Sistem Pengapian Elektronik #waginothok

preview_player
Показать описание
#SistemPengapianElektronik
#TipeESA
#TipeIIAintegratedIgnitionAssembly
#TipeDLIdistributorLessIgnition

Sistem Pengapian Elektronik tipe ESA, IIA dan DLI
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Assalamualaikum Bapak..
Saya Rahmat Hidayat pak, setelah menonton vidio sistem pengapian elektronik dapat ananda simpul kan tentang jenis jenis sistem pengapian elektronik:
a.Sistem pengapian transistor adalah sistem pengapian yang tidak memiliki platina namun pemajuan dan pengundurannya secara mekanik yaitu governor advancer dan vaccum advancer
b.Sistem pengapian full transistor tipe ESA
Perbedaan dengan yang pertama adalah pentigreran basis pada transistor ini diperintahkan oleh ECU dan ECU mengolah berbagai macam sensor untuk memajukan dan dan memundurkan saat pengapian.
C.Tipe IIA dan ESA
Sistem pengapian transistor IIA dan sudah ESA didalam distributor sudah ada coilnya yang terintegrasi didalam distributor.
D.Transistor tipe DLI
Ada dua tipe yang pertama satu coil menyalakan satu busi dan sinyal IGT ini yang dikirim langsung oleh ECU kapan on/off
Yang kedua 1 coil menyalakan 2 busi artinya satu kali siklus busi akan mercikan api 2 kali
Sikian Bapak terimakasih 🙏

RahmatHidayat-czhf
Автор

assalamualaikum wr wb, izin komentar pak

fadlanardi
Автор

Assalamu'alaikum pak. Izin memberikan ringkasan serta kelebihan dan kekurangan masing masing sistim pengapian elektronik pada materi bapak di video ini.
1. Sistem pengapian konvensional kunci mempelajari sistim pengapian elektronik adalah dengan memahami sistim pengapian konvensional (platina) yang di mana ketika platina membuka, maka di situlah terjadi percikan bunga api yang menyebabkan induksi pada kumparan koil, sehinga terjadi induksi bersama koil sehingga tercipta tegangan tinggi yang di distribusikan oleh distributor ke masing masing spark plug pada masing masing silinder.
Kekurangan sistim konvensional ini adalah
- penyetelan serta penggantian platina pada KM tertentu
- masih menggunakan sistim mekanikal
kelebihan sistem konvensional ini adalah
- dapat di setel dengan kebutuhan yang di butuhkan
- harga part yang terbilang murah
2.sistem pengapian elektronik
a. sistem pengapian elektronik tipe transistor
Ada yang menyebut dengan sistem pengapian elektronik semi transistor. Menggunakan signal generator sehingga tidak menggunakan platina dan mekanikal lagi dengan cara kerja yang sama dengan sisitem konvensional. Untuk mendobrak basis transistor dengan signal generator. Pemajuan serta pemunduran timming pengapian masi dengan mekanikal atau governor.
Kelebihannya adalah tidak ribet dalam penyetelan dan tidak terlalu ribet dalam memahami sistim
kekurangannya adalah belum sepenuhnya elektrikal
b. sistem pengapian elektronik tipe elektronic spark advance (ESA)
sistem ini di lengkapi dengan sensor sebagai pembaca timming pengapian sehingga di kontrol oleh ecm (engine control modul). Tanpa platina dan dengan igniter sebagai pendobrak basis yang sama.
Kelebihan nya adalah full transistor, tanpa penyetelan dan mekanikal
Kekurangan nya adalah sulit di pahami dan coil igniter masih di luar sisitim
c. sistem pengapian elektronik tipe integrated ignition assembly (IIA)
ignition coil sudah integrated pada sisitem distributor sehingga tidak terlihat lagi pada bagian enggine bay. Cara kerjanya sama dengan menggunakan pick up coil atau igniter. Tegangan tinggi dan rendah sebagai pendobrak basis transistor.
Kelebihannya adalah sistem sudah terintegrasi pada tempat yang sama dan part yang sudah komplit
Kekurangannya adalah sulit di pahami dan troubleshooting yang ribet pada sistem
d. sistem pengapian tipe direct ignition system (DIS) dan distributionless ignition system (DLIs)
Terdapat tipe DIS dan DLIs. DIS dengan 1 koil 1 busi serta DLIs dengan 1 koil 2 busi, sehingga tidak ada distributor mekanikal sistem lagi. Semua di kontrol oleh ECM.
Kelebihannya adalah semua sistem terintegrasi dengan baik dan sudah full elektrikal
Kekurangan nya adalah part yang mahal dan perawatan harus dengan ahli yang tepat
sekian ringkasan dari saya, terimakasih banyak assalamu'alaikum

