Belum Mapan - Film Pendek Inspirasi

preview_player
Показать описание

Teladan Cinema Production

Written & Produced by Abay Adhitya
Directed by Vijey Al Fajr

Introducing
Seruni as Dewi
Tefa as Sakti

DOP: Taufik
Art & Gaffer: Irfan
Editing, Coloring & Grading: Taufik
Music Director: Ivan Venna
MUA: Deasyfilllah

Supported by Filizislamicbride

#BelumMapan
#FilmIslami
#TeladanCinema

Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

20 tahun yang lalu saya jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang akhwat jelita yang baru lulus SMA, cantik, berhijab syar'i, pintar, mandiri dan aktif di kegiatan sosial, dan yang paling penting sangat menjaga pergaulannya. Bagiku begitu sempurna.

Tapi saya adalah lelaki waras yang tahu diri, hanyalah seorang mahasiswa yang juga bekerja seadanya untuk menghidupi diri sendiri sambil beraktivitas mendampingi anak-anak jalanan. Maka harapan itu hanya saya simpan di dasar hati, dan justru saya menghindarinya, tak sanggup bila harus menatapnya, walau hati sangat ingin menafkahinya.. :D

Hingga suatu hari tanpa sengaja saya melihat gadis itu berada di rumah singgah, tempat saya dan teman-teman mendampingi anak-anak jalanan. Jangan-jangan dia ke sini ingin bertemu dengan saya, sayangnya... saya hanya ke-GR-an :).

Beberapa kali kita pernah dalam kegiatan yang sama, tapi tak ada tegur sapa apalagi saling bicara, ya sudah saya pikir sekalian saja tak perlu mengenalnya. Mungkin setelah sekian waktu perasaan ini akan berkurang, dan lama-lama hilang.

Bagi saya jatuh hati pada lawan jenis itu biasa tapi pilihannya hanya dua, HALALKAN atau LUPAKAN. Sebagai lelaki normal waktu sekolah dulu saya juga pernah tertarik pada teman atau adik kelas perempuan, ya berteman biasa saja.

Tapi dengan akhwat yang satu ini saya merasa gak bisa sekedar berteman, padahal dengan teman-teman akhwat yang seangkatan dengannya saya biasa saja berkomunikasi dengan mereka.

Anehnya, meskipun saya coba menghindar, kabar dan cerita tentang akhwat itu selalu saja silih berganti menghampiriku, tanpa diminta. Saat saya bicara dengan temannya ada saja yang mereka ceritakan tentang gadis itu yang membuatku makin jatuh hati padanya.

Pernah suatu ketika saya beristirahat bersandar di tiang Masjid, ada sekelompok teman lelaki berkumpul di sana ternyata mereka sedang membicarakan si gadis cantik yang susah ditaklukkan hatinya oleh para lelaki. Ya Allah.., pesonanya telah merasuk terlalu dalam di hatiku.

Hingga hampir 3 tahun berlalu, saya tahu banyak sekali lelaki yang juga mengharapkan akhwat tersebut, mulai dari teman kuliah, ustadz muda, manajer BUMN, pegawai pemerintah dan lainnya, dan saya tahu mereka adalah orang baik, kalau dibuat daftar peringkat mungkin saya akan berada dalam urutan paling bawah.

Tapi saat itu belum satupun yang ditanggapi oleh akhwat tersebut, sekedar taarufpun dia tak mau, dengan alasan masih mau fokus belajar memperbaiki diri dan menyelesaikan kuliah.

Waktu itu saya anggap ini ujian dari Allah, seberapa besar saya ikhlas dalam beramal. Justru dalam sholat, saya sering menitikan air mata, mengapa begitu rapuhnya hati ini atas sebuah ujian yang bernama "wanita".

Di organisasi dan di lapangan mungkin saya terlihat gagah dan kuat, tapi ternyata hati ini begitu lemah untuk menghilangkan bayang-bayangnya. Saya telah gagal mengabaikannya, justru semakin lama semakin terbayang sepertinya dia adalah wanita yang tepat untuk menjadi ibu bagi anak-anak saya.

