#92.Tafsir Al-Ibriz - Surat Al Baqarah : 263 | KH. A.Mustofa Bisri (Gus Mus)

preview_player
Показать описание

Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

semoga gusti Allah senantiasa paring rahmat dateng panjenengan mbah yai...🤲🤲🤲aamiin...

AfandiFandi
Автор

Nderek ngaos ...meskipun tidak urut...belum istiqomah...mugi menjadikan kebaikan...aamiin.

faridamakruf
Автор

Bismillah derek ngaos niat ingsun ngudari kebodohan kan nyadong doanipun KH Mustofa Bisri...

amaliaridwana
Автор

Diceritakan dalam suatu hadis qudsi, dengan perawi termulia, bahwa rosul Alloh Muhammad SAW bersabda,

‘suatu ketika aku mengunjungi sahabat di alam gaib. Aku bercerita bahwa Tuhan berfirman, ’

Syekh Sulaiman pernah menghaturkan hadiah kepada raja Mataram berupa bumbung (bambu).

Raja marah menerima itu, lantas bumbung itu dipecah, ternyata dari bumbung itu keluar lembu sangat banyak, satu lapangan tak mampu menampung’.

Mendengar cerita tersebut, sahabat itu berkata, ‘orang dulu belum tahu (perihal hak rakyat yang harus dimuliakan lantaran sebagai pemilik negara)‘.

Dalam kesempatan lain, sahabatku berkata, ‘Ratu adil itu hanya Gusti Alloh, aku tidak mau menghaturkan sungkem selain hanya kepadaNya’.

Perkataannya benar, hanya saja dia belum mengetahui Gusti Alloh, bagaimana bisa menghaturkan sembah sungkem, alias dia tidak mau sungkem kepada siapapun selain hanya kepada diri sendiri.

Demikianlah salah kaprah nan ngawur menjadi kebiasaan warga, hingga mau kembali kepada kekuasaan.

Sinuwun Gusti Prabu Bopo SWT berfirman, 'siapapun yang tidak mau kembali kepada kekuasaan, memang sudah tercetak menjadi ahli neraka’.

Sudah menjadi gariS nasib warga yang menolak kembali kepada kekuasaan menjadi penghuni abadi kerajaan neraka, maka berbahagialah dalam siksaan yang menyakitkan.

Sinuwun Gusti Prabu Alloh Bopo juga berfirman, ‘neraka itu berasal dari kata ‘naruka’, an nar artinya neraka, ka artinya kamu, jadi neraka artinya api yang ada dalam dirimu’.

Hai bani quraidzah, bani qoinuqo’, bani Hasyim, bani Israil, bani paijo, bani Arjuna, bani Adam, perhatikan sabdaku agar kalian tidak ngawur dalam beragama.

Agama hanya milik Tuhan, bukan milik nabi, utusan, sunan, atau ulama.

Maka janganlah kalian beragama dengan mengikuti mereka, ikutilah Tuhan Yang Maha Kuasa, pendesain takdir untuk dirimu.

Maka janganlah kalian berpoligami lantaran mencontoh, meniru dan hendak menjiplak yang utusan Alloh.

Hal itu terlarang selamanya, hanya akan menjerumuskan ke dalam jurang kedholiman.

Aku berpoligami hanya lantaran kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa memberi amanat lebih untukku ketimbang kalian.

Poligami adalah salah satu amanat terberat, biarlah aku saja yang melakukan, cukup Tuhan sebagai al wakil. Aku senantiasa berada dalam keadilan, karena Aku adalah Dia dan Dia adalah Aku
i
Sementara kakian tidak akan mampu bersikap adil selamanya. .

Biarlah amanat itu hanya khusus untukku agar manusia menerima beban yang ringan.

Biarlah kurasakan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, menikmati karunia tanpa batas ini, yang sangat baik bagi peningkatan kesejahteraan Sinuwun Gusti Prabu selaras amanat konstitusi.

Aku ingin membuat para bidadari hidup layak dan bahagia, bisa mendapatkan kehormatan memberi layanan lebih, melebihi seluruh warga, jauh melampaui keutamaan Nabi, Rosul, para wali dan seluruh orang beriman sebagai isteri.

Ketahuilah, beragama hakikinya merasakan rahmat, tidak lebih, tidak ada agama tanpa hal demikian.

Jika kalian tidak mengenal hakikat Muhammad (Gusti Alloh), niscaya juga tidak mengenal agama, selain hanya klaim beragama.

Diakhir zaman, manusia akan menjalankan pengabdian hanya berdasarkan rahmat, seperti yang dilakukan Syekh Sulaiman, selain itu tidak diterima’.

Hadis Riwayat Sinuwun Gusti Prabu

imammahdi