5000 Triliun untuk PENDIDIKAN INDONESIA?🤯

preview_player
Показать описание
Let's connect in Tiktok for more videos:

Let's connect in Instagram:

Join membership Teman Feli untuk dapetin banyak keuntungan!

Kode referral Tokocrypto: FELICIA1 (kmu dapat 20% komisi)
Kode referral Bibit: angpaodarifeli (kamu dapat 25ribu)
Kode unik Ajaib: feli302 (kamu dapat hadiah saham dari Ajaib)
Kode referral Akseleran: AKSLFELI (kamu dapat 75ribu)
Token GoTrade: 213037 (kamu dapat saham gratis $2)
Kode referral Bank Neo (bunga 8%): GHDMB2 (kamu dapat kupon experience 10juta)

Nontonin juga:

Dengerin juga Podcast aku di Spotify ya:

Disclaimer:
Aku bukan financial planner. Ga terima titip dana apapun.

May God bless our efforts.
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Jawabannya bisa. Asal semua bantuan tepat sasaran. Program tepat sasaran. Tidak ada korupsi. Kalo tidak ada korupsi di negeri ini, kita juga bisa mengalahkan Singapura dan sejajar dengan negara2 maju lainnya karena kita pun punya sumber daya alam, bukannya nggak ada seperti Singapura.

BlueSky-wxwp
Автор

BISA. Asalkan:
1. Tidak dikorupsi.
2. Tepat sasaran benar2 prioritas utk pemerataan ke daerah2 tertinggal yg sekolahnya sangat kekurangan.
3. Alumni LPDP yang tidak memenuhi target utk berbakti di Indonesia (jujur aja kan banyak alumni yang akhirnya ngacir) WAJIB mengembalikan seluruh biaya pendidikannya + kenaikan dari inflasi selama waktu tsb.
4. Penerima KIP diselidiki apakah memang orang2 yg memerlukan bantuan krn banyak rumor bhw ada org2 mampu yg dapat KIP.
5. Fokus kita sekarang utk menstandarkan kualitas pendidikan antara kota dengan desa; tidak usah mikir mau nyamain Finlandia atau negara maju lain. Kejauhan. Asal jangan terlalu jomplang aja dari daerah tertinggal vs. perkotaan; luar Jawa vs P. Jawa.
6. Tidak usah gonta ganti kurikulum tiap ganti menteri! Ganti kurikulum itu jug memakan biaya besar utk pelatihan ke guru dan sangat memberatkan guru terutama di daerah terpencil.

continuousself-improvement
Автор

Anggaran pendidikan di Indonesia menurutku banyak inefisiensinya utk Perubahan kurikulum dan prasarana serta pengadaannya tanpa arah yang jelas. Belum lagi utk bagi2 jatah yang merasa berkepentingan, sehingga banyak alokasi Dana yang disunat . Jika mau realisasinya yaitu pengembangan kompetensi pendidik, kesejahteraannya Dan juga tunjangan utk masyarakat kurang mampu serta pengadaan prasarana Dan teknologi yang dibutuhkan utk 20 tahun ke depan cukup. Ditambah tunjangan - tunjangan kompetisi guna meningkatkan semangat belajar, Dan revolusi pendidikan dan revolusi mental cukup membangun Indonesia maju

josuasuryawan
Автор

Sbg seorang gru yg tugas di sd negeri.
1. Sekolah sya dpt dana bos kira2 100jt per th yg bisa dibilang ga bnyak jka dibangding dg sd lain yg siswany banyak
2. Sbg bendahara saya tau betul itu uang lari kemana. Buku paket, gaji honor, atk untuk keg mengjar, daya baik pln intrnet air dll, biaya cetak tes, admin gru dll. Dan hampir ga bersisa untuk beli lemari, atau sekedar ngecat sekolah. Jika ga beli buku baru bisa beli aset lain macam laptop, lemari dll. Sedangkan penddkn kita hampri setiap 4/5th ganti kurikulum, otomatis beli buku baru, belum lagi tiap th ada aja revisi.
Ditambah sekarang ada sistem anbk, menki chrome book dikasih tp perentelan lainnya kan harus beli sendiri? Macam kabel lan, hdmi dll.
3 ini aja untungnya duit udah langsng ke sekolah, dan rekeningnya jga giro shg semua hrus trfr ga boleh tunai jdi meminimalisir korup, tp ya gitu, pajaknya lumayan lah. Dapat duit sekian ga berpengaruh bnyk.

