filmov
tv
Super Bangga! Produk Indonesia Banjiri Pasar Filipina Karena Terkenal Akan Kualitas dan Harga nya
Показать описание
#indonesia #malaysia #bahasaindonesia
=========================================
Untuk promosi, kerjasama dan penggunaan dengan tujuan komersial, silahkan hubungi kontak berikut:
=========================================
Hola guys..
Kali ini gw pengen ngajak kalian buat bahas suatu topik yang lumayan seru dan asik. Topiknya adalah produk produk asli Indonesia serbu dan banjiri pasar-pasar filipina.
Indonesia kini bukan lagi negara agraris layaknya 3 dekade yang lalu. Kini Indonesia sudah menjelma menjadi negara industri menengah ke atas dimana banyak sekali pabrik-pabrik asli dalam negeri dan pabrikan asing yang menacapkan benderanya di Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang besar yang artinya jumlah tenaga kerja yang melimpah berdampak pada kecepatan industri untuk membuat produk dan mereplikasi diri menjadi semakin cepat. Alhasil produk Industri Indonesia kini tidak hanya berhasil memnuhi kebutuhan dalam negeri Indonesia namun juga bisa dikirim ke berbagai negara di penjuru dunia.
Langkah Pemerintah Filipina yang mengenakan safeguard berupa bea masuk tindakan pengamanan perdagangan sementara (BMTPs) terhadap produk mobil impor akan berdampak bagi Indonesia. Pasalnya, Indonesia menjadi negara yang mengekspor mobilnya dengan angka besar ke Filipina.
"Sangat besar, ekspor di dua tahun terakhir yang masuk ke Filipina paling besar dari Indonesia. Dari Indonesia nomor satu, kedua baru Thailand," kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia GAIKINDO Jongkie Sugiarto kepada CNBC Indonesia, Selasa (12/1/21).
Filipina memang menjadi pasar empuk bagi pabrikan mobil Indonesia. Tahun 2019 lalu saja jumlah mobil yang berhasil tercatat sebagai ekspor mencapai 86 ribu kendaraan. Daihatsu, Toyota, Mitsubishi Motors, Suzuki, Honda menjadi 5 eksportir terbesar, kemudian diikuti Isuzu, Wuling maupun Hyundai.
Namun, ketika rencana Filipina safeguard itu mencuat, maka ekspor dan produksi mobil dari Indonesia berpotensi bakal terganggu. Hal ini juga yang menjadi kekhawatiran para produsen.
Namun, Yohannes menilai Filipina harus mengikuti aturan bersama yakni The ASEAN Free Trade Area (AFTA), dimana salah satu aturannya adalah soal impor-ekspor mobil.
"Kalau volume (ekspor ke Filipina) menurun pasti produksi menurun. Tapi ini sangat awal, jadi kita menjajaki sehingga hambatan tersebut tidak terjadi dan kita bisa ekspor mobil karena semua sudah diatur AFTA dan Filipina sudah mengikuti aturan tersebut," kata Komisaris PT Isuzu Astra Motor Indonesia itu.
Melalui aturan baru, importir mobil harus memberi jaminan tunai senilai P70.000 atau setara dengan Rp20,2 juta per mobil penumpang impor, serta P110.000 atau setara dengan Rp31,8 juta per mobil niaga ringan.
Namun aturan ini tidak berlaku bagi kendaraan penumpang dengan nilai free on board di aras US$ 25 ribu serta kendaraan ringan komersial dengan nilai di atas US$ 28 ribu, termasuk kendaraan kegunaan khusus maupun Semi-Knocked Down (SKD) serta Completely Knock Down (CKD).
Pemerintah Filipina mengambil langkah ekstrim terkait bea masuk (safeguard) mobil impor. Negara lumbung padi itu mengenakan bea masuk untuk mobil penumpang dan Light Commercial Vehicle (LCV) atau kendaraan niaga mulai 5 Januari lalu hingga 200 hari berikutnya.
Selama rentang waktu tersebut, Komisi Tarif Filipina akan melakukan penyelidikan formal yang akan menentukan apakah ada manfaat untuk memberlakukan tindakan pengamanan secara definitif atau tidak. Sebagai salah satu negara utama eksportir mobil ke Filipina, Indonesia akan sangat terdampak dalam hal penjualan, hal serupa akan menimpa Thailand.
"Filipina memiliki salah satu pasar paling terbuka dibandingkan dengan tetangga ASEAN kita. Meskipun kami secara umum tidak membatasi produk yang masuk ke pasar, kami juga perlu memastikan level playing field untuk industri lokal kami," kata Menteri Perdagangan dan Industri Filipina Ramon M. Lopez, seperti dikutip dari Manilla Bulletin, Selasa (12/1/2021).
Tidak hanya mobil, produk FMCG (fast moving consumer goods) atau produk kebutuhan harian rumah tangga buatan asli Indonesia juga datang ke Filipina bak tsunami menerjang. Berbagai toko ritel raksasa, supermarket, minimarket hingga pasar tradisional dipenuhi oleh produk produk Indonesia yang seringkali kita temui dan gunakan sehari hari. Sebagaimana diungkapkan oleh seorang tiktokers bernama esterlubis yang berkesempatan mengunjungi Filipina beberapa waktu yang lalu, dia dibuat takjub dan bangga di satu waktu akibat dia melihat begitu banyak produk Indonesia berjejer di supermarket Filipina. Produk yang biasa kita temua di warung warung, alfamrat, indomaret, dsb juga bertahta dengan cantiknya di etalasi super market - super market negara nya mr dan madame Marcos ini.