Hingga suatu malam, selepas sholat tiba-tiba di hati ini seperti ada yang membisikkan, "Hei, jangan-jangan akhwat itu memang jodoh kamu, dan kamu tak akan pernah tahu kalau kamu tak pernah bertanya padanya. Memang kamu masih kuliah, kerja seadanya, tapi apakah kamu meragukan janji Allah. Justru ini menguji ketulusanmu apakah kamu ingin menikah karena Allah atau karena yang lain."

Maka keesokan paginya saya bertekad bulat menghubungi teman si akhwat ini untuk menyampaikan maksud hati mengajaknya taaruf, dan ini adalah pertama kalinya dalam hidup saya "menembak" wanita. Tapi ternyata akhwat itu minta waktu 3 hari untuk menjawabnya.

Ya sudahlah, saya benar2 dalam kondisi pasrah pada Allah, karena memang tak ada yang dapat saya banggakan, bahkan tabungan saya pun sebenarnya tak kan cukup untuk walimah yang layak.

Saya sudah berfikir dia akan menolak saya, setidaknya itu akan membuat jauh lebih mudah bagi saya untuk membuang harapan itu selamanya, toh saya belum pernah berinteraksi langsung dengannya, bahkan mendengar suaranya langsung dari jarak dekat pun saya belum pernah.

Setelah 3 hari, di luar dugaan, bukannya dia menjawab ajakan taaruf saya, tapi akhwat itu justru meminta saya melamar ke bapaknya jika memang serius. Ternyata dalam 3 hari itu dia minta ijin kepada Ayah-Ibu-nya untuk menikah.

Tapi akhinya kami tetap melakukan taaruf sekaligus nadzor di rumah guru ngajinya, dan itu adalah pertemuan pertama dan satu-satunya yang kami lakukan sebelum menikah, setelah itu saya langsung melamar ke orang tuanya.

Alhamdulillah akhirnya kami menikah dengan acara walimah yang sederhana namun cukup meriah, bagi kami itu begitu indah. Setelah menikah itulah sebenarnya kami mulai melakukan taaruf yang sesungguhnya, kita menyebutnya taaruf dan pacaran seumur hidup.

Hari itu kami bersanding di pelaminan, akhwat sholihah yang pertama kali saya lihat 3 tahun lalu itu kini sah menjadi istriku. Sambil melingkarkan tangan di lengan dan menyandarkan kepalanya di pundak dia berkata lirih, "kenapa Mas baru datang sekarang, padahal aku sudah menunggumu sejak pertama kita bertemu."

Sejak itu kami jadi bucin tak terpisahkan, tiap hari kencan, ngobrol di warung kopi sampai warungnya tutup, kemana-mana selalu bergandengan tangan. Sampai dilihatin orang pas naik bus atau sedang di mall, ada yang nanya "baru jadian ya mas?", kita hanya jawab dengan senyuman.

Ada yang mengira kami mahasiswa yang sedang pacaran, memang benar sih, lebih tepatnya, kami adalah mahasiswa yang sudah menikah dan menjadi pacar yang halal.

Akhirnya saya tahu, saat dulu saya jatuh hati pada pandangan pertama, ternyata istri saya ini juga punya simpati yang sama, dan saat itulah kami sama-sama saling mencari tahu nama. Tapi rasa itu kita anggap tak ada dan tak pernah terkata, tak juga bertegur sapa, tak pernah bicara meski sering jumpa, tak ada cerita antara kita, hingga rasa itu bermetamorfosa terselip dalam doa.

Ternyata banyak momen-momen yang membuat rasa simpati itu makin tumbuh, misalnya ketika dulu saya harus menghadapi preman dalam sebuah kegiatan, diam-diam dia memperhatikan apa yang saya lakukan, begitupun sebaliknya.

Jadi sejak pandangan pertama itu, sebenarnya kami saling memperhatikan, tapi kami juga saling menyimpannya rapat-rapat. Bahkan teman saya yang satu kamar kos dan satu organisasi pun tak menyadarinya.

