filmov
tv
'Situs BONGAL Sejarah Dunia di Tanah Batak'
Показать описание
1300 Tahun yang lalu DINAR-DIRHAM dipakai untuk transaksi jual-beli di Desa Jago-jago(Jauh sebelum Indonesia ada).
Tapi jauh sebelum Republik Indonesia ada, Dinar dan Dirham dipakai dibanyak tempat di nusantara. Dan yang tertua, yang paling jauh jaraknya dari masa kini adalah penggunaan Dinar dan Dirham di suatu kawasan kosmopolitan kuno di Sumatera Utara, di desa Jago jago Kecamatan Badiri, desa tepi samudera pantai barat Tapanuli Tengah. Desa yang dalam Indonesia moderen menyerupai kampung yang terkucil itu, tidak bisa dimasuki mobil, untuk mencapainya harus jalan kaki melewati jembatan gantung sepanjang dua ratus meter, menyeberangi muara sungai Lumut.
Tentu menjadi tanda tanya besar bahkan misteri, kenapa ratusan koin Dinar dan Dirham Era dinasty Umayyah dan Abassiah ini ditemukan para penambang emas tradisional di desa kecil ini? Desa yang tidak dikenal saat ini tapi yang lokasinya satu garis lurus berjarak sekitar 70 KM sebelah selatan bandar kuno legendaris Barus, Tapanuli Tengah, Sumut.
Desa ini memiliki kawasan bernama Bongal, areal berupa endapan lumpur yang didasarnya, sedalam 3 meter lebih, terdapat bekas permukiman kuno dengan jutaan fragmen peradaban yang mengejutkan di sebuah kota kuno yang hilang. Situs Bongal di desa Jago jago ini pada dasarnya merupakan situs kota perdagangan dan industri kuno yang sangat ramai didatangi ratusan bahkan mungkin ribuan kapal asal Timur Tengah, India, Cina, juga dari wilayah Sriwijaya.
Transaksi moneter internasional juga berlangsung di situs Bongal ini. Bukan hanya koin Umayyah dan Abassiah yang ditemukan tapi juga koin dari India era Pandyas, koin Cina dinasti Tang serta koin Sriwijaya.
Papan pecahan kapal dan permukiman kuno dari situs ini sudah diteliti di Laboratorium di Amerika oleh Balar Sumut, dengan hasil akurat, terbukti kayu nya merupakan jejak peradaban kuno berasal dari abad ke 7 Masehi.
Bukan hanya ditemukan dinar dan dirham di situs spektakuler ini, bahkan alat ukur satuan Dinar dan Dirham dari Timur Tengah bernama Ukiyyah, juga ditemukan. Jadi ada semacam lembaga keuangan kuno yang mengontrol sistem moneter yang berlangsung di sini.
Kini desa Jago jago dengan ratusan temuan Dinar dan Dirham nya dari abad 7-8 Masehi, membuat sejarah akan terperangah. Apalagi mulai ada tanda tanda diduga jejak Kristen Nestorian kuno abad 7, artefak nya mulai ditemukan juga di sini.
Jangan lupa Subscribe,like dan komentarnya guys...
Terimakasih😊
Tapi jauh sebelum Republik Indonesia ada, Dinar dan Dirham dipakai dibanyak tempat di nusantara. Dan yang tertua, yang paling jauh jaraknya dari masa kini adalah penggunaan Dinar dan Dirham di suatu kawasan kosmopolitan kuno di Sumatera Utara, di desa Jago jago Kecamatan Badiri, desa tepi samudera pantai barat Tapanuli Tengah. Desa yang dalam Indonesia moderen menyerupai kampung yang terkucil itu, tidak bisa dimasuki mobil, untuk mencapainya harus jalan kaki melewati jembatan gantung sepanjang dua ratus meter, menyeberangi muara sungai Lumut.
Tentu menjadi tanda tanya besar bahkan misteri, kenapa ratusan koin Dinar dan Dirham Era dinasty Umayyah dan Abassiah ini ditemukan para penambang emas tradisional di desa kecil ini? Desa yang tidak dikenal saat ini tapi yang lokasinya satu garis lurus berjarak sekitar 70 KM sebelah selatan bandar kuno legendaris Barus, Tapanuli Tengah, Sumut.
Desa ini memiliki kawasan bernama Bongal, areal berupa endapan lumpur yang didasarnya, sedalam 3 meter lebih, terdapat bekas permukiman kuno dengan jutaan fragmen peradaban yang mengejutkan di sebuah kota kuno yang hilang. Situs Bongal di desa Jago jago ini pada dasarnya merupakan situs kota perdagangan dan industri kuno yang sangat ramai didatangi ratusan bahkan mungkin ribuan kapal asal Timur Tengah, India, Cina, juga dari wilayah Sriwijaya.
Transaksi moneter internasional juga berlangsung di situs Bongal ini. Bukan hanya koin Umayyah dan Abassiah yang ditemukan tapi juga koin dari India era Pandyas, koin Cina dinasti Tang serta koin Sriwijaya.
Papan pecahan kapal dan permukiman kuno dari situs ini sudah diteliti di Laboratorium di Amerika oleh Balar Sumut, dengan hasil akurat, terbukti kayu nya merupakan jejak peradaban kuno berasal dari abad ke 7 Masehi.
Bukan hanya ditemukan dinar dan dirham di situs spektakuler ini, bahkan alat ukur satuan Dinar dan Dirham dari Timur Tengah bernama Ukiyyah, juga ditemukan. Jadi ada semacam lembaga keuangan kuno yang mengontrol sistem moneter yang berlangsung di sini.
Kini desa Jago jago dengan ratusan temuan Dinar dan Dirham nya dari abad 7-8 Masehi, membuat sejarah akan terperangah. Apalagi mulai ada tanda tanda diduga jejak Kristen Nestorian kuno abad 7, artefak nya mulai ditemukan juga di sini.
Jangan lupa Subscribe,like dan komentarnya guys...
Terimakasih😊
Комментарии