Nah buat kalian yang tertarik dengan konten ini, langsung aja tonton videonya sampai habis ya.
Enjoy-
=========================================
Untuk promosi, kerjasama dan penggunaan dengan tujuan komersial, silahkan hubungi kontak berikut:
=========================================
Hola guys..
Kali ini gw pengen ngajak kalian buat bahas suatu topik yang lumayan seru dan asik. Topiknya adalah produk produk asli Indonesia serbu dan banjiri pasar-pasar filipina.
Indonesia kini bukan lagi negara agraris layaknya 3 dekade yang lalu. Kini Indonesia sudah menjelma menjadi negara industri menengah ke atas dimana banyak sekali pabrik-pabrik asli dalam negeri dan pabrikan asing yang menacapkan benderanya di Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang besar yang artinya jumlah tenaga kerja yang melimpah berdampak pada kecepatan industri untuk membuat produk dan mereplikasi diri menjadi semakin cepat. Alhasil produk Industri Indonesia kini tidak hanya berhasil memnuhi kebutuhan dalam negeri Indonesia namun juga bisa dikirim ke berbagai negara di penjuru dunia.
Langkah Pemerintah Filipina yang mengenakan safeguard berupa bea masuk tindakan pengamanan perdagangan sementara (BMTPs) terhadap produk mobil impor akan berdampak bagi Indonesia. Pasalnya, Indonesia menjadi negara yang mengekspor mobilnya dengan angka besar ke Filipina.
"Sangat besar, ekspor di dua tahun terakhir yang masuk ke Filipina paling besar dari Indonesia. Dari Indonesia nomor satu, kedua baru Thailand," kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia GAIKINDO Jongkie Sugiarto kepada CNBC Indonesia, Selasa (12/1/21).
Filipina memang menjadi pasar empuk bagi pabrikan mobil Indonesia. Tahun 2019 lalu saja jumlah mobil yang berhasil tercatat sebagai ekspor mencapai 86 ribu kendaraan. Daihatsu, Toyota, Mitsubishi Motors, Suzuki, Honda menjadi 5 eksportir terbesar, kemudian diikuti Isuzu, Wuling maupun Hyundai.
Namun, ketika rencana Filipina safeguard itu mencuat, maka ekspor dan produksi mobil dari Indonesia berpotensi bakal terganggu. Hal ini juga yang menjadi kekhawatiran para produsen.
Namun, Yohannes menilai Filipina harus mengikuti aturan bersama yakni The ASEAN Free Trade Area (AFTA), dimana salah satu aturannya adalah soal impor-ekspor mobil.
"Kalau volume (ekspor ke Filipina) menurun pasti produksi menurun. Tapi ini sangat awal, jadi kita menjajaki sehingga hambatan tersebut tidak terjadi dan kita bisa ekspor mobil karena semua sudah diatur AFTA dan Filipina sudah mengikuti aturan tersebut," kata Komisaris PT Isuzu Astra Motor Indonesia itu.
Melalui aturan baru, importir mobil harus memberi jaminan tunai senilai P70.000 atau setara dengan Rp20,2 juta per mobil penumpang impor, serta P110.000 atau setara dengan Rp31,8 juta per mobil niaga ringan.
Namun aturan ini tidak berlaku bagi kendaraan penumpang dengan nilai free on board di aras US$ 25 ribu serta kendaraan ringan komersial dengan nilai di atas US$ 28 ribu, termasuk kendaraan kegunaan khusus maupun Semi-Knocked Down (SKD) serta Completely Knock Down (CKD).
Pemerintah Filipina mengambil langkah ekstrim terkait bea masuk (safeguard) mobil impor. Negara lumbung padi itu mengenakan bea masuk untuk mobil penumpang dan Light Commercial Vehicle (LCV) atau kendaraan niaga mulai 5 Januari lalu hingga 200 hari berikutnya.
Selama rentang waktu tersebut, Komisi Tarif Filipina akan melakukan penyelidikan formal yang akan menentukan apakah ada manfaat untuk memberlakukan tindakan pengamanan secara definitif atau tidak. Sebagai salah satu negara utama eksportir mobil ke Filipina, Indonesia akan sangat terdampak dalam hal penjualan, hal serupa akan menimpa Thailand.
"Filipina memiliki salah satu pasar paling terbuka dibandingkan dengan tetangga ASEAN kita. Meskipun kami secara umum tidak membatasi produk yang masuk ke pasar, kami juga perlu memastikan level playing field untuk industri lokal kami," kata Menteri Perdagangan dan Industri Filipina Ramon M. Lopez, seperti dikutip dari Manilla Bulletin, Selasa (12/1/2021).
Tidak hanya mobil, produk FMCG (fast moving consumer goods) atau produk kebutuhan harian rumah tangga buatan asli Indonesia juga datang ke Filipina bak tsunami menerjang. Berbagai toko ritel raksasa, supermarket, minimarket hingga pasar tradisional dipenuhi oleh produk produk Indonesia yang seringkali kita temui dan gunakan sehari hari. Sebagaimana diungkapkan oleh seorang tiktokers bernama esterlubis yang berkesempatan mengunjungi Filipina beberapa waktu yang lalu, dia dibuat takjub dan bangga di satu waktu akibat dia melihat begitu banyak produk Indonesia berjejer di supermarket Filipina. Produk yang biasa kita temua di warung warung, alfamrat, indomaret, dsb juga bertahta dengan cantiknya di etalasi super market - super market negara nya mr dan madame Marcos ini.
Nah buat kalian yang tertarik dengan konten ini, langsung aja tonton videonya sampai habis ya.
Enjoy-
Комментарии