Kini kami telah menyatu, merangkai masa lalu ketika saling membisu, saat hati beradu rindu walau tak saling tahu, ketika cinta tak terkata meski hati telah merasa, hanya saling mendoa semoga kita bisa bersama hingga ke JannahNya.

Ternyata Allah memang punya rencana indah, agar kami terlebih dahulu belajar tentang hidup dengan lebih matang, agar mampu menyandarkan hati padaNya sebelum mengikatkan hati membangun rumah tangga.

Allah memang maha mengatur segalanya, termasuk hari ketika saya memutuskan untuk mengutarakan niat meminang calon istri saya, itu seperti keputusan tiba-tiba yang bahkan saya sendiri heran, kenapa saya bisa senekat itu, hampir tanpa persiapan.

Padahal saya mahasiswa ilmu komputer, sambil kerja jadi programmer, saya berprinsip setiap keputusan penting dalam hidup harus melalui perhitungan yang matang, tapi kali ini sepertinya saya hanya mengandalkan naluri dan keyakinan saja.

Tapi ternyata itu memang waktu di mana saya harus melakukannya, karena setelah menikah saya baru tahu, seandinya hari itu saya tidak meminangnya, maka 3 hari berikutnya dia harus melakukan proses taaruf dengan seorang ikhwan yang sudah dipersiapkan oleh guru ngajinya, dan bisa saja berlanjut menikah dengannya.

Karena beberapa hari sebelum saya mengajaknya taaruf, sang guru ngaji sudah menyodorkan seorang ikhwan yang kali ini tak ada alasan baginya untuk menolaknya, tapi entah pikiran dari mana, dia meminta waktu 2 pekan untuk istikhoroh. Sang guru ngaji sempat heran, karena biasanya seseorang akan melakukan istikhoroh setelah taaruf.

Dan di hari-hari terakhir ketika waktu itu akan habis, tiba-tiba tak ada angin tak ada hujan, temannya memberi tahu bahwa saya juga mengajaknya taaruf, mungkin itu jawaban dari istikhorahnya.

Maka di sisa 3 hari itu dia langsung menghubungi ayahnya untuk meminta ijin menikah dengan saya, dan entah bagaimana ceritanya beliau langsung yakin dan mengijinkan anaknya untuk menikah dengan saya.

Jadi di hari ke-3 itu sebenarnya dia mengabarkan kepada guru ngajinya bahwa dia tidak bisa menerima ajakan taaruf ikhwan itu sekaligus menyampaikan bahwa dia akan taaruf dengan saya.

Don't get me wrong, ikhwan yang mengajaknya taaruf adalah lelaki sholeh yang baik, dan sang guru ngaji itu saya yakin beliau sangat tulus ingin membantu binaannya mendapatkan seorang suami yang terbaik, saya sangat mengerti dan saya sangat respect kepada mereka.

Seandainya saya tahu bahwa Ikhwan itu sudah meminta (meski belum dijawab) untuk taaruf, mungkin saya akan berfikir dua kali untuk melakukannya, karena penilaian objective saya sebenarnya dia lebih siap, termasuk masalah maisyah dan nafkah.

Tapi itulah, Jalan cinta memang rahasia....

Jodoh adalah takdir Allah benar adanya. Ikhtiar dan doa adalah kewajiban manusia, tapi jodoh itu rahasia Allah. Entah sekarang, lusa, atau nanti Allah pertemukan jodoh kita, hanya Allah yang tahu, karena itu sepenuhnya hak mutlak Allah.

Kehidupan ini hakikatnya ujian, begitu juga cinta, pada apa hati ini disandarkan. Nabi Ibrahim adalah kekasih Allah, dan sudah tentu juga mencintai Ismail anak semata wayangnya, maka cinta butuh pembuktian, butuh pengorbanan. Karena tanpa pengorbanan cinta hanyalah sekedar kata tanpa makna.