NAMA : RIKA NURDIYANA
NIM: 23073121
SEKSI : 202310730186

rikanurdiyana
Автор

Assalamualaikum warahmatullahi.wb
Nama : Muhammad vedro
Nim : 20074036
Prodi : teknik otomotif

Komponen sistem pengapian elektronik
• baterai
• transistor unit
• Ignition coil
• distributor
• fully transistor

Cara kerja sistem pengapian transistor :
Transistor tidak lagi dilengkapi dengan platina untuk pengapian penuh. Komponen ini diganti dengan penyala pulsa.

Plotnya, kunci kontak menyala, arus dari baterai mengalir ke koil pengapian. Keluaran arus dari kumparan primer masuk ke komponen unit transistor keluaran. Ketika output output kumparan sekunder masuk ke busi. Di sirkuit lain, arus dari baterai mengalir ke unit transistor sebagai tegangan referensi di unit transistor.

Saat mesin tidak hidup, penyala pulsa juga tidak merespon karena dalam keadaan diam. Oleh karena itu tidak ada sinyal pulsa dari penyala pulsa yang dikirim ke unit transistor. Hal ini menyebabkan kumparan primer terhubung dengan rangkaian arus, yang menyebabkan medan magnet pada kumparan primer.

Saat mesin mulai berputar, penyala pulsa mengirimkan sinyal PWM dengan frekuensi tergantung pada kecepatan mesin. Kontroler yang berada dalam satu unit dengan transistor akan memproses sinyal terlebih dahulu.

Selanjutnya, ketika sinyal PWM diterima dari penyala pulsa, pengontrol memotong arus di bagian bawah transistor. Ketika basis terputus, arus dari kolektor secara otomatis terputus.

]Oleh karena itu ada pergerakan medan magnet dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Hal ini menyebabkan lonjakan tegangan pada kumparan sekunder, yang ditransmisikan langsung ke setiap busi melalui elemen suplai.

vedroooo
Автор

Assalamualaikum Wr. Wb.
Izin menyimpulkan sedikit pak tentang sistem pengapian elektronik (transistor tipe IIA, ESA dan DLI atau DIS) dari menit 5.45

Nama : Jeki Efendi
Nim. : 20073045
MK. : Teknologi Ototronik
Seksi : 059

1. Sistem pengapian Elektronik ( tipe transistor)
Yaitu Sistem pengapian yang sudah tidak memakai platina namun masih menggunakan untuk pemajuan dan pengundurannya secara mekanikal yaitu ada governor advancer (dalam distributor) dan vacum advancer.
2. Sistem pengapian elektronik full transistor tipe ESA
Cara kerjanya mirip dengan tipe transistor namun pentrigeran basis di transistor di perintah oleh ECU dan ECU juga akan mengolah berbagai sensor untuk memajukan dan memundurkan saat pengapian.
Intinya kalau basis ON maka transistor ON berarti induksi magnet di kumparan primer, jika transistor OFF maka akan terjadi induksi bersama di koil (yang sekunder di alirkan ke busi) untuk menghasilkan percikan bunga api
3. Sistem pengapian full transistor tipe IIA dan ESA
Memiliki 3 komponen utama pada distributor yaitu
- ignition coil
- igniter
- signal generator
4. Sistem pengapian full transistor tipe DLI (DIS)
Memiliki 2 tipe yaitu
- tipe yg pertama 1 coil untuk 1 busi
- tipe yg ke dua 1 coil untuk 2 busi

