filmov
tv
Doa Qunut Witir Lengkap Arab, Latin dan Artinya
Показать описание
Nilam Munana - Doa Qunut Witir.
Sholat (salat) witir adalah sholat sunah yang dilakukan dengan jumlah bilangan rakaat ganjil (1, 3, 5, 7, 9, dan 11 rakaat). Jumlah maksimal rakaat sholat witir yaitu 11 rakaat. Sholat witir dapat dilaksanakan setelah sholat isya' hingga menjelang fajar sholat subuh.
Sholat witir boleh dikerjakan 3 rakaat 1 salam atau 2 rakaat 1 salam dan 1 rakaat 1 salam. Pada umumnya kita melaksanakan sholat witir dengan 2 rakaat 1 salam dan 1 rakaat 1 salam di bulan Ramadhan. Jika sudah memasuki pertengahan bulan Ramadhan (15 Ramadhan) hingga akhir Ramadhan, sholat witir pada rakaat yang terakhir disunahkan membaca doa qunut witir.
Doa qunut witir dilakukan sebelum ruku' pada rakaat terkahir sholat witir, yang didasarkan hadits Ubay bin Ka'ab: "Rasulullah saw. melakukan qunut dalam sholat witir sebelum ruku'. Hadits ini sanadnya shahih yaitu HR. Abu Dawud (no. 1427), Ibnu Majah (no. 1182). Lihat: Irwaa-ul Ghaliil (II/167, no. 426), serta Shahiih Sunan Abi Dawud (no. 1266).
Hukum qunut witir adalah sunah, disyariatkan melakukannya sepanjang tahun dan sebelum ruku', sebagaimana hadits Hasan bin Ali, dan riwayat ini shahih dari Abdullah bin Mas'ud dan Abdullah bin Umar, bahkan diriwatkan dari jumhur Sahabat, sebagaimana diriwayatkan dari Ibrahim, dari Alqamah: "Sesungguhnya Ibnu Mas'ud dan para sahabat Nabi saw. melakukan qunut di dalam sholat witir sebelum ruku'. Hadits tersebut sanadnya hasan yaitu HR. Ibnu Abi Syaibah (III/248 no.6976), dan dinilai al-Hafizh dalam ad-Diraayah: "Sanadnya hasan." Syaikh al-Albani berkata: "Sanadnya jayyid menurut syarat Muslim." Lihat Irwaa-ul Ghaliil (II/166).
Disyariatkan juga agar qunut pada pertengahan Ramadhan sampai akhir Ramadhan, berdasarkan riwayat dari beberapa shabat dan tabi'in. Dari Amr dari Hasan, Bahwasanya Umar ra. menyuruh Ubay mengimami sholat (Tarawih) pada bulan Ramadhan, dan beliau menyuruh Ubay melakukan qunut pada pertengahan Ramadhan yang dimulai pada malam ke-16. Hadits tersebut sanadnya hasan yaitu HR. Ibnu Abi Syaibah (III/254, no. 7007).
Syaikh al-Albani rahimallah menjelaskan: "Boleh juga membaca doa qunut sesudah ruku' serta ditambah dengan doa yang melaknat orang-orang kafir, kemudian shalawat kepada Nabi dan mendoakan kebaikan untuk kaum Muslimin mulai pertengahan Ramadhan (sampai akhir), karena terdapat dalil dari para Sahabat di masa Umar bin al-Khattab. Terdapat keterangan pada akhir hadits tentang sholat Tarawih para Sahabat. Hal ini terdapat dalam kitab Qiyaamu Ramadhaan (hlm. 31-32).
Berikut doa qunut witir yang dapat dibaca atau diamalkan jika sholat witir sendirian (munfarid):
Allaahummahdinii fii man hadaiit.
Ya Allah, berikanlah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk.
Wa ‘aafinii fii man ‘aafaiit.
Berilah aku perlindungan (dari penyakit dan apa yang tidak disukai) sebagaimana orang yang telah Engkau lindungi.
Watawallanii fiimantawallaiit.
Tolonglah aku sebagaimana orang-orang yang Engkau tolong.
Wabaariklii fiimaa a’thoiit.
Berikanlah berkah terhadap apa-apa yang telah Engkau berikan kepadaku.
