filmov
tv
Jokowi Minta Tes PCR Corona Dapat Dilakukan Setidaknya 10 Ribu Sampel Setiap Harinya
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Joko Widodo minta supaya tes PCR Corona dapat dilakukan setidaknya 10.000 sampel perhari.
Hal tersebut disampaikan Jokowi sata saat terbatas pada Senin (13/9/2020).
Sebelumnya Jokowi menyebut hingga saat ini, sebanyak 26.500 spesimen atau sampel pasies telah diperiksa.
"Tes PCR sampai hari ini juga sudah menjangkau 26.500 tes. Ini juga lompatan yang baik, tetapi saya ingin agar setiap hari paling tidak kita bisa mengetes lebih dari 10 ribu," kata Jokowi.
Jokowi katakan hingga saat ini, baru 29 laboratorium yang digunakan untuk mengetes spesimen Covid-19 melalui metode PCR (Polymerase Chain Reaction).
Ia mengatakan, ada 78 laboratorium yang tengah disiapkan untuk mengetes spesimen melalui metode PCR. Namun, hingga saat ini baru terpakai 29 laboratorium.
Ia mengatakan, semakin banyak laboratorium yang bisa digunakan untuk tes PCR akan mengurangi penumpukan spesimen.
"Saya ingin tes PCR ini betul-betul bisa diperluas jangkauannya dan mengurangi tumpukan pemeriksaan sampel, terutama di daerah episentrum," lanjut Presiden.
Jokowi menyatakan, saat ini jumlah spesimen yang telah dites melalui metode PCR sebanyak 26.500. Ia meminta jumlahnya terus ditingkatkan.
" Tes PCR sampai hari ini juga sudah menjangkau 26.500 tes. Ini juga lompatan yang baik tetapi saya ingin agar setiap hari paling tidak kita bisa mengetes lebih dari 10.000 (spesimen)," kata Jokowi.
Ia menilai pengujian 10.000 spesimen setiap harinya realistis dilakukan karena saat ini sudah ada pengadaan 18 alat tes PCR cepat yang dilakukan Kementerian BUMN.
Masing-masing alat disebut bisa mengetes 500 spesimen. Dengan alat yang sudah ada sebelumnya, maka Jokowi menargetkan lebih dari 10.000 spesimen bisa dites setiap harinya.
"Minggu ini saya kira 1, 2, 3 alat itu sudah bisa di-install. Sehari satu alat bisa 500 tes PCR. Berarti kalau 18 berarti per hari bisa mengetes 9.000 PCR per harinya. Ini sangat baik," kata Jokowi.(*)
Hal tersebut disampaikan Jokowi sata saat terbatas pada Senin (13/9/2020).
Sebelumnya Jokowi menyebut hingga saat ini, sebanyak 26.500 spesimen atau sampel pasies telah diperiksa.
"Tes PCR sampai hari ini juga sudah menjangkau 26.500 tes. Ini juga lompatan yang baik, tetapi saya ingin agar setiap hari paling tidak kita bisa mengetes lebih dari 10 ribu," kata Jokowi.
Jokowi katakan hingga saat ini, baru 29 laboratorium yang digunakan untuk mengetes spesimen Covid-19 melalui metode PCR (Polymerase Chain Reaction).
Ia mengatakan, ada 78 laboratorium yang tengah disiapkan untuk mengetes spesimen melalui metode PCR. Namun, hingga saat ini baru terpakai 29 laboratorium.
Ia mengatakan, semakin banyak laboratorium yang bisa digunakan untuk tes PCR akan mengurangi penumpukan spesimen.
"Saya ingin tes PCR ini betul-betul bisa diperluas jangkauannya dan mengurangi tumpukan pemeriksaan sampel, terutama di daerah episentrum," lanjut Presiden.
Jokowi menyatakan, saat ini jumlah spesimen yang telah dites melalui metode PCR sebanyak 26.500. Ia meminta jumlahnya terus ditingkatkan.
" Tes PCR sampai hari ini juga sudah menjangkau 26.500 tes. Ini juga lompatan yang baik tetapi saya ingin agar setiap hari paling tidak kita bisa mengetes lebih dari 10.000 (spesimen)," kata Jokowi.
Ia menilai pengujian 10.000 spesimen setiap harinya realistis dilakukan karena saat ini sudah ada pengadaan 18 alat tes PCR cepat yang dilakukan Kementerian BUMN.
Masing-masing alat disebut bisa mengetes 500 spesimen. Dengan alat yang sudah ada sebelumnya, maka Jokowi menargetkan lebih dari 10.000 spesimen bisa dites setiap harinya.
"Minggu ini saya kira 1, 2, 3 alat itu sudah bisa di-install. Sehari satu alat bisa 500 tes PCR. Berarti kalau 18 berarti per hari bisa mengetes 9.000 PCR per harinya. Ini sangat baik," kata Jokowi.(*)
Комментарии