Sekian terima kasih 🙏

jackyefendi
Автор

Assalamualaikum pak, saya gustri candra mahasiswa RPL 2023...dari pembahasan sistem pengapian ini saya memahami bahwa sistem pengapian konvensional merupakan dasar dari ke semua sistem pengapian yang dia pakai saat ini. Perbedaannya hanya di cara mengaktifkan dan memutuskan kemagnetan pada kumparan ignition coil.... Jadi, sebelum kita mempelajari jenis sistem pengapian yang lain, kita harus memahami dulu sistem pengapian konvensional nya. Trimakasih pak🙏🙏

gustricandra
Автор

Cara kerja semi pengisian sistem transistor, Saat kunci kontak menyala, arus dari baterai masuk ke sistem utama, salah satunya adalah sistem pengapian. Arus mengalir masuk dan keluar dari koil pengapian ke unit transistor.Pada unit transistor, arus dihubungkan ke massa emitor ketika dihubungkan ke kolektor transistor. Ketika kaki dasar terhubung ke sirkuit platinum.


IIA adalah singkatan dari “Integrated Ignition Assembly “ IIA menggabungkan igniter dan ignition coil dengan distributor, sedangkan pada “non IIA“ di pasang secara terpisah

ESA adalah singkatan “Electronica Spark Advancer “. Dalam sistem ini harga saat pengapian optimum disimpan dalam engine control computer untuk setiap kondisi mesin. Sistem ini bekerja mendeteksi kondisi mesin (putaran mesin, aliran udara masuk, temperatur mesin dan lain-lain) berdasarkan sinyal dari setiap engine sensor, selanjutnya menentukan saat pengapian yang optimum sesuai dengan kondisi mesin dengan mengirim sinyal pemutus arus primer ke igniter yang mengontrol saat pengapian.

pintopratamaafosma
Автор

Assalamualaikum pak saya Mora Panji Pasaribu izin memberikan ringkasan.
Sistem Pengapian Konvensional:
Kelebihan:
1. Sistem pengapian konvensional cenderung lebih sederhana dan mudah dipahami.
2. Komponen konvensional biasanya lebih murah untuk diperoleh dan diperbaiki.
3. Perbaikan pada sistem ini dapat dilakukan dengan peralatan dasar dan keterampilan mekanik yang standar.
4.Tahan terhadap Gangguan Elektronik:
Kekurangan:
1.Tidak memberikan kontrol presisi terhadap waktu pengapian dan pembakaran.
2.Menghasilkan lebih banyak emisi dan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem pengapian elektronik.
3.Tidak dapat dengan mudah disesuaikan dengan berbagai kondisi mengemudi atau perubahan dalam performa mesin.
Sistem Pengapian Elektronik:
Kelebihan:
1. Memberikan kontrol yang presisi terhadap waktu pengapian dan pembakaran, meningkatkan efisiensi mesin.
2. Mengoptimalkan pembakaran, mengurangi emisi, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
3. Dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan kondisi mengemudi yang berubah dan perubahan dalam beban mesin.
4. Dapat memonitor dan memberikan informasi tentang kinerja mesin melalui alat pemindai OBD-II.
Kekurangan:
1.Sistem pengapian elektronik cenderung lebih kompleks, memerlukan pemahaman teknologi dan peralatan khusus untuk perbaikan.
2. Komponen elektronik biasanya lebih mahal, dan perbaikan mungkin memerlukan layanan ahli.
3. Rentan terhadap masalah jika terjadi kegagalan sistem listrik atau baterai.
4. Perbaikan dan pemeliharaan memerlukan keahlian teknis yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem konvensional.
5.Pemilihan antara sistem pengapian konvensional dan elektronik tergantung pada preferensi, kebutuhan performa kendaraan, dan kemampuan perawatan.

MoraPanjiPasaribu
Автор

Assalamualaikum Wr. Wb.
Izin menyimpulkan sedikit pak tentang sistem pengapian elektronik (transistor tipe IIA, ESA dan DLI atau DIS) dari menit 5.46

Nama : Randi Perdana Putra
Nim. : 20073055
MK. : Teknologi Ototronik
Seksi : 0177

1. Sistem pengapian Elektronik ( tipe transistor)
Yaitu Sistem pengapian yang sudah tidak memakai platina namun masih menggunakan untuk pemajuan dan pengundurannya secara mekanikal yaitu ada governor advancer (dalam distributor) dan vacum advancer. Tetapi untuk terjadinya percikan bunga api di busi dia sudah menggunakan signal generator.

