filmov
tv
LAMIN || RUMAH ADAT MASYARAKAT DAYAK KALIMANTAN TIMUR ||
Показать описание
#budayanusantara #budayasaya #wonderfulIndonesia #unesco #rumahlamin #dayakkaltim #apkasi #apeksi
Rumah Lamin, adalah rumah adat dan identitas masyarakat Dayak di Kalimantan Timur. Panjang Rumah Lamin, sekitar 300 meter, lebar 15 - 25 meter, dan tinggi kurang lebih 3 meter.
Rumah Lamin, juga dikenal rumah panggung yang panjang sambung menyambung, yang di huni beberapa keluarga hingga 12 sampai 30 keluarga. Bahkan dapat menampung 100 orang lebih.
Rumah Lamin, ditopang beberapa tiang penyangga berbentuk tabung. Ada 2 bagian tiang penyangga, yaitu untuk atap dan lantai. Pintu masuk, dihubungkan beberapa tangga.
Bagian tengah, ada tiang besar berfungsi untuk mengikat ternak. Bagian ujung atap, dihiasi dengan kepala Naga dari kayu. Halaman depan, terdapat patung-patung atau totem juga dari kayu.
Rumah Lamin, di bangun dari kayu Ulin atau dikenal kayu besi. Konon, bila terkena air, maka akan semakin keras.
Ciri khas Rumah Lamin, banyaknya ukiran-ukiran kayu atau gambar, yang mempunyai makna dan diyakini berfungsi untuk menjaga keluarga dari bahaya.
Rumah Lamin, terbagi atas tiga ruangan yaitu dapur, ruangan tidur, dan ruang tamu. Ruang tidur, berderet dan dibedakan antara ruang tidur lelaki dan ruang tidur perempuan, kecuali sudah menikah.
Ruang tamu, adalah ruangan kosong dan panjang. Umumnya untuk menerima tamu dan pertemuan adat.
Beberapa warna yang mendominasi, kuning, merah, biru, putih dan hitam. Kuning melambangkan kewibawaan, merah berani, biru kesetiaan, dan warna putih melambangkan kebersihan jiwa.
Tangga ini mempunyai bentuk dan model yang sama baik pada rumah Lamin yang dihuni masyarakat Dayak kelas menengah ke atas maupun masyarakat Dayak kelas menengah ke bawah. Di bagian bawa rumah Lamin biasanya digunakan untuk memelihara ternak.
Rumah Lamin, adalah rumah adat dan identitas masyarakat Dayak di Kalimantan Timur. Panjang Rumah Lamin, sekitar 300 meter, lebar 15 - 25 meter, dan tinggi kurang lebih 3 meter.
Rumah Lamin, juga dikenal rumah panggung yang panjang sambung menyambung, yang di huni beberapa keluarga hingga 12 sampai 30 keluarga. Bahkan dapat menampung 100 orang lebih.
Rumah Lamin, ditopang beberapa tiang penyangga berbentuk tabung. Ada 2 bagian tiang penyangga, yaitu untuk atap dan lantai. Pintu masuk, dihubungkan beberapa tangga.
Bagian tengah, ada tiang besar berfungsi untuk mengikat ternak. Bagian ujung atap, dihiasi dengan kepala Naga dari kayu. Halaman depan, terdapat patung-patung atau totem juga dari kayu.
Rumah Lamin, di bangun dari kayu Ulin atau dikenal kayu besi. Konon, bila terkena air, maka akan semakin keras.
Ciri khas Rumah Lamin, banyaknya ukiran-ukiran kayu atau gambar, yang mempunyai makna dan diyakini berfungsi untuk menjaga keluarga dari bahaya.
Rumah Lamin, terbagi atas tiga ruangan yaitu dapur, ruangan tidur, dan ruang tamu. Ruang tidur, berderet dan dibedakan antara ruang tidur lelaki dan ruang tidur perempuan, kecuali sudah menikah.
Ruang tamu, adalah ruangan kosong dan panjang. Umumnya untuk menerima tamu dan pertemuan adat.
Beberapa warna yang mendominasi, kuning, merah, biru, putih dan hitam. Kuning melambangkan kewibawaan, merah berani, biru kesetiaan, dan warna putih melambangkan kebersihan jiwa.
Tangga ini mempunyai bentuk dan model yang sama baik pada rumah Lamin yang dihuni masyarakat Dayak kelas menengah ke atas maupun masyarakat Dayak kelas menengah ke bawah. Di bagian bawa rumah Lamin biasanya digunakan untuk memelihara ternak.