Respons Menohok Hotman Paris soal Sekjen PDIP Hasto Marah Diperiksa KPK Tanpa Didampingi Pengacara

preview_player
Показать описание
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan suap Harun Masiku pada Senin (10/6).

Hasto mengatakan bahwa dirinya tidak didampingi penasihat hukum saat menjalani pemeriksaan.

Menanggapi hal tersebut, pengacara kondang Hotman Paris memberikan respons menohok.

Respons itu disampaikan Hotman Paris melalui unggahannya di Instagram pada Senin (10/6).

Hotman mengunggah tangkapan layar salah satu pemberitaan terkait pemeriksaan Hasto.

Dilaporkan, KPK menyita ponsel dan tas Hasto tanpa sepengetahuannya.

Pasalnya, KPK memanggil ajudan Hasto yakni Kusnadi dengan dalih untuk bertemu Sekjen PDIP.

Namun penyidik justru menyita ponsel dan tas Hasto dari tangan Kusnadi.

Hasto juga mengaku keberatan lantaran pengacara tidak bisa mendampingi Sekjen PDIP saat menjalani pemeriksaan.

Menurut Hasto, hal itu telah tertuang dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Sementara Hotman meminta agar mahasiswa hukum menganalisa pernyataan Hasto.

Hotman pun mempertanyakaan pernyataan Hasto soal saksi berhak didampingi pengacara saat pemeriksaan.

"Halo Mahasiswa Hukum? Apakah saksi berhak di dampingin Pengacara??" tulis Hotman.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Suci BangunDS

Editor Video: Putri Anggun Absari
Uploader: Wening Cahya Mahadika
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Bongkar korupsi sampai ke akar2nya itulah yg bikin rakyat jelata semakin sengsara hidup dinegara yg katanya kaya ini

AdiningratSutila
Автор

Kenapa takut jika benar, periksa juga ektp, bansos apa kemana saja uangnya yg mencuat.

Apa Megawati dan hasto tidak tau bahwa sangat banyak menuduh jokowi dan jadi beban berat, tapi hanya diam saja, seperti harus mengangkat Menteri dari pdip tapi korupsi, bahkan mencuat jokowi memberhentikan agar kpk tidak meneruskan proses ektp setelah mencuat nama ganjar, pdip, juga dikaitkan harun masiku, juga dikaitkan jual asset ?

Jadi wajar hanya secuil yg pilih 03, juga pemilihnya dari 30% lebih sekarang hanya 16%an.

Pdip bisa partai besar bukan karena megawati, tapi karena kader2nya seperti Sujatmiko, Maruarar dll terlebih jokowi, juga oleh para pendiri PDIP Sabam Sirait yg selalu setia untuk Megawati, dan orang-orang tulus terpaksa pada mengundurkan diri seperti: Eros Djarot, Sophan Sophian, Kwik Kien Gie.

Sekarang Megawati dengan songongnya hanya menganggap sebatas petugas partai, setelah Sabam Sirait tidak ada.

Apa yg sudah diperbuat Megawati selama ketua partai besar bahkan presiden terlebih di Jawa Tengah dengan koar-koar untuk wong cilik yg terkenal dengan kemiskinan sebagai pendukung pdip, apa bukannya wong cilik untuk majikan dan klg ?

Mahfud: YANG KALAH SELALU TUDUH, YANG MENANG CURANG.

Kalah ya Kalah saja walaupun jika sudah mengeluarkan uang yg sangat banyak, harusnya sebelumnya tidak setuju ambil nomor paslon dan debat, nyatanya salaman segala. Bukan setelah kalah koar-koar curang.

marsya