2. Sistem pengapian elektronik full transistor tipe ESA
Cara kerjanya mirip dengan tipe transistor namun pentrigeran basis di transistor di perintah oleh ECU dan ECU juga akan mengolah berbagai sensor untuk memajukan dan memundurkan saat pengapian.
Intinya kalau basis ON maka transistor ON berarti induksi magnet di kumparan primer, jika transistor Off maka akan terjadi induksi bersama di koil (yang sekunder di alirkan ke busi) untuk menghasilkan percikan bunga api

3. Sistem pengapian full transistor tipe IIA dan ESA
Memiliki 3 komponen utama pada distributor yaitu
- ignition coil,
- igniter, dan
- signal generator

4. Sistem pengapian full transistor tipe DLI (DIS)
Memiliki 2 tipe yaitu
- tipe yg pertama 1 coil untuk 1 busi
- tipe yg ke dua 1 coil untuk 2 busi

Sekian terima kasih 🙏

randiperdanaputra
Автор

Izin menjelaskan sedikit pak tentang yang saya dapat dari Vidio bapak🙏
Dalam istilah lain sistem pengapian konvensional sebuah rangkaian mekatronika sederhana yang dibuat dengan tujuan untuk membangkitkan percikan api pada busi pada interval waktu tertentu. Percikan api pada busi dapat terbentuk karena adanya energi listrik tegangan tinggi yang mengalir melewati elektroda busi dan
Jalan dari rangkaian konvensional itu mulai dari baterai yang menimbulkan energi kemudian ketika kunci kontak nya di on kan maka aliran batrai mengalir ke Ignition coil kemudian menimbul kan tegangan tinggi untuk menghidupkan mesin melalui kabel coil dan dari platina itu melalui kondensor yang menyebarkan kepada busi busi untuk menghasilkan percikan bunga api.

Maaf kalau ada kekurangan nya pak🙏

zulfahmirangkuti
Автор

Assalamualaikum
Saya atas nama TRI ROSA MARJONI mahasiswa RPL Juli-desember 2023
Disini dapat saya simpulkan bahwa
Kondensor pada sistem pengapian platina memiliki fungsi sebagai
Kondensor atau kapasitor terdapat pada sistem pengapian konvensional. Komponen ini diletakkan pada body distributor ASSY. Platina dan kondensor memiliki dibuat menjadi rangkaian paralel. Pada rangkaian sistem pengapian, kondensor ini punya peranan atau fungsi untuk membantu proses penyerapan loncatan bunga api yang terjadi pada kontak point (breaker point) yang terletak di bagian platina didalam distributor assy.

trirosamarjoni
Автор

Nama : Hary Fuadi
Nim : 20074025
Seksi : 0062

Rumitnya sirkuit igniter karena penggunaan IC, maka cara kerja igniter menggunakan sirkuit diagram
yang disederhanakan.
a. Pada saat mesin mati
Pada saat kunci kontak ON maka tegangan dialirkan ketitik P. tegangan pada titik P berada dibawah tegangan basis yang diperlukan untuk mengaktifkan transistor melalui pengatur tegangan R1 dan R2. akibatnya transistor akan tetap OFF selama mesin mati, sehingga tidak ada arus primer yang mengalir pada ignition coil.
b. Pada saat mesin hidup
Bila mesin dihidupkan, maka signal rotor pada distributor akan berputar, meghasilkan tegangan AC dalam pick-up coil. Bila tegangan yang dihasilkan
adalah positif, tegangan ini ditambahkan dengan tegangan dari baterai, untuk menaikan tegangan pada titik Q diatas tegangan kerjanya transistor, dan transistor ON, akibatnya, arus primer ignition coil
mengalir ke transistor dari colector (P) ke emiter (E).

haryfuadi
Автор

Assalammualaikum wr.wb pak..
Izin memberikan ringkasan sistem pengapian elektronik pada materi bapak di vidio ini...
Sistem pengapian elektronik adalah sebuah rangkaian pengapian mesin yang menggunakan transistor untuk memutuskan arus ignition coil. Kelebihan Penggunaan transistor selaku komponen elektronika ini, akan membuat efisiensi tegangan listrik lebih terjaga.

