filmov
tv
KAPOLDA Riau Kunjungi Situs Sejarah Candi Muara Takus, Ajak Warga Datang dan Jaga Kelestarian

Показать описание
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
Video Journalist : Rizky Armanda
Di tengah kesibukan memantau arus mudik, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, menyempatkan diri untuk mengunjungi Candi Muara Takus di Kabupaten Kampar, Minggu (30/3/2025) sore.
Candi Muara Takus merupakan situs bersejarah yang menjadi saksi kejayaan Kerajaan Sriwijaya.
Candi ini berbeda dari candi-candi Jawa, dengan penggunaan batu bata merah dan batu sungai sebagai bahan utama.
Kompleks ini terdiri dari beberapa bangunan, termasuk Candi Mahligai, Candi Tua (Sulung), Candi Bungsu, dan Palangka.
Candi Mahligai, dengan stupa yang menjulang tinggi, adalah struktur yang paling mencolok.
Candi Muara Takus berada di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar.
Saat datang ke komplek candi ini, Kapolda Riau disambut oleh seorang pria yang merupakan petugas penjaga candi.
Jenderal bintang dua itu pun mendengarkan dengan seksama penjelasan dari penjaga candi yang menceritakan soal sejarah dan keunikan situs tersebut.
Candi Muara Takus diperkirakan dibangun pada abad ke-8 atau ke-9 Masehi.
Irjen Herry, dengan rasa ingin tahu yang besar, mengajukan berbagai pertanyaan kepada penjaga candi, menunjukkan minat mendalam terhadap peninggalan budaya yang ada di sana.
"Setelah melakukan pengecekan arus mudik terakhir di pos pengamanan XIII Koto Kampar, kemudian melanjutkan perjalanan ke Candi Muara Takus," ungkap Irjen Herry.
Menurutnya, situs ini memiliki nilai yang sangat penting, tidak hanya dari sisi budaya dan agama, tetapi juga dari perspektif sejarah.
Ia berujar, sebagai salah satu situs sejarah penting di Riau, Candi Muara Takus tentunya menjadi destinasi wisata budaya yang menarik, tidak hanya bagi wisatawan lokal tetapi juga mancanegara.
“Banyak hal yang bisa dipelajari dari peninggalan ini. Saya mengajak masyarakat untuk datang ke sini dan memahami lebih dalam tentang sejarahnya," imbau Irjen Herry.
Tak hanya menghargai warisan budaya ini, Kapolda juga mengajak semua pihak untuk menjaga kelestarian Candi Muara Takus agar tetap terawat dan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
"Candi ini adalah warisan budaya yang sangat berharga. Kita harus memeliharanya dengan baik agar tetap lestari untuk anak cucu kita," sebut Kapolda Riau. (*)
Video Journalist : Rizky Armanda
Di tengah kesibukan memantau arus mudik, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, menyempatkan diri untuk mengunjungi Candi Muara Takus di Kabupaten Kampar, Minggu (30/3/2025) sore.
Candi Muara Takus merupakan situs bersejarah yang menjadi saksi kejayaan Kerajaan Sriwijaya.
Candi ini berbeda dari candi-candi Jawa, dengan penggunaan batu bata merah dan batu sungai sebagai bahan utama.
Kompleks ini terdiri dari beberapa bangunan, termasuk Candi Mahligai, Candi Tua (Sulung), Candi Bungsu, dan Palangka.
Candi Mahligai, dengan stupa yang menjulang tinggi, adalah struktur yang paling mencolok.
Candi Muara Takus berada di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar.
Saat datang ke komplek candi ini, Kapolda Riau disambut oleh seorang pria yang merupakan petugas penjaga candi.
Jenderal bintang dua itu pun mendengarkan dengan seksama penjelasan dari penjaga candi yang menceritakan soal sejarah dan keunikan situs tersebut.
Candi Muara Takus diperkirakan dibangun pada abad ke-8 atau ke-9 Masehi.
Irjen Herry, dengan rasa ingin tahu yang besar, mengajukan berbagai pertanyaan kepada penjaga candi, menunjukkan minat mendalam terhadap peninggalan budaya yang ada di sana.
"Setelah melakukan pengecekan arus mudik terakhir di pos pengamanan XIII Koto Kampar, kemudian melanjutkan perjalanan ke Candi Muara Takus," ungkap Irjen Herry.
Menurutnya, situs ini memiliki nilai yang sangat penting, tidak hanya dari sisi budaya dan agama, tetapi juga dari perspektif sejarah.
Ia berujar, sebagai salah satu situs sejarah penting di Riau, Candi Muara Takus tentunya menjadi destinasi wisata budaya yang menarik, tidak hanya bagi wisatawan lokal tetapi juga mancanegara.
“Banyak hal yang bisa dipelajari dari peninggalan ini. Saya mengajak masyarakat untuk datang ke sini dan memahami lebih dalam tentang sejarahnya," imbau Irjen Herry.
Tak hanya menghargai warisan budaya ini, Kapolda juga mengajak semua pihak untuk menjaga kelestarian Candi Muara Takus agar tetap terawat dan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
"Candi ini adalah warisan budaya yang sangat berharga. Kita harus memeliharanya dengan baik agar tetap lestari untuk anak cucu kita," sebut Kapolda Riau. (*)