Transformasi Geometri #9 - Rotasi Titik dan Kurva(Fungsi Kuadrat) dengan Pusat O(0,0) Sejauh Alfa

preview_player
Показать описание
Vidio ini membahas mengenai 'Transformasi Geometri #9 - Rotasi Titik dan Kurva(Fungsi Kuadrat) dengan Pusat O(0,0) Sejauh Alfa ' dengan cara yang mudah dimengerti
TRANSFORMASI GEOMETRI,
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas:
Transformasi geometri adalah proses pemindahan atau pembentukan hasil suatu bayangan dari suatu titik atau pada kurva. Yang dimaksud perpindahan dalam transformasi geometri adalah posisi dari suatu posisi awal (x , y) ke posisi lain (x’ , y’). Jenis transformasi geometri yaitu translasi (pergeseran), dilatasi (perkalian), transformasi bersesuaian matriks, rotasi (perputaran), dan refleksi (pencerminan).[1]
Dalam koordinat kartesius, memindahkan satu titik atau sebuah bangun pada bidang bisa menggunakan transformasi. Artinya, transformasi geometri adalah proses merubah semua titik koordinat menjadi titik koordinat lain padasebuah bidang tertentu. Transformasi tidak berlaku pada titik saja, tetapi bisa juga berlaku pada kumpulan titik berbentuk bidang atau bangun tertentu. Maka dari itu, pemetaan yang dilakukan pada bangun geometri disebut transformasi geometri. Fungsi pada bidang V adalah padanan yang menghubungkan setiap anggota V dengan anggota V yang lain. Suatu transformasi bidang V atau bidang Euclid adalah fungsi bijektif dengan domain bidang V dan kodomain pada bidang V juga.[2]
ROTASI,
Perputaran atau rotasi adalah salah satu transformasi yang memasang satu titik ke kumpulan titik lainnya dengan cara diputar. Selain itu, rotasi juga dianggap sebagai kegiatan memindahkan objek (gambar) melalui garis lengkung pada titik dengan sudut putar tertentu sebagai pusat. Perpindahan yang dimaksud bisa dilakukan searah jarum jam atau berlawanan dengan arah jarum jam yang penting bisa merubah kedudukan gambar. Sebelum memahami sebuah perputaran, maka terlebih dahulu harus mengerti tentang sudut berarah. Sudut berarah adalah salah satu sudut yang satu kakinya berperan sebagai sisi awal dan kaki yang lainnya dianggap sebagai sisi akhir. Pada transformasi, perputaran terlihat pada titik atau bayangan bangun yang kongruen dengan bangun asalnya. Maka dari itu, rotasi juga memiliki sifat transformasi isometris seperti halnya translasi dan refleksi. Pada transformasi isometris, jarak dianggap sebagai besaran yang tidak berubah atau inverian. Perputaran juga ditentukan oleh titik pusat rotasi, arah sudut rotasi, dan besar sudut rotasi. Apabila arah putaran searah dengan jarum jam, maka hal itu dipandang sudut yang negatif. Sebaliknya apabila arah perputaran berlawanan dengan jarum jam maka dianggap sebagai sudut positif.[5]
Pembuat Konten: Arip Karangan
Pemateri Vidio: Arip Karangan, S.Pd., M.Pd.
Рекомендации по теме