Karena dalam sistem pengapian transistor tidak ada lagi percikan api yang sebelumnya timbul pada celah platina. Selain itu, skema pengapian ini juga tidak perlu dilakukan penyetelan celah. Karena waktu pemutusan arus coil sudah diset secara otomatis oleh transistor.

Namun, pengapian elektronik ini masih memerlukan komponen distributor sebagai pembagi arus dari coil. Untuk sistem pengapian yang tidak memiliki distributor, dikenal dengan DLI atau distributor less ignition.

Selain itu kekuranangan pada sistem pengapian transistor ini adalah terletak pada rangkaiannya. Terutama pada tipe full transistor, karena kalau sudah menyentuh komponen elektronika pasti perlu pemahanan lebih tinggi.
Sebelumnya, kita harus mengetahui bahwa sistem pengapian transistor sendiri memiliki dua tipe yakni tipe semi-transistor dan full transistor. Keduanya memiliki kesamaan rangkaian namun ada sedikit perbedaan.

Pengapian semi transistor masih menggunakan kontak point atau platina, namun fungsinya tidak diberatkan pada pemutusan arus primer coil melainkan hanya memutuskan arus basis pada kaki transistor. Sementara untuk memutuskan arus primer coil menjadi tugas transistor.
Komponen pada sistem pengapian semi transistor terdiri dari ;
1.Baterai
2.Kunci kontak
3.Ignition coil
4.Transistor
5.Kontak point
6.Distributor
7.Kabel busi
8.Busi

Untuk jenis pengapian full transistor, sudah tidak ada lagi kontak pemutus. Sebagai gantinya, ditempatkan sebuah pick up coil didekat rotor magnet yang akan menghasilkan arus AC ketika rotor berputar. Arus ini dipakai untuk memutuskan dan menyambungkan arus dari basis.
Komponen pada sistem pengapian full transistor terdiri dari ;
1.Baterai
2.Kunci kontak
3.Ignition coil
4.Transistor unit
5.Pulse igniter (rotor + pick up coil)
6.Distributor
7.Kabel busi
8.Busi

Sekian ringkasan yang saya dapat dari penjelasan materi di vidio bapak. Terima kasih pak🙏
Nama: Angga Putra Perdana
Nim: 18073106
Sesi: 0060

anggaputraperdana
Автор

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh pak.
Izin memberikan ringkasan serta kelebihan dan kekurangan masing masing sistem pengapian elektronik pada materi bapak di video ini.
Sistem pengapian konvensional adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk menyediakan loncatan bunga api pada busi dengan cara menaikkan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi (pada coil) dengan bantuan platina (breaker point) untuk memutuskan arus primer (arus dari baterai)
Sistem pengapian elektronik adalah sebuah rangkaian pengapian mesin yang menggunakan transistor untuk memutuskan arus ignition coil. Kelebihan Penggunaan transistor selaku komponen elektronika ini, akan membuat efisiensi tegangan listrik lebih terjaga.
Karena dalam sistem pengapian transistor tidak ada lagi percikan api yang sebelumnya timbul pada celah platina. Selain itu, skema pengapian ini juga tidak perlu dilakukan penyetelan celah. Karena waktu pemutusan arus coil sudah diset secara otomatis oleh transistor. Namun, pengapian elektronik ini masih memerlukan komponen distributor sebagai pembagi arus dari coil. Untuk sistem pengapian yang tidak memiliki distributor, dikenal dengan DLI atau distributor less ignition.

Selain itu kekuranangan pada sistem pengapian transistor ini adalah terletak pada rangkaiannya. Terutama pada tipe full transistor, karena kalau sudah menyentuh komponen elektronika pasti perlu pemahanan lebih tinggi.

