filmov
tv
Senjata Baru Ukraina Dinilai Memicu Konflik, Putin Peringatkan AS, Rusia Bisa Menyerang Target Baru

Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin dalam wawancara terbarunya menilai pengiriman senjata baru ke Ukraina oleh Amerika Serikat hanya akan memicu konflik lebih lama.
Untuk memperingatkan AS, Putin tak segan mengancam akan menyerang target baru.
Rusia bisa saja menyerang fasilitas yang belum pernah ditargetkan.
"Jika mereka dipasok (rudal jarak jauh), kami akan menarik kesimpulan yang tepat dari ini dan menggunakan senjata kami sendiri, yang kami punya cukup, untuk menyerang fasilitas yang belum kami targetkan," kata Putin mengomentari situasi mengenai pasokan senjata Amerika
Lebih lanjut Putin mengatakan, pengiriman sistem roket ganda MLRS oleh AS tak mengubah apapun.
Hal ini lantaran Ukraina sudah punya senjata serupa.
Sehingga Putin menilai, pengiriman pasokan itu hanya untuk menebus kerugian mereka.
"Memasok MLRS Amerika ke Ukraina pada dasarnya tidak mengubah apa pun, karena Kyiv memiliki senjata serupa sebelumnya, termasuk rudal jarak jauh yang serupa, jadi mereka hanya menebus kerugian mereka, kata Putin, menurut TASS.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden pada akhir Mei lalu mengatakan pihaknya menyediakan Ukraina sistem roket dan amunisi yang lebih canggih.
Senjata tersebut yakni roket peluncuran berganda HIMARS atau MLRS.
MLRS merupakan unit bergerak yang dapat secara bersamaan meluncurkan beberapa rudal berpemandu presisi.
Baik Ukraina dan Rusia sudah mengoperasikan MLRS, tetapi HIMARS memiliki jangkauan dan presisi yang unggul.
Sejauh ini AS belum secara terang-terangan mendukung serangan jarak pendek Ukraina di wilayah Rusia.
Tak hanya itu, AS juga berjanji tak akan memasok Ukraina dengan sistem rudal taktis angkatan darat yang menjangkai 300 km.
Rusia sendiri sebelumnya juga sudah mengkritik sikap AS tersebut dan menilai Washington hanya menambah bahan bakar ke api.
Untuk memperingatkan AS, Putin tak segan mengancam akan menyerang target baru.
Rusia bisa saja menyerang fasilitas yang belum pernah ditargetkan.
"Jika mereka dipasok (rudal jarak jauh), kami akan menarik kesimpulan yang tepat dari ini dan menggunakan senjata kami sendiri, yang kami punya cukup, untuk menyerang fasilitas yang belum kami targetkan," kata Putin mengomentari situasi mengenai pasokan senjata Amerika
Lebih lanjut Putin mengatakan, pengiriman sistem roket ganda MLRS oleh AS tak mengubah apapun.
Hal ini lantaran Ukraina sudah punya senjata serupa.
Sehingga Putin menilai, pengiriman pasokan itu hanya untuk menebus kerugian mereka.
"Memasok MLRS Amerika ke Ukraina pada dasarnya tidak mengubah apa pun, karena Kyiv memiliki senjata serupa sebelumnya, termasuk rudal jarak jauh yang serupa, jadi mereka hanya menebus kerugian mereka, kata Putin, menurut TASS.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden pada akhir Mei lalu mengatakan pihaknya menyediakan Ukraina sistem roket dan amunisi yang lebih canggih.
Senjata tersebut yakni roket peluncuran berganda HIMARS atau MLRS.
MLRS merupakan unit bergerak yang dapat secara bersamaan meluncurkan beberapa rudal berpemandu presisi.
Baik Ukraina dan Rusia sudah mengoperasikan MLRS, tetapi HIMARS memiliki jangkauan dan presisi yang unggul.
Sejauh ini AS belum secara terang-terangan mendukung serangan jarak pendek Ukraina di wilayah Rusia.
Tak hanya itu, AS juga berjanji tak akan memasok Ukraina dengan sistem rudal taktis angkatan darat yang menjangkai 300 km.
Rusia sendiri sebelumnya juga sudah mengkritik sikap AS tersebut dan menilai Washington hanya menambah bahan bakar ke api.