Waqinii syarromaa qodhoiit.
Jauhkan aku dari kejelekan apa yang Engkau telah takdirkan.
Fainnaka taqdhii walaa yuqdhoo ‘alaiik.
Sesungguhnya Engkaulah yang menjatuhkan hukum, dan tidak ada orang yang memberikan hukuman kepada-Mu.
Wa innahu laayadzillu maw-waalaiit.
Dan sesungguhnya orang yang Engkau bela tidak akan terhina.
Walaa ya’izzu man ‘aadaiit.
Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi.
Tabaarokta robbanaa wata’aalaiit.
Mahasuci Engkau, wahai Rabb kami Yang Mahatinggi.
Doa tersebut terdapat dalam hadits yang sanadnya shahih yaitu HR. Abu Dawud (no. 1425), at-Tirmidzi (no. 464), Ibnu Majah (no. 1178), an-Nasai (III/248), Ahmad (I/199; 200), al-Baihaqi (II/209, 497-498). Sedang doa yang terdapat di dalam kurung menurut Riwayat al-Baihaqi. Hadits ini diriwayatkan dari al-Hasan bin Ali: “Nabi saw mengajarkanku beberapa kalimat yang dapat aku baca dalam shalat Witir….” Lihat Shahiih at-Tirmidzi (I/144), Shahiih Ibni Majah (I/194), Irwaa-ul Ghaliil (II/172), dan Shahiih Kitaab al-Adzkaar (I/176-177, no. 155/125). Sanadnya shahih.
Referensi: Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Kumpulan Do'a dari al-Quran dan as-Sunnah yang Shahih Cetakan ke-13, (Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi'i, 2018), hlm. 132.
Doa diatas sebaiknya dibaca atau diamalkan ketika melaksanakan sholat witir pada rakaat terakhir sebelum ruku' atau sesudah ruku' (I'tidal). Dengan mengamalkan doa diatas, semoga Allah swt. senantiasa memberi petunjuk kepada kita, melindungi kita, memberi pertolongan kepada kita, memberikan berkah terhadap apa-apa yang telah diberikan kepada kita, serta menjauhkan kita dari kejelekan dan hal-hal buruk....., Aamiin.
Yuk ikuti sosial media kami:
Sholat (salat) witir adalah sholat sunah yang dilakukan dengan jumlah bilangan rakaat ganjil (1, 3, 5, 7, 9, dan 11 rakaat). Jumlah maksimal rakaat sholat witir yaitu 11 rakaat. Sholat witir dapat dilaksanakan setelah sholat isya' hingga menjelang fajar sholat subuh.
Sholat witir boleh dikerjakan 3 rakaat 1 salam atau 2 rakaat 1 salam dan 1 rakaat 1 salam. Pada umumnya kita melaksanakan sholat witir dengan 2 rakaat 1 salam dan 1 rakaat 1 salam di bulan Ramadhan. Jika sudah memasuki pertengahan bulan Ramadhan (15 Ramadhan) hingga akhir Ramadhan, sholat witir pada rakaat yang terakhir disunahkan membaca doa qunut witir.
Doa qunut witir dilakukan sebelum ruku' pada rakaat terkahir sholat witir, yang didasarkan hadits Ubay bin Ka'ab: "Rasulullah saw. melakukan qunut dalam sholat witir sebelum ruku'. Hadits ini sanadnya shahih yaitu HR. Abu Dawud (no. 1427), Ibnu Majah (no. 1182). Lihat: Irwaa-ul Ghaliil (II/167, no. 426), serta Shahiih Sunan Abi Dawud (no. 1266).
Hukum qunut witir adalah sunah, disyariatkan melakukannya sepanjang tahun dan sebelum ruku', sebagaimana hadits Hasan bin Ali, dan riwayat ini shahih dari Abdullah bin Mas'ud dan Abdullah bin Umar, bahkan diriwatkan dari jumhur Sahabat, sebagaimana diriwayatkan dari Ibrahim, dari Alqamah: "Sesungguhnya Ibnu Mas'ud dan para sahabat Nabi saw. melakukan qunut di dalam sholat witir sebelum ruku'. Hadits tersebut sanadnya hasan yaitu HR. Ibnu Abi Syaibah (III/248 no.6976), dan dinilai al-Hafizh dalam ad-Diraayah: "Sanadnya hasan." Syaikh al-Albani berkata: "Sanadnya jayyid menurut syarat Muslim." Lihat Irwaa-ul Ghaliil (II/166).