Kini kami telah memiliki beberapa anak, semua yang lelaki saya beri nama Ibrahim, sebagai doa semoga menjadi lelaki tangguh seperti Nabi Ibrahim yang rela berkorban demi cintanya yang hakiki, yang perempuan kami titipkan doa dalam namanya agar menjadi wanita yang "menjaga kehormatan dan selalu bersyukur".

Semoga kita semua istiqomah di jalan Allah..

RinduRembulan
Автор

Solusi terbaiknya adalah kalo memang belum memiliki komitmen dan belum siap untuk menikah jangan dulu mendekati lawan jenis, karena biar bagaimanapun perasaan itu akan mencul seiring dengan kebiasaan bertemu dan berinteraksi.

anggaw
Автор

Telat nonton ini karna baru berfikiran kesana sekarang", kalau aja masih ada wanita yang seperti ini, support dalam segala hal, 24 jam gw semangat cari duit sampe tutup usia

rezkiadityakurniawan
Автор

Semoga yang sedang berjuang menghalalkan pasangannya, diberikan kekuatan dan rejeki yang melimpah..
Aamiin..

bekti
Автор

Hikmah ; letak kan hati ketika sudah waktunya. Karena kalau salah menaruh hati, itu hanya akan menghambat masa depanmu. Btw pernah jatuh cinta sampe goblok, cinta nya pergi, gobloknya engga

ahmadalawy
Автор

Inilah yg kutakutkan ketika membangun cinta sebelum menikah. Disamping menambah kemaksiatan, namun juga bisa memupus harapan yg dibayangkan. Semoga Allah mempertemukan jodoh kita masing2 diwaktu yg tepat menurutNya

mhanif
Автор

Jangan jadikan usia sebagai patokan untuk menikah, lihat teman minggu depan mau menikah, kita jadi panik sendiri mau juga tahun ini. Benar, kita bisa memulai hidup sederhana bersama suami/istri setelah menikah, kita juga bisa membahagiakan orang tua setelah menikah, dan kita juga bisa meraih cita-cita setelah menikah. Tapi, lihat dulu aspek cita-cita atau impian yang mau kita raih itu bagaimana, apakah kita bisa capai setelah menikah atau tidak. Yang perlu dikuatkan dalam memilih menikah muda itu adalah MENTAL MENERIMA. Sebab, tidak 100% pasangan yang menikah dalam kondisi ekonomi yang belum stabil itu berhasil. dan tidak 100% juga pasangan yang menikah dalam kondisi ekonomi yang belum stabil itu gagal. Itu tergantung bagaimana MENTAL kita siap menerima TAKDIR yang akan diberikan Allah nanti. Perlu pemahaman yang sangat matang untuk benar-benar bisa menjalani arti kata "Gapapa belum mapan, kita bisa usaha bareng2 nanti setelah menikah". Karena kalimat "Gapapa" tersebut, tidak segampang mengucapkannya, jangan sampai malah menjadi bumerang ketika Allah benar-benar kasih ujian dalam hal ekonomi nantinya. Karena mental yang ternyata belum siap, malah jadi ribut dengan pasangan perkara ekonomi. Buat Satria-Satria di luar sana yang sedang berjuang, Semangat ya! Persiapkan MENTAL kalian dengan baik agar tidak jadi penyesalan nantinya. Kalian tidak salah kok ketika kalian bilang "Lebih baik meminimalisir kegagalan", itu artinya kalian benar2 berpikir jernih untuk memulai komitmen Menikah. tidak harus nangis kehilangan Dewi-Dewi yang ngebet harus nikah tahun ini, Find your real DEWI and creat your own story, tanpa melihat yang lain. BAHAGIA lah dengan cara sendiri, tanpa harus mematok kebahagiaan dari orang/pasangan lain.

depajuliharti
Автор

Kenapa sih film kayak gini baru ada sekarang.. suka banget sama kata kata perempuan nya yang sabar tulus ikhlas untuk meyakinkan laki-lakinya.. karena untuk meredakan perdebatan memang harus dengan kesabaran yang ikhlas.. nyesel aku dlu malah marah marah ga jelas tanpa ada kata kata yang lembut kayak gini... semangat trz teladan cinema semoga ke depan lebih banyak karya karya yang meng'inspirasi para pemuda pemudi yang sedang galau di landa cinta..

