filmov
tv
Tegaskan AS akan Membela Taiwan jika Diserang China, Presiden Biden: Ini Komitmen yang Kami Buat!
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa negaranya akan membantu Taiwan jika nanti diserang oleh China.
Seperti diketahui, Beijing saat ini tengah memperebutkan sebuah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
Ucapan Biden tersebut diprediksi akan membuat China murka.
Beijing telah berulang kali mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya sendiri, meskipun kedua negara itu berpisah setelah Perang Saudara China.
Sebenarnya China tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk mencapai ambisinya di Taiwan.
Namun di sisi lain, AS terus mendukung otonomi Taiwan, memberinya senjata dan pelatihan militer.
Dikutip dari Newsweek, ketegangan di kawasan itu sangat tinggi selama 18 bulan terakhir.
China telah menerbangkan serangan mendadak militer di dekat Taiwan hampir setiap hari.
Yang terbesar terdiri dari 56 jet militer pada 4 Oktober 2021 lalu.
Pada Senin (23/5) hari ini, Biden mengatakan bahwa China menggoda bahaya dengan terbang mendekati Taiwan.
Biden menegaskan bahwa tanggung jawab Amerika untuk melindungi Taiwan "bahkan lebih kuat" setelah invasi Rusia ke Ukraina.
“Itulah komitmen yang kami buat,” kata Biden.
Menurut Biden, apabila China mencoba menyerang Taiwan, maka hal itu sangat tidak tepat.
Serangan itu justru akan membuat seluruh wilayah terkilir dan pertumpahan darah terjadi seperti di Ukraina.
"Tidak tepat... itu akan membuat seluruh wilayah terkilir dan menjadi tindakan lain yang serupa dengan apa yang terjadi di Ukraina," imbuhnya.
Selama ini, Amerika berkomitmen pada kebijakan 'Satu China'.
Kebijakan itu menyatakan bahwa hanya ada satu pemerintah China.
Kemudian, setiap negara yang menginginkan hubungan diplomatik dengan China tidak boleh secara resmi memiliki hubungan diplomatik dengan Taipei.
Akibatnya, Taiwan secara diplomatis terisolasi dari komunitas internasional.
Namun, AS mempertahankan hubungan tidak resmi yang kuat dengan pulau tersebut.
"Amerika berkomitmen pada kebijakan Satu China tetapi itu tidak berarti China memiliki yurisdiksi untuk menggunakan kekuatan untuk merebut Taiwan," kata Biden.
Host: Agung Laksono
Video Production: Adam Sukmana
Seperti diketahui, Beijing saat ini tengah memperebutkan sebuah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
Ucapan Biden tersebut diprediksi akan membuat China murka.
Beijing telah berulang kali mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya sendiri, meskipun kedua negara itu berpisah setelah Perang Saudara China.
Sebenarnya China tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk mencapai ambisinya di Taiwan.
Namun di sisi lain, AS terus mendukung otonomi Taiwan, memberinya senjata dan pelatihan militer.
Dikutip dari Newsweek, ketegangan di kawasan itu sangat tinggi selama 18 bulan terakhir.
China telah menerbangkan serangan mendadak militer di dekat Taiwan hampir setiap hari.
Yang terbesar terdiri dari 56 jet militer pada 4 Oktober 2021 lalu.
Pada Senin (23/5) hari ini, Biden mengatakan bahwa China menggoda bahaya dengan terbang mendekati Taiwan.
Biden menegaskan bahwa tanggung jawab Amerika untuk melindungi Taiwan "bahkan lebih kuat" setelah invasi Rusia ke Ukraina.
“Itulah komitmen yang kami buat,” kata Biden.
Menurut Biden, apabila China mencoba menyerang Taiwan, maka hal itu sangat tidak tepat.
Serangan itu justru akan membuat seluruh wilayah terkilir dan pertumpahan darah terjadi seperti di Ukraina.
"Tidak tepat... itu akan membuat seluruh wilayah terkilir dan menjadi tindakan lain yang serupa dengan apa yang terjadi di Ukraina," imbuhnya.
Selama ini, Amerika berkomitmen pada kebijakan 'Satu China'.
Kebijakan itu menyatakan bahwa hanya ada satu pemerintah China.
Kemudian, setiap negara yang menginginkan hubungan diplomatik dengan China tidak boleh secara resmi memiliki hubungan diplomatik dengan Taipei.
Akibatnya, Taiwan secara diplomatis terisolasi dari komunitas internasional.
Namun, AS mempertahankan hubungan tidak resmi yang kuat dengan pulau tersebut.
"Amerika berkomitmen pada kebijakan Satu China tetapi itu tidak berarti China memiliki yurisdiksi untuk menggunakan kekuatan untuk merebut Taiwan," kata Biden.
Host: Agung Laksono
Video Production: Adam Sukmana
Комментарии