Nadin Amizah - Sorai (Official Music Video)

preview_player
Показать описание
Official Music Video from Nadin Amizah 'Sorai'

Music Video Credits
Director: Nadin Amizah
Storyboard: Nadin Amizah
Director of Photography: Ega Oxsiana
Executive Producer: Sorai
BTS Footages: Gondi
Art Director: Nadin Amizah & Intan Gurnita Widiatie
Cast: Bathara Saverigadi dan Dhea Seto

Music Credits
Author and Composed by Nadin Amizah
Performed by Nadin Amizah
Produced and Mixed by Ibnu Dian
Mastered by Adhe Arrio
Music Published by Massive Music Entertainment

Business Manager :
Anya Anggarda
+62 812 9292 6505

#NadinAmizah #MusicVideo #Sorai
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Kita adalah pernah, bukan punah, bukan menyerah, hanya sudah. (Yogyakarta, 2019)

aha_anwar
Автор

Menurutku, makam itu adalah lambang kematian perasaan. Di kanan ada nisan si nona yang ditemani dengan karangan bunga segar sebagai pertanda bahwa perasaannya baru saja (akhirnya) mati. Dan di kiri ada nisan sang tuan yang perasaannya telah lebih dahulu mati. Sorai ini merayakan keberhasilan si nona untuk akhirnya dapat merelakan; mengikhlaskan. hehehe hadu nangis bgt gasi?

pitimaulda
Автор

Sorai

Jika pertemuan dirayakan dengan suka cita
Perpisahan pun dirayakan dengan selayaknya
Selamat beranjak setelah memberi jejak
Terimasih, aku merelakanmu

annisaelysia
Автор

Lirik
Langit dan laut saling membantu
Mencipta awan hujan pun turun
Ketika dunia saling membantu
Lihat cinta mana yang tak jadi satu
Kau memang manusia sedikit kata
Bolehkah aku yang berbicara
Kau memang manusia tak kasat rasa
Biar aku yang mengemban cinta
Awan dan alam saling bersentuh (bersentuh)
Mencipta hangat kau pun tersenyum
Ketika itu kulihat syahdu
Lihat hati mana yang tak akan jatuh
Kau memang manusia sedikit kata
Bolehkah aku yang berbicara
Kau memang manusia tak kasat rasa
Biar aku yang mengemban cinta
Kau dan aku saling membantu
Membasuh hati yang pernah pilu
Mungkin akhirnya tak jadi satu
Namun bersorai pernah bertemu

rin_ccimol
Автор

Dulu pernah berkomentar, lalu sekarang kembali lagi kesini.

Nadin, laki-laki yang aku cintai akhirnya melepaskan ku. Tentu aku pergi, bahkan dari segala hal yang bersangkutan dengannya.

Rasanya seperti bunuh diri. Setiap hari aku berharap ia akan datang ke rumah ku lalu berdiri di depan pintu sambil tersenyum, persis seperti yang ia lakukan dulu. Aku berharap ia akan mencariku.

Jakarta terlalu penuh dengan kenangan bahkan sampai aku bingung harus lari kemana agar tak perlu mengingatnya. Seorang laki-laki yang ketika marah tidak berubah menjadi seram. Yang tutur katanya halus bahkan tak pernah sedikitpun melukai ku. Yang ku kira ia adalah rumah, tapi nyatanya tidak begitu.

Aku merindukannya, Nadin. Aku berharap agar semuanya kembali seperti dulu, bahkan menjadi lebih baik.

putriekafitriany
Автор

Halo, tuan yang tega melepas genggamannya.
Senang melihatmu tertawa lepas dengan sosok baru yang lebih sempurna.
Lebih sempurna untuk membuatmu bahagia.
Semoga dia memiliki perasaan yang jauh lebih tulus daripada aku.
Mau memperjuangkanmu sebodoh aku.
Dan bersedia menemanimu dalam keadaan apapun.

Aku masih sama.
Masih disini, di tempat ini.
Mencoba mematikan perasaanku berulang kali meskipun aku tau perasaanku tidak akan pernah berubah.
Tetap mencintaimu dan memiliki keyakinan bahwa kamu tetap yang terbaik.
Takdir memang kadang selucu ini.
Tak apa, tidak ada yang aku sesali.
Berbahagialah.
Aku masih memperjuangkanmu di sepertiga malamku dan tidak akan pernah berhenti untuk meminta Tuhanmu menyatukan kita.