1. Electronic Spark Advancer ( ESA ) ESA adalah singkatan dari “Electronic Spark Advancer” Sistem yang menggunakan ECU mesin untuk menentukan waktu pengapian berdasarkan sinyal dari barbagai sensor. ECU mesin mengkalkulasi waktu 11 pengapian dari waktu optimal dalam memori sesuai kondisi mesin, dan mengirim sinyal ke igniter. Waktu pengapian optimal pada dasarnya ditentukan oleh putaran mesin dan massa intake udara (manifold pressure).
2. Distributor Less Ignition ( DLI ) DLI disebut juga sebuah pengapian tanpa distributor. Sistem ini menggunakan sebuah Ignition koil untuk setiap dua buah busi. ECU ( Electronic Control Unit ) mendistribusikan arus primer ke setiap Ignition koil secara langsung dan menyebabkan busi meloncatkan bunga api. Sistem ini mempunyai keuntungan pada ignition koil dapat ditempatkan di dekat busi dan kabel tegangan tinggi dapat diperpendek, jadi dapat mengurangi suara berisik
3. Integrated Ignition Assembly ( IIA ) IIA adalah kepanjangan dari Intregated Ignition Assembly, perakitan pengapian terpadu yang menggabungkan igniter, koil, koil pick up di dalam distributor itu sendiri. 12 Keuntungan dari IIA adalah: - Kecil dan ringan. - Tidak mengalami putus sambungan, jadi keandalannya tinggi. - Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap air. - Tidak mudah terpengaruh oleh kondisi sekitarnya.

Fungsi Pengapian. Pengapian pada mesin berfungsi untuk membangkitkan bunga api yang dapat membakar campuran bahan bakar - udara di dalam silinder.
Komponen system pengapian :
1. Baterai
2. Kunci pengapian
3. Kumparan pengapian (Ignition Coil)
4. Sekring (fuse)
5. Kontak platina
6. Kondensor
7. Rotor
8. Kabel busi
9. Busi

NAMA : MELIA WITRIASTUTI
NIM : 23073119
SESI : 202310730186

meliawitri
Автор

Biodata di akhir komen pak. Untuk menghindari spam

1.06-06.06(bahasa sendiri)

Pada kendaraan, secara garis besarnya terdapat 2 tipe sistem pengapian :
1. Sistem pengapian konvensional
Sistem pengapian ini adalah sistem pengapian yang merupakan sistem pengapian versi lama. Dan kemungkinan besar sistem pengapian konvensional ini tidak lagi diproduksi namun di negara Indonesia tidak begitu sulit
Pada sistem pengapian konvensional, timing pengapian diatur oleh pergerakan platina.
Ketika platina menutup : arus akan mengalir dari baterai -> kk -> resistor -> kumparan primer -> platina
Ketika platina membuka : arus dari kumparan primer tadi akan terputus, sehingga akan terjadi induksi pada Koil, akibatnya terciptalah tegangan tinggi pada kumparan sekunder, dan tegangan tersebut akan diteruskan kan melalui kabel Tegangan Tinggi ke distributor lalu dilanjutkan ke busi. saat busi menerima tegangan tinggi dari distributor tadi, maka tegangan tinggi tersebut akan mengalir melalui elektroda Tengah busi. Karena pada busi terdapat sebuah celah antara elektroda Tengah dan elektroda massa yang diatur sedemikian rupa, maka tegangan tinggi tadi akan berusaha mencapai elektroda massa dengan cara "melompat", "lompatan" inilah yang mengakibatkan terjadinya percikan bunga api
Induksi juga terjadi pada kumparan primer namun kecil, meskipun begitu arus tersebut harus tetap disalurkan. Karena platina dalam keadaan terbuka maka arus tersebut akan disimpan untuk sementara pada kapasitor yang terdapat pada distributor. Arus ini akan dilepaskan kembali ketika platina dalam keadaan menutup

2. Sistem pengapian elektronik, antara lain:
a. Sistem pengapian transistor
Sistem pengapian ini tidak lagi memakai platina sebagai pemutus kontak. Namun pemajuan dan pemunduran timing pengapiannya masih memakai sistem mekanik. Dimana pada sistem ini masih memakai governor advancer dan vacuum advancer
b. Sistem pengapian full transistor tipe ESA
c. Sistem pengapian full transistor tipe IIA dan ESA
d. Sistem pengapian full transistor tipe DLI(DIS)

