Kilas Balik 5 tahun Pendidikan dan Kebudayaan

preview_player
Показать описание
Tiada ikhtiar lain yang kami panjatkan selain selalu bersyukur.
Sepanjang 5 tahun ini (2014-2019) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan berhasil menuntaskan program Nawacita Presiden Joko Widodo dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Tidak selalu mudah. Tapi, berkat pertolongan Tuhan Yang Maha Esa dan kerja sama semua pihak Kemendikbud bisa menyelesaikan semua target, beberapa malah terlampaui.

Visi kami adalah Membentuk Insan dan Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Unggul dan Berkarakter.

Kemendikbud meyakini bahwa kemajuan Indonesia ini terutama ditopang sumber daya manusia Indonesia. Untuk itu, kami mempercepat dalam peningkatan kualitas pendidikan dan kebudayaan. Selain itu, kami juga melakukan perubahan mendasar dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.

Melalui Program Indonesia Pintar (PIP) semua anak Indonesia dipastikan mendapatkan pendidikan baik dan layak dari negara. Anak Indonesia harus bersekolah. Sepanjang lima tahun, kami telah menyalurkan PIP kepada sekitar 80.000.000 siswa.

Selain memastikan setiap anak Indonesia bersekolah, kami juga menjalankan Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah. Kami menilai bahwa keberhasilan seorang anak tak hanya dari aspek akademik, tetapi juga capaian non-akademik. Karena itu, program ini bertujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai utama dalam pendidikan yang memadukan olah rasa, olah pikir, olah hati dan olah raga. Hasilnya akhirnya adalah anak didik yang memiliki budi pekerti baik dalam keberagaman (religiusitas), nasionalisme, integritas, mandiri, dan gotong royong.

Karena integritas menjadi salah satu modal penting agar seorang anak bisa mencapai kesuksesan, kami mengambil kebijakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Dengan UNBK ini, tidak akan ada lagi kecurangan saat ujian. Saat ini, 90% sekolah se-Indonesia sudah menggunakan UNBK.

Sebagai prasyarat memasuki dunia kerja dan profesional, kami memberikan bekal penting kepada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan mengadakan program Revitalisasi Vokasi. Dengan program ini kami menyiapkan mereka memiliki daya saing. Tak hanya itu, kami juga menciptakan interaksi langsung mereka dengan dunia usaha.

Selain itu, kami melakukan pemerataan kualitas pendidikan dan menghapus kastanisasi sekolah dengan memberlakukan Zonasi Pendidikan. Tidak boleh lagi ada diskriminasi terhadap anak didik.

Dalam percepatan pemerataan pendidikan, kami mengadakan Digitalisasi Sekolah. Dengan kemajuan teknologi, semua hambatan bisa dipotong dan anak-anak kita mendapatkan asupan pengetahuan terbaik di mana pun mereka berada.

Di samping itu, dalam lima tahun ini kami juga menyelesaikan masalah mendasar guru: peningkatan kualitas dan mutu guru.

Kami menilai bahwa guru hadir di depan kelas bukan hanya sebagai penyampai pengetahuan, tetapi juga menjadi sumber inspirasi anak didik. Karena itu, kami meningkatkan kualitas dan mutu mereka melalui Uji Kompetensi Guru (UKG), Pembentukan Guru Profesional melalui Sertifikasi Guru dalam Jabatan, Perlindungan Guru. Setiap tahun, kami juga memberikan apresiasi dan kepada guru dengan mengadakan Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi.

Dalam bidang kebudayaan, kami berhasil mengesahkan UU Pemajuan Kebudayaan. Dengan UU ini, setiap unsur kebudayaan harus dilindungi, dikelola, dan diperkuat. Sepanjang sejarah bangsa Indonesia, ini adalah kali pertama negara hadir dalam bidang kebudayaan.

Selama lima tahun ini juga kami melakukan diplomasi di luar negeri dan berhasil memukau publik sana. Di antaranya kami sukses mengadakan Guest Honor Frankfurt Book Fair (2015), Europalia (2017), World Skill Competition di Abu Dhabi (2018) dan Rusia (2019), London Book Fair (2019).

Siswa kami juga menorehkan prestasi di luar negeri dengan menjuarai berbagai kompetisi.

Dalam bidang birokrasi, kita berhasil menyempurnakan sistem selama lima tahun ini. Yang paling utama adalah Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Dengan Dapodik, kami berhasil menyatukan semua data terkait pendidikan di dalam satu sistem. Sehingga, kami menyelamatkan kebocoran uang negara sebesar Rp23 triliun.

Untuk meningkatkan pelayanan, kami menjemput bola dengan membuka Unit Layanan Terpadu (ULT) di daerah. Dengan begitu, masyarakat dimudahkan untuk menyampaikan masalah mereka terkait pendidikan dan kebudayaan.

Semua kegiatan selama lima tahun ini kami fokuskan untuk mewujudkan Nawacita Presiden Joko Widodo. Alhamdulillah, semua target tercapai dengan baik. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami. Semoga semua ikhtiar ini menjadi kontribusi penting kita untuk mempersiapkan generasi masa depan dengan lebih baik.

#MajuBer5ama
Рекомендации по теме