui teknologi digital dan jaringan media.

Diskusi ini diharapkan dapat mempertemukan berbagai perspektif dalam melihat sejarah ASRI dan praktik seni rupa pada umumnya, baik dari perspektif sejarah, penentu kebijakan, maupun kebudayaan kontemporer.

Penyelenggara: FSR ISI Yogyakarta.
Рекомендации по теме