blackneko
Автор

Saya bukan dibidang pendidikan, tapi dibidang ekonomi, dan saya nyoba ngajar di SD (saya belum lulus kuliah, dan sedang libur semester genap) dan hasilnya apa? Metode mengajar saya paling disukai anak anak satu sekolah (kecuali kelas 1, yang ngajar khusus wali kelasnya) dan itu semua saya dapat hanya dalam kurun waktu 1 bulan, yang biasanya kalo guru dateng kita malah males, tapi si anak anak sampe mau jemput saya padahal cuma terlambat 5 menit

Saya bisa mendapat itu semua karena saya punya sedikit ilmu psikologi, lah di bidang pendidikan yang justru harusnya wajib, malah sedikit, yang harus dipentingkan itu setiap individu, bukan kurikulumnya, padahal simple (jawabannya, tapi kalo diterapkan memang cukup melelahkan) nah salah satu alasan kenapa saya berhenti adalah pertama liburnya selesai, dan kedua adalah gajinya 10 rb sehari, itu buat makan 2 kali aja juga kurang, ini doang masalahnya, jadi solusinya adalah si calon guru pendidikannya harus banyak psikologi anak nya ketimbang cara bikin administrasi, dan tentunya lulus dengan kepintarannya, bukan karena uangnya

Dasar dasar kemajuan bangsa kan dari orangtua atas gizi dan kesehatan mental anak, tentunya abis pulang sekolah harus ada diskusi antara anak dan orang tua yang dirumah. Lalu guru yang juga pondasi atas pendidikan.

Tapi kan negara kita emang sengaja dibikin "bodoh" anak anaknya, agar terus menjadi masyarakat konsumtif, bukan penemu

suspatrick
Автор

Kalo gurunya kaya ci feli mah, muridnya selalu semangat dan berusaha menjadi pinter

KokoKomara-kp
Автор

Seharusnya untuk hal2 seperti ini bisa lebih transparan sih pemerintah ngasih datanya, supaya pikiran gk kmn2

yafiadnan
Автор

Pendidikan Indonesia gak maju itu byk faktor, bukan cuma faktor dana. Misal:
1. Pemikiran byk anak byk rezeki. Brojol mulu, tapi ngasih makan gak sanggup. Akhirnya anak gak sanggup sekolah, bahkan kecil3 harus bekerja buat bantu nafkahin keluarga. Byk anak2 pinter yg sebenarnya pengen sekolah gak bisa krn gak punya waktu, bukan cuma biaya.
2. Pemikiran bahwa sekolah itu gak menjamin kesuksesan. Byk yg masih stuck di kesuksesan org2 dulu yg walau gak sekolah tapi skrg bisa sukses. Iya, walau mrk gak lulus sekolah tinggi, setidaknya mindset mrk luas, otak bisnis, & bener2 bekerja keras. Kalau cuma berserah ma yg di atas, gmn mau sukses? Kesuksesan bukan didapat dengan mageran maupun cuma bekerja keras membabi buta. You need to work smart, not hard. Dan ini susah didapatkan tanpa sekolah.
3. Rakyat Konoha ini paling suka yg namanya "Bantuan", mau pemerintah, swasta maupun personal. Pokok ee cuma nunggu "bantuan gratis" buat bertahan hidup. Bibi cuci saya aja gak mau ngambil BLT2. Katanya itu bikin rakyat jadi males bekerja. Cuma duduk2 ud dpt makan.