Disyariatkan juga agar qunut pada pertengahan Ramadhan sampai akhir Ramadhan, berdasarkan riwayat dari beberapa shabat dan tabi'in. Dari Amr dari Hasan, Bahwasanya Umar ra. menyuruh Ubay mengimami sholat (Tarawih) pada bulan Ramadhan, dan beliau menyuruh Ubay melakukan qunut pada pertengahan Ramadhan yang dimulai pada malam ke-16. Hadits tersebut sanadnya hasan yaitu HR. Ibnu Abi Syaibah (III/254, no. 7007).
Syaikh al-Albani rahimallah menjelaskan: "Boleh juga membaca doa qunut sesudah ruku' serta ditambah dengan doa yang melaknat orang-orang kafir, kemudian shalawat kepada Nabi dan mendoakan kebaikan untuk kaum Muslimin mulai pertengahan Ramadhan (sampai akhir), karena terdapat dalil dari para Sahabat di masa Umar bin al-Khattab. Terdapat keterangan pada akhir hadits tentang sholat Tarawih para Sahabat. Hal ini terdapat dalam kitab Qiyaamu Ramadhaan (hlm. 31-32).
Berikut doa qunut witir yang dapat dibaca atau diamalkan jika sholat witir sendirian (munfarid):
Allaahummahdinii fii man hadaiit.
Ya Allah, berikanlah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk.
Wa ‘aafinii fii man ‘aafaiit.
Berilah aku perlindungan (dari penyakit dan apa yang tidak disukai) sebagaimana orang yang telah Engkau lindungi.
Watawallanii fiimantawallaiit.
Tolonglah aku sebagaimana orang-orang yang Engkau tolong.
Wabaariklii fiimaa a’thoiit.
Berikanlah berkah terhadap apa-apa yang telah Engkau berikan kepadaku.
Waqinii syarromaa qodhoiit.
Jauhkan aku dari kejelekan apa yang Engkau telah takdirkan.
Fainnaka taqdhii walaa yuqdhoo ‘alaiik.
Sesungguhnya Engkaulah yang menjatuhkan hukum, dan tidak ada orang yang memberikan hukuman kepada-Mu.
Wa innahu laayadzillu maw-waalaiit.
Dan sesungguhnya orang yang Engkau bela tidak akan terhina.
Walaa ya’izzu man ‘aadaiit.
Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi.
Tabaarokta robbanaa wata’aalaiit.
Mahasuci Engkau, wahai Rabb kami Yang Mahatinggi.
Doa tersebut terdapat dalam hadits yang sanadnya shahih yaitu HR. Abu Dawud (no. 1425), at-Tirmidzi (no. 464), Ibnu Majah (no. 1178), an-Nasai (III/248), Ahmad (I/199; 200), al-Baihaqi (II/209, 497-498). Sedang doa yang terdapat di dalam kurung menurut Riwayat al-Baihaqi. Hadits ini diriwayatkan dari al-Hasan bin Ali: “Nabi saw mengajarkanku beberapa kalimat yang dapat aku baca dalam shalat Witir….” Lihat Shahiih at-Tirmidzi (I/144), Shahiih Ibni Majah (I/194), Irwaa-ul Ghaliil (II/172), dan Shahiih Kitaab al-Adzkaar (I/176-177, no. 155/125). Sanadnya shahih.
Referensi: Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Kumpulan Do'a dari al-Quran dan as-Sunnah yang Shahih Cetakan ke-13, (Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi'i, 2018), hlm. 132.
Doa diatas sebaiknya dibaca atau diamalkan ketika melaksanakan sholat witir pada rakaat terakhir sebelum ruku' atau sesudah ruku' (I'tidal). Dengan mengamalkan doa diatas, semoga Allah swt. senantiasa memberi petunjuk kepada kita, melindungi kita, memberi pertolongan kepada kita, memberikan berkah terhadap apa-apa yang telah diberikan kepada kita, serta menjauhkan kita dari kejelekan dan hal-hal buruk....., Aamiin.
Yuk ikuti sosial media kami: