filmov
tv
Presiden KSPI Ancam Gelar Aksi Demo Lebih Besar Jika Tak Akomodir Kepentingan Buruh
Показать описание
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan penolakannya terhadap RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja.
Said menilai RUU tersebut hanya merugikan kaum buruh yang ada di Indonesia.
Ia mengancam akan menggelar aksi buruh besar-besaran jika pemerintah tidak mengakomodir kepentingan buruh.
Hal itu dikatakannya usai melakukan audiensi dengan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, di Gedung Nusantara II, DPR, Senayan, Jakarta.
"Kalau pemerintah teeburu-buru pasti akan ada gerakan aksi yang lebih besar. Semua serikat buruh menolak Omnibus Law, tidak ada satupun (mendukung), boleh diperiksa," kata Said.
Said memastikan jika RUU tersebut segera disahkan menjadi UU tanpa mengakomodir kepentingan buruh, ia akan melakukan Judicial Review (JR) ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Langkah hukum yang kita lakukan yaitu mempersiapkan JR di MK," kata Said.
Lebih lanjut, ia meminta pemerintah untuk menghentikan pembahasan Omnibus Law terkait ketenagakerjaan.
"Silakan pasal yang lain yang mempermudah investasi misalnya perizinan, kemudian kemudahan berusaha kita enggak ada masalah. Demikian," pungkasnya.
Diketahui, massa buruh menggelar demonstrasi untuk menolak Omnibus Law di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020).
Berdasarkan pantauan, pengamanan di Kompleks Parlemen diperketat.
Ribuan personel gabungan tampak berjaga dan mengamankan di sekitar Kompleks Parlemen.
Belasan kendaraan taktis dan barracuda juga disiagakan di depan pintu masuk Gedung DPR, atau tepatnya di Jalan Gatot Subroto.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan akan ada 6.013 personel gabungan yang mengamankan jalannya demo.
"Kita sudah siapkan sebanyak 6.013 personel gabungan untuk amankan demo tersebut," ujar Yusri Yunus, ketika dikonfirmasi, Senin (20/1/2020).
VP - Kharis Ard
Комментарии