Dan masih byk lagi. Ini cuma faktor mindset. Belum faktor korupsi, faktor kualitas sarana & prasarana, dll. Jadi gmn mau maju kan?

shikumohayashi
Автор

Saya merasa ada banyak hal yang bisa menjadi faktor mengapa pendidikan di Indonesia tidak maju selama beberapa tahun terakhir:

Anggaran yang tidak tepat sasaran. Ada beberapa anggaran dari pusat yang saya yakin sasarannya tidak sesuai rencana awal. Misal seperti beasiswa pemerintah kemarin yang seharusnya digunakan untuk masyarakat menengah ke bawah malah diperoleh masyarakat mampu yang kemudian dimanfaatkan bukan untuk pendidikan.

Lingkungan yang kurang mendukung pendidikan. Saya masih sering melihat orang tua yang menyepelekan sekolah dan pendidikan, beberapa guru yang pilih kasih selama mengajar dan kondisi lingkungan yang tidak kondusif untuk belajar.

SDM Indonesia mageran. Jujur satu hal ini yang menurut saya masih menjadi alasan besar pendidikan ga maju, saya masih sering lihat teman teman saya yang belajar mengandalkan internet dan joki tanpa melatih diri sendiri. Jadi saat tes atau ujian kualitas hasil belajar mereka bisa terlihat.

Kesejahteraan guru yang masih kurang. Saya sebagai salah satu orang yang suka kasihan melihat gaji dan tunjangan guru yang ga seberapa merasa pemerintah perlu meningkatkan pendapatan guru, khususnya mereka yang honorer dan mengajar di daerah terpencil guna meningkatkan kemauan mengajar. Kalau tunjangannya tinggi, kesejahteraan meningkat, bukan ga mungkin profesi guru menjadi lebih diminati dan pilihan guru cerdas lebih banyak bagi Indonesia.

ikan
Автор

Sekolah harus merata kualitasnya mulai dari kota2 besar sampe pelosok. Jangan ada sekolah yg paling unggulan, semua harus sama2 unggulan. Semua ini bisa dicapai dengan kerjasama yg bagus dan solid.

christinastella
Автор

Yg perlu ditingkatkan pertama adalah kualitas tenaga pendidik, lalu sarana prasarana secara merata, jngan hanya sekolah unggulan saja yg dapat dana besar

jordanr.s
Автор

Enggak semudah itu kak,
Konsepnya dari atas udah arahnya ke hal² yang berbau korup.

Saya baca dari Google jumlah guru di Indonesia ada 3.3 juta.

Kalau memang pengen pendidikan maju,
612 triliun : 2 = 306 triliun.
306 triliun : 3.3 juta guru = 92, 7 juta : 12 bulan = 7.7 juta/bulan.
Anggaran 7.7 juta bisa dijadikan gaji atau tunjangan untuk seorang guru.

Sisa 306 triliun dipakai untuk fasilitas penunjang seperti buku, gedung sekolah d.l.l

Sekolah di gratiskan tanpa ada pengecualian dan pemungutan apapun.



Tapi kan faktanya dana BOS di korupsi,
Dana bikin kartu apa dikorupsi,
Semuanya di korupsi.



Selama belum ada yang berani berkorban dan menghancurkan sistem korup di Indonesia ya selamanya akan seperti ini.

Korupsi di Indonesia itu sistematis,
Akan amat sangat sulit untuk dipecahkan 😂

SedhayaMara_Gaming
Автор

Entah knp dari jalan bolong sampai pendidikan masih banyak yang korup heran.

Jujur ya kk suka kasihan lihat guru honorer dan guru sekolah swasta yang bekerja mati2an tapi gaji beda sama guru negri.

semoga kedepannya perkembangan Indonesia membaik

dan saranku diperbanyak kompetisi antar sekolah (dibiayai pemerintah) biar membangun mental dan semangat murid bukan cuma hapal teori saja.

devitatata
Автор

bkn cma dana nya tpi juga sistemnya... gmna dah dana besar-besaran pun klo sistem pendidikan nya bgtu yah ga akan berubah.... minimal selalu ada perbaikan kurikulum agar semakin sempurna dan efisien dalam media belajar siswa

dilan
Автор

5000 T utk anggaran Pendidikan tapi di dusunnya kampung suamiku, masih ada satu sekolah yg satu kelas dipake 1 guru mengajar 2 grade berbeda, meja goyang kursi retak, asbes bolong separo, hujan kebocoran panas kesilauan, kamar mandi gak ada, perpus apalagi. Murid tinggal 4 biji per kelas. Tapi percayalah, sekolah inpres yg bentukannya kayak yg gw sebutin itu pastinya buanyaakkk di sudut2 negeri ini!

