Negara-Negara Ini ‘Maksa’ Warganya Punya Anak

preview_player
Показать описание
#shorts

---

Tanyakan pertanyaan aneh anda di sini! NGGA ada pertanyaan yang bodoh! 'Kok Bisa' ngga cuma sekedar mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terlihat bodoh, aneh dan dungu di sini, tapi juga mencoba menumbuhkan rasa keingintahuan anda terhadap segala hal di dunia ini. Jadi, tunggu apalagi? Ayo subscribe, let's watch the videos and go curiosity!

---

FAQ (Frequently Asked Questions):
Q: Min, upload tiap hari apa?
A: Tiap hari Rabu dan Sabtu. Tapi kadang-kadang ada video yang butuh waktu pembuatan lebih lama. So, stay tuned!

Q: Min, animasinya pake software apa?
A: Adobe after effects

Q: MIN, KENAPA DI VIDEONYA ADA BAKSONYA TERUS!?
A: Bakso is inspiration *wink

---

Follow our social media for more updates, stuff and facts!

---

---

References:

---
Credits:
- Kevin MacLeod for awesome music
- Enrico Jonathan, for this episode's host
- And a massive THANK YOU to everyone for watching this and for all of your support!
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Pas udah gede, kalian mau punya anak berapa? Atau malah gak mau punya anak kayak penduduk di negara-negara tadi? 🤔 

KokBisa
Автор

- Mindset orang luar: mikirin biaya sekolah, bpjs, persiapan mental, kecukupan finansial, dll.
- Mindset orang indo: banyak anak banyak rezeki 👏👏👏

Drakethebrake
Автор

Sebenarnya di beberapa negara, alasan cewek² disana ga mau nikah bukan cuma karna jam kerjaan yang ga ngotak, tapi juga budaya patriarki nya yg masih mengakar (apalagi di korsel) makanya cewe² disana pada ogah buat nikah apalagi sampe punya anak.

Greenhairclipper
Автор

Di Indonesia ada istilah "Banyak anak banyak rezeki"
Coba bagi bagi aja rezeki nya

sultonbukansultan
Автор

Disini programnya jangan kebanyakan beranak, di negara lain malah suruh banyak anak🗿

futatsuki
Автор

Kalo di Konoha Pemerintahnya malah gak perlu pusing, warganya sendiri yg berinisiatif sampe bocil"pun ikut serta dalam perkembangbiakan.
kata-kata andalannya:
"Nikah aja dulu rejeki mah ngikut" atau "banyak anak banyak rejeki" dll.

Oh jangan lupa itu belum termasuk pengembangbiakan ilegal 😅

changilajj
Автор

Ingat kata2 gw ini, kalau indonesia udah punya pemikiran yang lebih maju, cerdas dan berorientasi ke masa depan bakal bnyk juga yg berpikiran seperti negara2 maju tersebut. Alasannya, mereka bakal memikirkan beberapa langkah kedepan dan memiliki perhitungan terhadap kondisi yang sesuai dengan lingkungan mereka, ga langsung nikah dan punya anak tanpa memikirkan faktor2 yang dibutuhkan.

muhammadalfarizi_
Автор

Menjamin hidup keluarga yang sudah ada itu lebih penting daripada bikin keluarga dengan hidup yang belum tentu terjamin

Ken
Автор

Kalau kondisi sosial, ekonomi dan jam kerja kantor sudah dalam keadaan sehat dan stabil, gw prediksi angka kelahiran ada peluang meningkat. Soalnya alasan orang2 pada gak mau nikah dan punya anak itu karena kemapanan ekonomi sulit diraih, kondisi sosial tidak kondusif untuk anak2 dan jam kerja yang tinggi menyebabkan banyak orang sudah terlalu letih untuk mengurus keluarganya.

riririri
Автор

Semakin maju sebuah negara, maka semakin merosot angka kelahiran… sebaliknya, semakin tinggi angka kelahiran, maka semakin mundur suatu negara…

Solusinya? Cukup banyak, tapi dikit yg ampuh, seperti…
Buat negara yg mengalami penurunan populasi biasanya akan membuka imigrasi besar”an dan memberikan hak menetap ke wna yg ingin tinggal di negaranya. Ini bisa dikatakan berhasil di amerika (yg mayoritas imigran meksiko & filipina) & jerman (yg mayoritas imigran turki, yunani & negara” afrika) mengingat populernya paham childfree & lgbt yg menghambat pertumbuhan populasi. Kekurangannya, para imigran harus tahan dengan diskriminasi warga lokal yg rasis terhadap imigran karena dianggap mengambil alih lapangan kerja yg diperuntukkan untuk warga negara asli yg sudah lama menetap di negara tersebut.

