filmov
tv
Polandia Tegas Tak akan Kirim Jet Tempur F-16 ke Ukraina, Khawatir Persediaan Tak Cukup
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Polandia tidak memiliki cukup jet F-16 atau sistem pertahanan udara Patriot untuk dikirim ke Ukraina.
Namun negara lain harus segera mengirimkan jet tempur tersebut.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menegaskan hal itu kepada wartawan, Kamis (1/6/2023).
“Kami memiliki terlalu sedikit pesawat F-16, jadi saat ini, hari ini, tidak ada harapan seperti itu dari kami,” ujar Morawiecki pada konferensi pers di Castle Mimi, Moldova, pada hari pertama KTT Komunitas Politik Eropa, menurut ke Radio Polsky.
Angkatan Udara Polandia resmi memiliki 48 pesawat tempur F-16, 12 di antaranya merupakan varian latih.
Mereka telah memesan 48 jet ringan Golden Eagle dari Korea Selatan dan 32 F-35 dari AS, tetapi belum dikirim.
“Kami menyerahkan MiG kami, pesawat bagus, pesawat tempur bagus, dan ini sangat dihargai,” tambah PM Polandia.
Diketahui Polandia mengikuti Slovakia dalam mengirimkan Ukraina beberapa dari 19 jet MiG-29 era Soviet untuk menutupi kerugian Kiev selama setahun terakhir.
Morawiecki juga mencatat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih kepadanya karena mengorganisir "koalisi" F-16, merujuk pada dorongan beberapa anggota NATO untuk memasok Kiev dengan pesawat tempur yang dirancang AS.
Sementara banyak negara, termasuk Polandia, telah menawarkan melatih pilot Ukraina, meskipun masih belum jelas dari mana asal pesawat itu nantinya.
PM Polandia juga membawa kabar buruk bagi Kiev terkait penggantian sistem pertahanan udara Patriot yang rusak atau hancur akibat serangan rudal Rusia.
“Sama seperti kami tidak memiliki cukup pesawat tempur F-16, kami tidak dapat menyerahkan sistem Patriot kami ke Ukraina karena alasan yang sama,” papar Morawiecki.
Dia menambahkan, negara lain yang memiliki Patriot dapat menyerahkannya ke Ukraina secepat mungkin.
“Penting bagi negara lain yang memiliki Patriot untuk berbagi dengan Ukraina secepat mungkin.”
Sebagai informasi, Patriot dan F-16 adalah senjata “pengubah permainan” terbaru yang diminta Kiev dari Barat untuk meningkatkan kemampuan tempur pasukannya melawan Rusia.
Mengingat Ukraina berencana melakukan serangan balasannya.
Pemerintah Ukraina telah menerima tank Leopard Jerman dan Challenger Inggris, peluncur roket HIMARS buatan AS, berbagai artileri NATO yang ditarik dan digerakkan sendiri, serta roket anti-tank dan anti-pesawat portabel.
Polandia, telah menjadi pusat pasokan senjata ke Ukraina dari negara lain dan tempat pelatihan bagi tentara Ukraina.
AS dan Uni Eropa juga telah memberikan bantuan keuangan langsung ke Kiev untuk menjaga agar pemerintahannya tetap berfungsi.
Sementara itu Rusia telah berkali-kali memperingatkan, memberikan bantuan militer ke Kiev artinya negara-negara Barat secara de facto terlibat langsung dalam konflik.
Moskow mengatakan sistem senjata asing akan diperlakukan sebagai target yang sah di medan perang.(*)
Host : Mei Sada Sirait
Video Editor : Yohanes Anton
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Namun negara lain harus segera mengirimkan jet tempur tersebut.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menegaskan hal itu kepada wartawan, Kamis (1/6/2023).
“Kami memiliki terlalu sedikit pesawat F-16, jadi saat ini, hari ini, tidak ada harapan seperti itu dari kami,” ujar Morawiecki pada konferensi pers di Castle Mimi, Moldova, pada hari pertama KTT Komunitas Politik Eropa, menurut ke Radio Polsky.
Angkatan Udara Polandia resmi memiliki 48 pesawat tempur F-16, 12 di antaranya merupakan varian latih.
Mereka telah memesan 48 jet ringan Golden Eagle dari Korea Selatan dan 32 F-35 dari AS, tetapi belum dikirim.
“Kami menyerahkan MiG kami, pesawat bagus, pesawat tempur bagus, dan ini sangat dihargai,” tambah PM Polandia.
Diketahui Polandia mengikuti Slovakia dalam mengirimkan Ukraina beberapa dari 19 jet MiG-29 era Soviet untuk menutupi kerugian Kiev selama setahun terakhir.
Morawiecki juga mencatat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih kepadanya karena mengorganisir "koalisi" F-16, merujuk pada dorongan beberapa anggota NATO untuk memasok Kiev dengan pesawat tempur yang dirancang AS.
Sementara banyak negara, termasuk Polandia, telah menawarkan melatih pilot Ukraina, meskipun masih belum jelas dari mana asal pesawat itu nantinya.
PM Polandia juga membawa kabar buruk bagi Kiev terkait penggantian sistem pertahanan udara Patriot yang rusak atau hancur akibat serangan rudal Rusia.
“Sama seperti kami tidak memiliki cukup pesawat tempur F-16, kami tidak dapat menyerahkan sistem Patriot kami ke Ukraina karena alasan yang sama,” papar Morawiecki.
Dia menambahkan, negara lain yang memiliki Patriot dapat menyerahkannya ke Ukraina secepat mungkin.
“Penting bagi negara lain yang memiliki Patriot untuk berbagi dengan Ukraina secepat mungkin.”
Sebagai informasi, Patriot dan F-16 adalah senjata “pengubah permainan” terbaru yang diminta Kiev dari Barat untuk meningkatkan kemampuan tempur pasukannya melawan Rusia.
Mengingat Ukraina berencana melakukan serangan balasannya.
Pemerintah Ukraina telah menerima tank Leopard Jerman dan Challenger Inggris, peluncur roket HIMARS buatan AS, berbagai artileri NATO yang ditarik dan digerakkan sendiri, serta roket anti-tank dan anti-pesawat portabel.
Polandia, telah menjadi pusat pasokan senjata ke Ukraina dari negara lain dan tempat pelatihan bagi tentara Ukraina.
AS dan Uni Eropa juga telah memberikan bantuan keuangan langsung ke Kiev untuk menjaga agar pemerintahannya tetap berfungsi.
Sementara itu Rusia telah berkali-kali memperingatkan, memberikan bantuan militer ke Kiev artinya negara-negara Barat secara de facto terlibat langsung dalam konflik.
Moskow mengatakan sistem senjata asing akan diperlakukan sebagai target yang sah di medan perang.(*)
Host : Mei Sada Sirait
Video Editor : Yohanes Anton
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Комментарии