filmov
tv
Donald Trump Klaim Jika Masih Jadi Presiden AS, Perang Ukraina Tak akan Terjadi, Sindir Biden
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim jika ia menjadi Presiden saat ini maka tidak akan terjadi perang di Ukraina.
Ia mengklaim tidak ada orang yang mati karena konflik ini.
Yakni dengan mengakhiri konflik.
Hal tersebut disampaikan Trump dalam Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC) di Maryland, AS pada Sabtu lalu.
Ia mengaku sebagai satu-satunya Presiden dalam beberapa dekade yang tidak berperang.
"Saya adalah satu-satunya Presiden dalam beberapa dekade yang tidak berperang," kata Trump.
Dilansir dari Sputnik News, Senin (6/3/2023), ia menegaskan kembali bahwa konflik Ukraina tidak akan terjadi jika dirinya menjadi Presiden dan jika ia terpilih kembali sebagai Presiden pada 2024 mendatang.
Ia akan menyelesaikan masalah secara cepat.
Bahkan tidak lebih dari 24 jam untuk mengakhiri perang di Ukraina.
"Saya akan menyelesaikan masalah dan saya akan menyelesaikannya secara cepat, saya tidak akan membutuhkan waktu lebih dari satu hari," tegas Trump.
Politisi dari Partai Republik itu mengatakan, Ukraina akan berkembang pesat dan tidak ada kota yang hancur.
Disebutkan tidak ada orang mati di Ukraina karena perang.
Trump pun menyalahkan pemerintahan Joe Biden saat ini karena memperburuk konflik di Ukraina.
Ia menyebut pemerintahan Biden membawa negara ke masa yang paling berbahaya.
"Ukraina akan berkembang pesat, tidak akan ada orang mati, tidak ada kota yang hancur yang tidak akan pernah dapat dibangun kembali. AS sedang melewati 'masa paling berbahaya dan saat (Presiden AS) Joe Biden memimpin, kita sampai terlupakan," jelas Trump.
Trump lantas mengingat momen di mana dirinya memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Hal tentang konsekuensi meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina.
Ia mengaku berteman baik dengan Putin.
"Saya bergaul dengan Vladimir Putin dengan sangat baik, saya berkata 'Vladimir, jangan lakukan itu, anda tahu anda dan saya adalah teman, anda tahu Rusia akan sangat terpukul," kata Trump.
Sebagaimana diketahui, Trump mengecam Biden.
Hal ini karena menyia-nyiakan miliaran dolar pembayar pajak AS alih-alih memaksa sekutu Washington di Eropa untuk membiayai Kiev.
Trump memperingatkan orang Amerika bahwa mereka menghadapi waktu paling berbahaya dalam sejarah negara.
Ia menyebut Joe Biden membawa negara ke dalam bahaya.
Ia mengklaim bahwa dunia akan segera terjun ke Perang Dunia III.
Dalam beberapa bulan terakhir, Trump telah berulang kali meminta AS untuk memimpin dalam negosiasi penyelesaian damai di Ukraina.
Ia jug mengecam cara Presiden Biden menangani konflik tersebut.
Trump mengutuk janji AS untuk mengirim tank M1 Abrams ke Ukraina.
Hal ini karena dapat menyebabkan perang nuklir.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Seno Tri Sulistiyono
HOST: BIMA MAULANA
VP: AFIF ALFATTAH
==========================.
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Ia mengklaim tidak ada orang yang mati karena konflik ini.
Yakni dengan mengakhiri konflik.
Hal tersebut disampaikan Trump dalam Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC) di Maryland, AS pada Sabtu lalu.
Ia mengaku sebagai satu-satunya Presiden dalam beberapa dekade yang tidak berperang.
"Saya adalah satu-satunya Presiden dalam beberapa dekade yang tidak berperang," kata Trump.
Dilansir dari Sputnik News, Senin (6/3/2023), ia menegaskan kembali bahwa konflik Ukraina tidak akan terjadi jika dirinya menjadi Presiden dan jika ia terpilih kembali sebagai Presiden pada 2024 mendatang.
Ia akan menyelesaikan masalah secara cepat.
Bahkan tidak lebih dari 24 jam untuk mengakhiri perang di Ukraina.
"Saya akan menyelesaikan masalah dan saya akan menyelesaikannya secara cepat, saya tidak akan membutuhkan waktu lebih dari satu hari," tegas Trump.
Politisi dari Partai Republik itu mengatakan, Ukraina akan berkembang pesat dan tidak ada kota yang hancur.
Disebutkan tidak ada orang mati di Ukraina karena perang.
Trump pun menyalahkan pemerintahan Joe Biden saat ini karena memperburuk konflik di Ukraina.
Ia menyebut pemerintahan Biden membawa negara ke masa yang paling berbahaya.
"Ukraina akan berkembang pesat, tidak akan ada orang mati, tidak ada kota yang hancur yang tidak akan pernah dapat dibangun kembali. AS sedang melewati 'masa paling berbahaya dan saat (Presiden AS) Joe Biden memimpin, kita sampai terlupakan," jelas Trump.
Trump lantas mengingat momen di mana dirinya memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Hal tentang konsekuensi meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina.
Ia mengaku berteman baik dengan Putin.
"Saya bergaul dengan Vladimir Putin dengan sangat baik, saya berkata 'Vladimir, jangan lakukan itu, anda tahu anda dan saya adalah teman, anda tahu Rusia akan sangat terpukul," kata Trump.
Sebagaimana diketahui, Trump mengecam Biden.
Hal ini karena menyia-nyiakan miliaran dolar pembayar pajak AS alih-alih memaksa sekutu Washington di Eropa untuk membiayai Kiev.
Trump memperingatkan orang Amerika bahwa mereka menghadapi waktu paling berbahaya dalam sejarah negara.
Ia menyebut Joe Biden membawa negara ke dalam bahaya.
Ia mengklaim bahwa dunia akan segera terjun ke Perang Dunia III.
Dalam beberapa bulan terakhir, Trump telah berulang kali meminta AS untuk memimpin dalam negosiasi penyelesaian damai di Ukraina.
Ia jug mengecam cara Presiden Biden menangani konflik tersebut.
Trump mengutuk janji AS untuk mengirim tank M1 Abrams ke Ukraina.
Hal ini karena dapat menyebabkan perang nuklir.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Seno Tri Sulistiyono
HOST: BIMA MAULANA
VP: AFIF ALFATTAH
==========================.
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Комментарии