filmov
tv
Jelang Pemilu 2024, Kapolri Harap Tak Ada Fenomena 'Cebong' dan 'Kampret' seperti Tahun 2019
![preview_player](https://i.ytimg.com/vi/P_rFqhWKedY/maxresdefault.jpg)
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan jajarannya untuk menjaga stabilitas keamanan ketertiban masyarakat selama Pemilu 2024.
Kapolri berharap polarisasi masyarakat selama Pemilu 2019 tidak kembali terulang di tahun depan.
Ia pun menggambarkan situasi selama Pemilu 2019.
Listyo Sigit mencontohkan, saat itu muncul kelompok-kelompok dengan istilah kampret, kadrun hingga cebong.
"Mungkin kalau rekan-rekan melihat di medsos (media sosial) ada cebong, ada kampret, ada kadrun. Terus, sekarang apa lagi? Jadi itu terus terjadi di grassroot. Mungkin di elite itu segera mudah, hari ini berantem, besok salaman, rangkul-rangkulan, tapi di bawah tidak," kata Listyo Sigit dalam Upacara Wisuda STIK Tahun 2023 yang digelar pada Rabu (21/6/2023), seperti dikutip dari kanal YouTube Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian.
Menurutnya, awal sebelum Pemilu 2019, Indonesia menjadi negara dengan polarisasi paling rendah di Asia Tenggara.
Tetapi, setelah Pemilu 2019, polarisasi masih terasa.
Hal tersebut, kata Listyo Sigit, membuat nilai-nilai positif di masyarakat mulai luntur.
Padahal, masyarakat Indonesia terkenal ramah, persaudaraannya tinggi, serta menjaga persatuan dan kesatuan.
"Sehingga di Pemilu 2024 ini, saya harapkan yang terjadi di tahun 2019 bisa kita tekan," ujarnya.
Mantan Kabareskrim itu juga menegaskan bahwa Presiden Jokowi selalu mengingatkan agar semua pihak siap melaksanakan pemilu serentak tahun 2024.
Apalagi, saat ini provinsi di Tanah Air sudah resmi bertanbah menjadi 38.
"Jumlah pemilihnya juga bertambah, parpol (partai politik) nya juga bertambah sehingga tentunya ini menjadi tugas berat," katanya.
Lebih lanjut, Listyo Sigit juga menyatakan telah melakukan koordinasi dengan KPU agar mempersiapkan petugas yang sehat selama pelaksanaan Pemilu 2024.
Penulis : Rahel Narda Chaterine
Editor : Novianti Setuningsih
Vp: Irvan
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #pemilu2024 #kapolri
Kapolri berharap polarisasi masyarakat selama Pemilu 2019 tidak kembali terulang di tahun depan.
Ia pun menggambarkan situasi selama Pemilu 2019.
Listyo Sigit mencontohkan, saat itu muncul kelompok-kelompok dengan istilah kampret, kadrun hingga cebong.
"Mungkin kalau rekan-rekan melihat di medsos (media sosial) ada cebong, ada kampret, ada kadrun. Terus, sekarang apa lagi? Jadi itu terus terjadi di grassroot. Mungkin di elite itu segera mudah, hari ini berantem, besok salaman, rangkul-rangkulan, tapi di bawah tidak," kata Listyo Sigit dalam Upacara Wisuda STIK Tahun 2023 yang digelar pada Rabu (21/6/2023), seperti dikutip dari kanal YouTube Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian.
Menurutnya, awal sebelum Pemilu 2019, Indonesia menjadi negara dengan polarisasi paling rendah di Asia Tenggara.
Tetapi, setelah Pemilu 2019, polarisasi masih terasa.
Hal tersebut, kata Listyo Sigit, membuat nilai-nilai positif di masyarakat mulai luntur.
Padahal, masyarakat Indonesia terkenal ramah, persaudaraannya tinggi, serta menjaga persatuan dan kesatuan.
"Sehingga di Pemilu 2024 ini, saya harapkan yang terjadi di tahun 2019 bisa kita tekan," ujarnya.
Mantan Kabareskrim itu juga menegaskan bahwa Presiden Jokowi selalu mengingatkan agar semua pihak siap melaksanakan pemilu serentak tahun 2024.
Apalagi, saat ini provinsi di Tanah Air sudah resmi bertanbah menjadi 38.
"Jumlah pemilihnya juga bertambah, parpol (partai politik) nya juga bertambah sehingga tentunya ini menjadi tugas berat," katanya.
Lebih lanjut, Listyo Sigit juga menyatakan telah melakukan koordinasi dengan KPU agar mempersiapkan petugas yang sehat selama pelaksanaan Pemilu 2024.
Penulis : Rahel Narda Chaterine
Editor : Novianti Setuningsih
Vp: Irvan
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #pemilu2024 #kapolri
Комментарии