Jombang, 19 Juli 2019.

nabetade
Автор

Nadin,
Seseorang memintaku mendengarkan lagu ini. Dia bilang setiap dengar lagu sorai dia selalu ingat aku. Semoga jika suatu saat dia baca ini, dia tau kalau sekarang setiap aku dengar lagu sorai tangisku selalu pecah. Semua bayangan terngiang, cara dia memperlakukanku dengan baik, cara dia meredahkan egoku dengan lembut, bahkan disaat bertengkar pun aku masih merasa dicintai. Nadin, Dia pernah menjadi yang terindah sekaligus yg paling menyakitkan.

christinadesylusianazebua
Автор

"terkadang aku berfikir, mengapa aku sangat bodoh? aku selalu saja meninggalkan shalat ku... dulu setiap ingin shalat selalu semangat sekarang malah malas bahkan mengaji saja sudah malas... nadin, kemana diriku yang dulu? yang selalu mengaji, shalat, berdoa kepada allah."

Taufikberau
Автор

Pernah menjadi yang paling cemas, sebelum jadi yang paling ikhlas

nanda-tbje
Автор

Jangan kesal atas dinginnya kopimu, percayalah dia pernah hangat, sebelum kau diamkan~

Mars, 15 Desember 2020

gunawanprayoga
Автор

"aku terlalu semangat mencintaimu sehingga aku lupa untuk mencintai diriku"

(Merauke/3/12/2020)

danish
Автор

kita hanyalah penutup tanpa pembuka dan sebatas epilog tanpa dialog.
-Rainada
Lampung, 11/5/24

RinoniHernadaKencana
Автор

"Bisa-bisanya yang baru saja datang sudah kau bilang masa depan"

Thu, mar 11/21

safingatun
Автор

Hari ini aku wisuda dan Ayahku wafat.. Minta Alfatikhahnya ♥

XYZ-yyke
Автор

Lirik sorai:Langit dan laut saling membantu
Mencipta awan hujan pun turun
Ketika dunia saling membantu
Lihat cinta mana yang tak jadi satu
Kau memang manusia sedikit kata
Bolehkah aku yang berbicara
Kau memang manusia tak kasat rasa
Biar aku yang mengemban cinta
Awan dan alam saling bersentuh (bersentuh)
Mencipta hangat kau pun tersenyum
Ketika itu kulihat syahdu
Lihat hati mana yang tak akan jatuh
Kau memang manusia sedikit kata
Bolehkah aku yang berbicara
Kau memang manusia tak kasat rasa
Biar aku yang mengemban cinta
Kau dan aku saling membantu
Membasuh hati yang pernah pilu
Mungkin akhirnya tak jadi satu
Namun bersorai pernah bertemu

dedikurniawan
Автор

sebuah perayaan perpisahan hati yang keduanya dipaksa untuk mati. dan lirik "kau memang manusia tak kasat rasa, biar aku yang mengemban cinta" pertanda wanitanya masih rela merawat perasaannya (dengan memberi bunga pada nisannya). tapi sayangnya mereka tidak ada alasan lagi untuk bisa bersatu .. dan akhir yang paling baik adalah rela; membungkus segala rasa, mematikannya secara paksa.

mcmrryz
Автор

Sorai, mengajakku kembali pada kisah tujuh tahun lalu, tepat dengan waktu di saat orang tuaku saling memutuskan untuk tidak lagi bersatu. Ayahku lebih dulu membunuh perasaannya kepada Ibu, yang kemudian dilabuhkan pada sosok yang baru. hingga Ayah tiada, pada akhirnya Ibu baru bisa benar-benar mematikan rasa dan merelakan segala. Nadin, aku sudah sangat berterima kasih dengan Rumpang-mu yang lalu, dan kini rasa cintaku kembali bersemi pada hasil karyamu yang lagi-lagi 'sangatlah aku'. kamu hebat, Nadin. bahagialah selalu di manapun kamu berada. 🌹❤

elsrav
Автор

dititik ini, saya mulai meragukan semuanya, saya hanya lelah. Entah, entah saya harus berbuat apa, saya lelah dengan diri saya sendiri, lelah dengan ekspektasi saya, bolehkan saya menyerah dipersimpangan jalan ini? Sebelum saya jatuh lebih dalam lagi.. Saya ingin menghapus rasa sakit yang terjadi dimasa lalu, dan dimasa sekarang. Saya hanya ingin hidup tanpa perasaan. Saya cukup kerumitan memiliki perasaan yang sangat sulit dimengerti.

zahranrafifah
Автор

Liat video ini jadi inget omongan abi waktu pulang ke Malang.
“Lelaki itu perasaannya satu, wanita itu perasaannya sembilan. Makanya kalo ada apa-apa wanita yg paling merasakan, mau melupakan juga lama pasti masih kebayang-bayang. Itu wajar...”

deamaratna
Автор

" Aku Berhenti Menjelaskan Diriku, karna Hanya Aku yang mengerti Aku "

sore ini '14 jan 2021'

yunithan