filmov
tv
Puisi Ibu D Zawawi Imron | ejogja ID
Показать описание
Ibu
ibu
kalau aku merantau
lalu datang musim kemarau
sumur-sumur kering,
daunan pun gugur bersama reranting
hanya mata air airmatamu, ibu,
yang tetap lancar mengalir
Kalau aku merantau
sedap kopyor susumu
dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan
memutikkan sari-sari kerinduan
karena hutangku padamu ibu
tak kuasa kubayar
hutangku padamu ibu
tak kuasa kubayar
hutangku padamu ibu
tak kuasa kubayar
Ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan
aku di sini
saat bunga kembang
menyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit,
kemudian ke bumi
aku mengangguk
meskipun kurang mengerti
Ibu
bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi,
mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar,
menebar pukat
dan melempar sauh
lokan-lokan,
mutiara dan kembang laut
semua bagiku
Ibu
kalau aku ikut ujian
lalu ditanya tentang pahlawan
kalau aku ikut ujian
lalu ditanya tentang pahlawan
Kalau aku ikut ujian
lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu,
yang akan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu
Kalau aku berlayar
lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan
sudah kukenal
Ibulah itu, bidadari
yang berselendang bianglala
sesekali datang padaku
menyuruhku menulis langit biru
dengan sajakku
Lini Media ejogja ID
ibu
kalau aku merantau
lalu datang musim kemarau
sumur-sumur kering,
daunan pun gugur bersama reranting
hanya mata air airmatamu, ibu,
yang tetap lancar mengalir
Kalau aku merantau
sedap kopyor susumu
dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan
memutikkan sari-sari kerinduan
karena hutangku padamu ibu
tak kuasa kubayar
hutangku padamu ibu
tak kuasa kubayar
hutangku padamu ibu
tak kuasa kubayar
Ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan
aku di sini
saat bunga kembang
menyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit,
kemudian ke bumi
aku mengangguk
meskipun kurang mengerti
Ibu
bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi,
mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar,
menebar pukat
dan melempar sauh
lokan-lokan,
mutiara dan kembang laut
semua bagiku
Ibu
kalau aku ikut ujian
lalu ditanya tentang pahlawan
kalau aku ikut ujian
lalu ditanya tentang pahlawan
Kalau aku ikut ujian
lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu,
yang akan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu
Kalau aku berlayar
lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan
sudah kukenal
Ibulah itu, bidadari
yang berselendang bianglala
sesekali datang padaku
menyuruhku menulis langit biru
dengan sajakku
Lini Media ejogja ID