tutirapiah
Автор

saya baru 2 minggu nikah, pengantin baru, nikah di usia 29, istri 25..

mau nunggu apalagi, nunggu mapan sampe kapan.. gak ada bujangan yg mapan.. sy kerja karyawan biasa, nunggu sampe 4 tahun lg juga gak bakal mapan mapan.. kalo mapan secara mental mungkin sudah bisa lah.. kita insyallh bisa satuin cita cita berdua jadi cita cita bersama, mulai menata bersama.. saya percaya KALO BESOK KITA TAKUT GAK BISA MAKAN, ARTINYA KITA GAK PERCAYA SAMA TUHAN..

wawa
Автор

Rejeki org menikah sama yg masih single itu pasti beda, yang penting yakin, gak ada yg jamin kehidupan kecuali allah, jadi kuncinya percaya rejeki itu ada, tanpa harus terlalu mengkhawatirkan materi...

hermawansaputra
Автор

nikah itu bukan tentang usia, tapi tentang kualitas! orang yang kulitasnya bagus, pasti juga akan cari yg kualitasnya cantik, tinggi, iman! insyaaAllah...
makanya ada Khadijah, ada Aisyah, ada Fatimah, ada Asiyah, bahkan Maryam, perempuan berkualitas yang cintanya ga cuma ada d dunia :')

zulfamunawwaroh
Автор

Wanita yang seperti ini yang kucari cari, kalo kita berjuang sendiri itu agak sulit karena jalannya masi satu tapi kalo kita berjuang bersama sama itu pasti lebih muda karena jalan suda dua
(rezeki mu dan rezeki pasangan mu). 💪💪💪

sahrilhasibuan
Автор

Pesan moral :
"Usia bukanlah penentu atau target untuk pernikahan, setiap org punya konsep kehidupan yg berbeda so cari dan jalani arus kehidpan lu sndri tanpa nengok org lain"

muhammadrian
Автор

Karena wanita itu butuh kepastian mas, daripada menunggu lama2 yg tidak pasti lebih baik membuka hati lagi untuk yang jelas sudah pasti

fathonahsyii
Автор

Yah.. pada intinya cewek kalo ada yg lebih mapan dan lebih siap kenapa gak?

Urusan perasaan bkn nomor 1.
Buat para pejuang² masa depan, yok lebih semangat, mapan dulu siap dulu baru boleh dekat² dgvlawan jenis 😁😁

Ini berdasarkan pengalaman pribadi saya juga

haramainchannel
Автор

Intinya di film ini si wanita udah mau hidup dalam suka dan duka tapi si cowok belum percaya/meyakini akan rezeki yg Allah kasih setelah menikah. Mohon maaf kalo ada salah2 kata. Terima kasih kang abay.

oscarfaktaseptiano
Автор

LAH KOK KEREN?

seperti biasanya klo Teladan cinema yg buat maah

muhammadarifin
Автор

Secara teori memang mudah diucapkan.
Tapi bagaimanapun jg, rejeki org beda2, sekiranya sama2 yakin, bismillah aj, niat baik langit dan bumi mengaminkan...

nurikhsansaputra
Автор

MasyaaAllah.. suka dengan sikap perempuannya yang justru mau berjuang bersama dan yakin rezeki setelah menikah.. malah laki-lakinya yang gak begitu yakin, tapi justru dengan sikap dewasa perempuannya itu akhirnya laki-laki tsb mau juga.. MasyaaAllah..

rifqyalwan
Автор

Ceritanya real banget, simple tapi ngerasa "tertampar" gak sih gaess? 😅
Semoga kita yang sedang berjuang menuju halal, dipertemukan dengan jodoh dunia akhirat, membangun rumah tangga yang samawa. Amiiin

MochRidwanKhoerudin
welcome to shbcf.ru