Untuk negara yg mengalami overpopulasi, pemerintah wajib secara ketat mengatur secara detil mengenai masalah perkawinan, termasuk usia pernikahan, waktu kehamilan, metode pengendalian kehamilan, jarak kelahiran setiap bayi, serta jumlah kelahiran secara total. Contohnya seperti kebijakan one child policy yang sukses di china yg peningkatan populasinya akhirya tersalib oleh india yg masih kewalahan mengatur populasi dikarenakan india masih sangat terikat oleh tradisi. Kekurangannya, ini pasti ditentang oleh mayoritas warga negara karena terlalu melampaui hak asasi & privasi dikarenakan pemerintah ikut campur akan urusan privat yg dimiliki oleh keluarga, belum lagi kebijakan ini cukup bertentangan dengan tradisi dan agama.

Amyayak
Автор

Gue bangga dgn Indonesia, pemerintah gaperlu bikin aturan apa-apa warganya dah bikin anak sendiri bahkan saat masih remaja

Edit:Makasih 1 rb likenya orang baik

mariee
Автор

Iya bang salut gw sama masyarakat Indonesia, anak yang dibawah umur udh bikin anak nambah populasi diindonesia 😮😮cuakss

akio
Автор

Kalau populasi negara menurun, mereka membuka lapangan pekerjaan sebanyak2nya. Ini biasa dilakukan di negara maju.

Contohnya Amerika dan Kanada. Walau tingkat kelahirannya 1, 64 dan 1, 4 anak per wanita. Populasinya terus naik. Itu karena banyak orang2 dari negara berkembang/populasi berlebihan pindah ke sana, utk mendapatkan pekerjaan yg layak dan kehidupan yg lebih baik.

LutfiGame
Автор

Jika seumpama di indo kekurangan populasi, lalu pemerintah memaksa aturan supaya warganya gak ada kerja lembur. Para pemilik perusahaan pasti mewajibkan pegawainya ngerjain PR, karena segala aturan bisa diakali oleh para pemilik usaha.

Seperti mobil mewah gak boleh pakai pertalite, tapi usaha hotel, transport elit, dll, punya cara supaya mobil mereka dapat pertalite.

Orang kaya gak boleh pakai gas 3kg, tapi pemilik usaha gas selalu punya akal buat ngejual gas mereka sebanyak mungkin dengan cara apapun.

LebutvSirpayana
Автор

Mungkin punya banyak anak di negara sana bakal berasa mudah karena dibantu biaya dari pemerintah
Beda halnya kalo di sini punya banyak anak pun ekonomi masih segitu gitu aja

Sennseuu
Автор

Menurutku Singapura itu tetep bisa berkembang walaupun populasinya menurun atau enggak, soalnya pasti ada pendatang dari banyak negara dan tinggal disana walaupun populasi Singapura asli menurun

chihiroeo
Автор

Korsel yang punya anak kecil pindah keluar negeri semua wkwk. Tetangga depan rumah gw ajusshi Korea. Apartment Amartapura isinya orang Korea semua bocilnya banyak.

littlecherrybloosom
Автор

Penurunan populasi menyebabkan menurunnya jumlah tenaga kerja. Pertanyaannya bila suatu negara kekurangan tenaga kerja apakah imigran yang berkualitas dan teknologi yang maju bisa jadi solusi ? 🤔

Gajali.New.
Автор

Kalau korea paham karena sebagian warganya berfikir punya rumah dan pekerjaan yang tetap baru punya anak... Sebab harga rumah di korea bisa sibilang lumayan mahal bisa sampai 1M

rikhaelisa
Автор

kayanya indo juga sebagian kecil mulai banyak yg ngikutin budaya luar, kebetulan gw dapet form tentang childfree di indo yg bikin gw mikir apa mungkin orang2 kelahiran 90an sekarang mulai nerapin childfree juga dan jd hal biasa nantinya

richiez_
visit shbcf.ru