By : gian askia
Nim : 20073041
Seksi 275

gianaskia
Автор

Assalamualaikum wr.wb
izin menyimpulkan materi yang bapak telah sampaikan pak.
Sistem pengapian full transistor tipe ESA(Elektronis Spark Advance)
*Pada sistem pengapian ini cara kerjanya mirip dengan semi transistor namun pen trigger'an transistor ini diperintah oleh ECU dan ECU juga akan mengelola berbagai sensor untuk memajukan dan mengundurkan saat pengapian.
ESA ini untuk putaran mesin mendapatkan informasi dari ' Ni' Sedangkan untuk yang G digunakan saat pengapian dan pada saat Peng injeksian bahan bakar kemudian semuanya akan masuk ke input.
Yang akan mengolah ECU yaitu (microprocessor)kemudian Microprocessor akan mengirim trigger TRI dan TRI akan ke IGT dan IGT akan meng'on'kan T R2 Apabila sudah on maka kumparan primer akan jadi magnet dan apabila di off kan maka kumparan primer akan terputus dan terjadi induksi bersama dan akan dikirim ke busi lewat distributor.
Mungkin sekian yang dapat saya simpulkan pak.
Terima kasih
Wassalamualaikum wr.wb

alfimulzanulzan
Автор

Assalamualaikum wr, wb
Didalam pengapian konvensional bila poros berputar maka akan membuat platina terbuka, dengan terbuka nya itu maka arus primer terputus dan karena di coil ada 2 kumparan maka akan terjadi induksi bersama lalu menghasilkan tegangan tinggi
Wassalam wr wb

nurmuhammadsaal
Автор

Assalamualaikum.wr.wb
Nama:Andri Hanafi H
Nim : 20074006
Macam-macam sistem pengapian.

1. Sistem Pengapian Konvensional
Sistem pengapian konvensional merupakan rangkaian pengapian dengan kinerjanya secara mekanis.
Kontak point ini disebut juga sebagai platina karena ujung point ini berbahan platina. Platina, secara normal akan terhubung dengan massa, tapi apabila kaki platina terkena cam maka kontak akan terputus. Terputusnya kontak platina ini digunakan untuk meningkatkan tegangan primer dengan cara induksi elektromagnet.
2. Sistem Pengapian Transistor
Sistem pengapian transistor menjadi skema pengapian dengan komponen elektronika, namun masih tetap ada beberapa komponen mekanis. Sistem pengapian transistor adalah rangkaian kelistrikan yanh menggunakan transistor sebagai pemutus arus primer.
3. Sistem pengapian CDI

Sistem pengapian berikutnya lebih banyak diaplikasikan pada sepeda motor. Pengapian CDI menggunakan capasitor yang dapat menyimpan dan mengeluarkan semua arusnya dengan cepat.

Cara kerja CDI dimulai ketika magnet menghasilkan arus saat engkol mesin berputar. Arus yang dihasilkan dalam bentuk AC akan disalurkan kedalam Capasitor unit agar arusnya bisa diserap. Dilain tempat ada pulser yang akan menentukan timming pengapian berdasakan kemagnetan.
4. Sistem pengapian DLI

DLI merupakan singkatan dari distributor less ignition. Seperti namanya, sistem ini tidak menggunakan komponen distributor. Lantas, bagaimana kinerjanya ?

DLI banyak diaplikasikan pada mobil-mobil modern, biasanya menggunakan dual coil pack atau single coil pack. Dengan kata lain, setiap busi akan dilayani oleh sebuah coil, sehingga satu coil hanya akan meningkatkan tegangan untuk satu busi.

ANHANSTORY
Автор

Dari video dapat saya simpulkan bahwasannya sistem pengapian konvensional apabila cam menutup berarti akan menghubungkan arus ke massa dari baterai ke kunci kontak setelah itu pergi ke ignition coil pada kumparan primernya, , terus mengalir ke massa, , inilah yang membuat terjadinya kemagnetan di coil.
Pada saat putar Poros cam nya maka akan membuat platina terbuka, terbukanya ini otomatis arus primer terputus karena di coil itu ada dua kumparan, dimana kumparan primer dan sekunder nya itu jumlah lilitan sekunder lebih banyak di coil akan terjadi induksi bersama.

armadjonsen
Автор

Assalamualaikum wr wb
Saya chirtian sepriansyah mahasiswa otomotif RPL 2023, I, dari pembahasan diatas pembahasan baterai apakah penting didalam pengapian elektronik atau tidak mempunyai peran pak?

gurukusmk