filmov
tv
G30S: Perempuan penyintas 65 dan napak tilas pengasingan di Kamp Plantungan - BBC News Indonesia
Показать описание
Mudjiati dan Endang adalah dua orang penyintas peristiwa 65 yang 'diasingkan' di kamp khusus tapol perempuan Plantungan.
Keduanya masih berusia remaja ketika ditangkap pasca meletusnya peristiwa G30S pada 1965, dan menghabiskan belasan tahun sebagai tahanan tanpa pernah diadili.
Di usia senjanya, mereka memberanikan diri untuk menapaki kembali Kamp Plantungan di Kendal, Jawa Tengah, rumah 'pengasingan' tempat mereka menghabiskan sebagian besar masa tahanannya.
Setidaknya 500 tapol perempuan yang dikategorikan golongan B — mereka yang dianggap terlibat secara tidak langsung dengan apa yang disebut sebagai G30S, namun aktif dalam organisasi yang terafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) — diasingkan di Kamp Plantungan.
Dua penyintas Peristiwa 65 itu menuturkan suka-duka tinggal di Kamp Plantungan, termasuk ironi terkungkung kawat berduri meski berada di alam bebas, tanaman dan hewan liar yang jadi makanan sehari-hari, serta indoktrinasi Pancasila, atau santiaji, yang harus mereka ikuti tiap pekan.
Apakah mereka merasakan hal yang sama yang dialami oleh para tapol pria di Inrehab Pulau Buru yang harus melakukan kerja paksa?
Simak kisah mereka, yang kebebasannya terenggut oleh Peristiwa 65.
Penghakiman dan hukuman terhadap para perempuan yang dituduh sebagai Gerwani, tak lantas berhenti setelah mereka dibebaskan.
============
#bbcindonesia
Keduanya masih berusia remaja ketika ditangkap pasca meletusnya peristiwa G30S pada 1965, dan menghabiskan belasan tahun sebagai tahanan tanpa pernah diadili.
Di usia senjanya, mereka memberanikan diri untuk menapaki kembali Kamp Plantungan di Kendal, Jawa Tengah, rumah 'pengasingan' tempat mereka menghabiskan sebagian besar masa tahanannya.
Setidaknya 500 tapol perempuan yang dikategorikan golongan B — mereka yang dianggap terlibat secara tidak langsung dengan apa yang disebut sebagai G30S, namun aktif dalam organisasi yang terafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) — diasingkan di Kamp Plantungan.
Dua penyintas Peristiwa 65 itu menuturkan suka-duka tinggal di Kamp Plantungan, termasuk ironi terkungkung kawat berduri meski berada di alam bebas, tanaman dan hewan liar yang jadi makanan sehari-hari, serta indoktrinasi Pancasila, atau santiaji, yang harus mereka ikuti tiap pekan.
Apakah mereka merasakan hal yang sama yang dialami oleh para tapol pria di Inrehab Pulau Buru yang harus melakukan kerja paksa?
Simak kisah mereka, yang kebebasannya terenggut oleh Peristiwa 65.
Penghakiman dan hukuman terhadap para perempuan yang dituduh sebagai Gerwani, tak lantas berhenti setelah mereka dibebaskan.
============
#bbcindonesia
Комментарии