Ya iya lah anak siapa yg mau sekolah di sekolah negeri INPRES seperti ini?!

FYI, nama dusun nya itu Dusun Jambur Karet Desa Pasiran Kec Gebang Kab Langkat..

aqhoeniniepharra
Автор

Bisa klo tepat sasaran, gw dulu SMP termasuk org yg ngerasain dampak dana bos kualitas pendidikan yg gw sangat amat layak dan baik. Punya guru yg berkualitas dr segi mengajar, materi SMP yg diajarin pas SMP malah itu jd materi dasar pas gw SMA kelas 2 😂😂

Tp pas gw SMA mirisnya ga dpt tunjangan dana bos sebesar waktu smp alhasil ya dpt kualitas pendidikan dibawah masa SMP gw. Apapun itu gw ttp berterima kasih sama guru2 gw pas SMA 🙏

speksuperhero
Автор

Mau dikasih anggaran berapapun tetap saja susah, karena faktor utamanya ada di pola pikir masyarakat kita yang kurang mengutamakan pendidikan.
Dulu sekolah itu bayar, gak ada KIP juga, pendidikan kita gitu2 aja. Sekarang sekolah gratis dari SD sampai SMA bahkan dapat uang KIP, Pendidikan malah menurun.
Dulu gaji guru PNS rendah, mereka ngajarnya rajin. sekarang gaji PNS sudah tinggi, tambah sertifikasi dan tunjangan lainnya Malah kurang rajin, bahkan cenderung malas. Masalahnya memang di mental masyarakat Indonesianya yang susah diajak maju.

muhammadazka-myqq
Автор

Jawabannya bisa banget, asalkan dananya tepat sasaran dan mindset masyarakat indonesia harus di ubah dulu. Biar dana yang dikeluarin gak rugi, pemudanya harus di disiplinkan biar gak males malesan. Beasiswa untuk siswa berprestasi kayaknya butuh di tingkatkan lagi, gak melulu harus siswa miskin aja yang di support. soalnya beasiswa untuk siswa miskin aku liat ternyata banyak banget yang gak tepat sasaran dan gak digunain sebagaimana mestinya. Misal nih, temanku yang dapat beasiswa bidik misi justru hidupnya glamour, kostnya di tempat yang mahal, bolak balik ganti hp yang gak murah harganya, motornya mantap, tapi kuliahnya kayak iya kayak engga alias malas malasan. Masih banyak diluar sana yang butuh support dana pemerintah walaupun bukan siswa miskin

anisaari
Автор

Negara Kesatuan Republik Indonesia membutuhkan Rp. 50.000, - Triliun [Lima Puluh Ribu Triliun Rupiah] dari Sabang sampai Merauke, berlaku bagi anak yang bodoh atau pun anak2 yang cerdas, namun dengan catatan bagi mereka yang hidup nya Berkekurangan, Rajin, Bertanggung Jawab, dan Jujur. !

Dengan catatan : Tidak berlaku bagi Rakyat Indonesia yang hidup nya sudah berkecukupan. !!

Karena Beasiswa Pendidikan [Perguruan Tinggi/Universitas] selama ini di Negara Indonesia, ternyata hanya berlaku bagi anak-anak yang cerdas saja. !

ronaldutama
Автор

Guru guru nya juga harus pinter sih biar muridnya juga mau belajar sama harus tepat sasaran langsung dari pemerintah pusat, nanti kalo ke pemerintah daerah takutnya YTTA

Alomaniwell