filmov
tv
Gus Baha, Jika Ditanya Apa Buktinya Allah Satu Satunya Tuhan #short
![preview_player](https://i.ytimg.com/vi/LYwxIId9llI/maxresdefault.jpg)
Показать описание
Assalamu'alaikum sahabat istan...
Biografi singkat Gus baha :
Gus Baha atau KH. Bahauddin Nur Salim adalah putra Kiai Nur Salim, pengasuh pesantren Alquran di Kragan, Narukan, Rembang. Bapak beliau adalah murid dari Kiai Arwani Kudus dan Kiai Abdullah Salam, Kajen, Pati. Nasabnya bersambung kepada para ulama besar. Beliau mempuyai ciri khas mengajarkan berislam dengan optismis dan bergembira.
Pada sa’at mengajar khususnya kitab Tafsir Jalalain, beliau menerangkan dari berbagai sisi, baik tata bahasa, ushul fiqih, hukum fiqih, sisi tasawuf “hakikat” dan tak lupa hikmah dari ayat tersebut, yang sering beliau ungkapkan yaitu berdandar pada sebuah kitab tawuf yaitu kitab Hikam.
Gus Baha lahir pada tahun 1970 dan memilih menetap di Yogyakarta setelah menkah pada tahun 2003.
Gus Baha kecil mendapatkan pendidikan keilmuan dan hafalan Al-Quran di pondok asuhan ayahnya sendiri.
Pada usia yang masih sangat muda, Gus Baha telah mengkhatamkan Al-Quran beserta Qiroahnya dengan lisensi yang sangat ketat dari sang ayah.
Menginjak usia remaja, Gus Baha menimba ilmu di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang, dan berkhidmat kepada KH. Maimoen Zubair.
Di sinilah, Gus Baha terlihat menonjol dalam ilmu fiqih, hadits, dan tafsir dibandingkan dengan teman-temannya.
Saat mondok di Sarang, Gus Baha mendapatkan posisi strategis sebagai Ro'is Fathul Mu'in dan Ketua Ma'arif di jajaran kepengurusan Pesantren Al-Anwar.
Gus Baha pernah mendapatkan tawaran untuk mondok di Rushoifah atau Yaman. Namun, Gus Baha lebih memilih berkhidmat di PP Al-Anwar dan pesantrennya sendiri di LP3IA.
Gus Baha menikah dengan seorang Neng pilihan pamannya dari keluarga Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur.
Ada cerita unik saat pernikahan Gus Baha. Beliau berangkat ke Pasuruan sendiri dengan menggunakan bis antarkota kelas ekonomi. Kesederhanaan Gus Baha inilah hasil didikan ayahnya sejak dini.
Keahlian keilmuan Gus Baha ada dua, yaitu Mufassir yang merupakan anggota lajnah yang lain, dan Faqihul Qur'an yang mempunyai tugas khusus mengurai kandungan fiqh dalam ayat-ayat Al-Quran.
Gus Baha juga menjabat sebagai Ketua Tim Lajnah Mushaf di UII dan mengasuh Pengajian Tafsir Al-Quran di Bojonegoro.
Demikianlah profil dan biodata lengkap Gus Baha lengkap dengan pendidikan, keluarga, dan keilmuannya.***
Biografi singkat Gus baha :
Gus Baha atau KH. Bahauddin Nur Salim adalah putra Kiai Nur Salim, pengasuh pesantren Alquran di Kragan, Narukan, Rembang. Bapak beliau adalah murid dari Kiai Arwani Kudus dan Kiai Abdullah Salam, Kajen, Pati. Nasabnya bersambung kepada para ulama besar. Beliau mempuyai ciri khas mengajarkan berislam dengan optismis dan bergembira.
Pada sa’at mengajar khususnya kitab Tafsir Jalalain, beliau menerangkan dari berbagai sisi, baik tata bahasa, ushul fiqih, hukum fiqih, sisi tasawuf “hakikat” dan tak lupa hikmah dari ayat tersebut, yang sering beliau ungkapkan yaitu berdandar pada sebuah kitab tawuf yaitu kitab Hikam.
Gus Baha lahir pada tahun 1970 dan memilih menetap di Yogyakarta setelah menkah pada tahun 2003.
Gus Baha kecil mendapatkan pendidikan keilmuan dan hafalan Al-Quran di pondok asuhan ayahnya sendiri.
Pada usia yang masih sangat muda, Gus Baha telah mengkhatamkan Al-Quran beserta Qiroahnya dengan lisensi yang sangat ketat dari sang ayah.
Menginjak usia remaja, Gus Baha menimba ilmu di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang, dan berkhidmat kepada KH. Maimoen Zubair.
Di sinilah, Gus Baha terlihat menonjol dalam ilmu fiqih, hadits, dan tafsir dibandingkan dengan teman-temannya.
Saat mondok di Sarang, Gus Baha mendapatkan posisi strategis sebagai Ro'is Fathul Mu'in dan Ketua Ma'arif di jajaran kepengurusan Pesantren Al-Anwar.
Gus Baha pernah mendapatkan tawaran untuk mondok di Rushoifah atau Yaman. Namun, Gus Baha lebih memilih berkhidmat di PP Al-Anwar dan pesantrennya sendiri di LP3IA.
Gus Baha menikah dengan seorang Neng pilihan pamannya dari keluarga Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur.
Ada cerita unik saat pernikahan Gus Baha. Beliau berangkat ke Pasuruan sendiri dengan menggunakan bis antarkota kelas ekonomi. Kesederhanaan Gus Baha inilah hasil didikan ayahnya sejak dini.
Keahlian keilmuan Gus Baha ada dua, yaitu Mufassir yang merupakan anggota lajnah yang lain, dan Faqihul Qur'an yang mempunyai tugas khusus mengurai kandungan fiqh dalam ayat-ayat Al-Quran.
Gus Baha juga menjabat sebagai Ketua Tim Lajnah Mushaf di UII dan mengasuh Pengajian Tafsir Al-Quran di Bojonegoro.
Demikianlah profil dan biodata lengkap Gus Baha lengkap dengan pendidikan, keluarga, dan keilmuannya.***
Комментарии