filmov
tv
KISAH ISRA' MI'RAJ YANG JARANG DIKAJI GUS BAHA
Показать описание
Ini adalah kisah dari Isro' Mi'roj yang jarang dikaji di majlis majlis, silakan simak video berikut ini.
Semoga karya ini bermanfaat untuk Anda dan kami pribadi dalam mencari kebahagiaan hidup fiddunya wal akhirah. Semoga Allah melimpahkan kesehatan untuk Gus Baha sehingga bisa selalu membimbing kita ke jalan Allah SWT.
KH. Ahmad Baha’uddin Nursalim atau biasa disebut dengan panggilan Gus Baha’ lahir pada 29 September 1970 di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Gus Baha’ merupakan putra dari seorang ulama pakar al-Qur’an dan juga pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA yang bernama KH. Nursalim al-Hafizh dari Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah .Ayah Gus Baha’ (KH. Nursalim) merupakan murid dari KH. Arwani al-Hafidz Kudus dan KH. Abdullah Salam al-Hafidz Kajen Pati, yang nasabnya bersambung kepada para ulama besar.
Dalam menjaga sekaligus membumikan al-Qur’an, ayah Gus Baha’ bersama dengan sahabatnya Gus Miek (KH. Hamim Jazuli) pada waktu itu beliau berdua membuat gerakan yaitu dengan menyelenggarakan semaan al-Qur’an secara keliling dari satu tempat ke tempat lain. Gerakan tersebut pada awalnya diberi nama Jantiko (Jamaah Anti Koler). Nama gerakan Jantiko kemudian mengalami perubahan menjadi Mantab (Majelis Nawaitu Topo Broto), lalu berubah lagi menjadi gerakan Dzikrul Ghafilin.
Dari silsilah keluarga ayah, Gus Baha’ merupakan generasi ke empat ulama-ulama ahli al-Qur'an. Sedangkan dari silsilah keluarga ibu, Gus Baha’ menjadi bagian dari keluarga besar ulama Lasem, dari Bani Mbah Abdurrahman Basyaiban atau Mbah Sambu.
Kesederhanaan Gus Baha’ dibuktikan saat beliau berangkat ke Pondok Pesantren Sidogiri untuk melangsungkan upacara akad nikah yang telah ditentukan waktunya. Gus Baha’ berangkat sendiri ke Pasuruan dengan menumpang bus kelas ekonomi.
#gusbaha
#gusbahalovers
#gusbahalucu
#gusbahaterbaru
#gusbaha2023
#gusbahabahasaindonesia
#gusbahaterjemah
#gusbahastory
#khahmadbahaudinnursalim
#ngajigusbaha
#gusbahangaji
#gusbahabahasaindonesia
#muhibbingusbaha
Semoga karya ini bermanfaat untuk Anda dan kami pribadi dalam mencari kebahagiaan hidup fiddunya wal akhirah. Semoga Allah melimpahkan kesehatan untuk Gus Baha sehingga bisa selalu membimbing kita ke jalan Allah SWT.
KH. Ahmad Baha’uddin Nursalim atau biasa disebut dengan panggilan Gus Baha’ lahir pada 29 September 1970 di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Gus Baha’ merupakan putra dari seorang ulama pakar al-Qur’an dan juga pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA yang bernama KH. Nursalim al-Hafizh dari Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah .Ayah Gus Baha’ (KH. Nursalim) merupakan murid dari KH. Arwani al-Hafidz Kudus dan KH. Abdullah Salam al-Hafidz Kajen Pati, yang nasabnya bersambung kepada para ulama besar.
Dalam menjaga sekaligus membumikan al-Qur’an, ayah Gus Baha’ bersama dengan sahabatnya Gus Miek (KH. Hamim Jazuli) pada waktu itu beliau berdua membuat gerakan yaitu dengan menyelenggarakan semaan al-Qur’an secara keliling dari satu tempat ke tempat lain. Gerakan tersebut pada awalnya diberi nama Jantiko (Jamaah Anti Koler). Nama gerakan Jantiko kemudian mengalami perubahan menjadi Mantab (Majelis Nawaitu Topo Broto), lalu berubah lagi menjadi gerakan Dzikrul Ghafilin.
Dari silsilah keluarga ayah, Gus Baha’ merupakan generasi ke empat ulama-ulama ahli al-Qur'an. Sedangkan dari silsilah keluarga ibu, Gus Baha’ menjadi bagian dari keluarga besar ulama Lasem, dari Bani Mbah Abdurrahman Basyaiban atau Mbah Sambu.
Kesederhanaan Gus Baha’ dibuktikan saat beliau berangkat ke Pondok Pesantren Sidogiri untuk melangsungkan upacara akad nikah yang telah ditentukan waktunya. Gus Baha’ berangkat sendiri ke Pasuruan dengan menumpang bus kelas ekonomi.
#gusbaha
#gusbahalovers
#gusbahalucu
#gusbahaterbaru
#gusbaha2023
#gusbahabahasaindonesia
#gusbahaterjemah
#gusbahastory
#khahmadbahaudinnursalim
#ngajigusbaha
#gusbahangaji
#gusbahabahasaindonesia
#muhibbingusbaha