filmov
tv
Fenomena Madden Julian Oscillation hingga Gelombang Kelvin Biang Kerok Curah Hujan Tinggi di Juli
Показать описание
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim kemarau di Indonesia terjadi antara Juli-Agustus. Namun, sudah masuk pekan pertama curah hujan bahkan dengan intesitas ekstrim masih terjadi.
"Dari BMKG sudah mengeluarkan prakiraan musim, Juli-Agustus ini sebagian besar wilayah Indonesia memasuki puncak kemarau. Tetapi dilihat dari curah hujan beberapa hari ini dari akhir bulan Juni bahkan sampai awal Juli masih ada hujan dengan intensitas lebat bahkan ekstrem," Prakirawan Cuaca BMKG, Agita Vivi Wijayanti.
Nah, untuk wilayah Jakarta sendiri memang juga teramati curah hujat lebat, sangat lebat, dalam beberapa hari terakhir. Kondisi tersebut secara umum, secara utamanya dipicu kondisi regiobal global. Secara global ada fenomena-fenomena yang berpengaruh pada cuaca di Jakarta.
"Ada fenomena yang namanya Madden Julian Oscillation (MJO), ada juga Rossby Equatorial, dan ada juga Gelombang Kelvin. Nah, tiga fenomena ini terjadi bersamaan di wilayah DKI Jakarta khususnya pada 4 Juli kemarin saling berinteraksi membentuk hujan ekstrem," ucapnya.
Agita pun menjelaskan masih ada prakiraan hujan signifikan dengan tingkat sedang hingga lebat. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan berhati-hati, khususnya bagi yang berkegiatan di luar ruangan. Jangan lupa juga untuk selalu memperbarui informasi tentang cuaca dari BMKG.
#bmkg #cuacaekstrem #musimkemarau
"Dari BMKG sudah mengeluarkan prakiraan musim, Juli-Agustus ini sebagian besar wilayah Indonesia memasuki puncak kemarau. Tetapi dilihat dari curah hujan beberapa hari ini dari akhir bulan Juni bahkan sampai awal Juli masih ada hujan dengan intensitas lebat bahkan ekstrem," Prakirawan Cuaca BMKG, Agita Vivi Wijayanti.
Nah, untuk wilayah Jakarta sendiri memang juga teramati curah hujat lebat, sangat lebat, dalam beberapa hari terakhir. Kondisi tersebut secara umum, secara utamanya dipicu kondisi regiobal global. Secara global ada fenomena-fenomena yang berpengaruh pada cuaca di Jakarta.
"Ada fenomena yang namanya Madden Julian Oscillation (MJO), ada juga Rossby Equatorial, dan ada juga Gelombang Kelvin. Nah, tiga fenomena ini terjadi bersamaan di wilayah DKI Jakarta khususnya pada 4 Juli kemarin saling berinteraksi membentuk hujan ekstrem," ucapnya.
Agita pun menjelaskan masih ada prakiraan hujan signifikan dengan tingkat sedang hingga lebat. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan berhati-hati, khususnya bagi yang berkegiatan di luar ruangan. Jangan lupa juga untuk selalu memperbarui informasi tentang cuaca dari BMKG.
#bmkg #cuacaekstrem #musimkemarau
Комментарии