filmov
tv
#SOA Indonesia Webinar: Calculating your Carbon Footprint (Indonesian)
Показать описание
CarbonEthics CIO Jessica Novia discusses their not-for-profit organization that aims to educate individuals and institutions on how to reduce and offset their carbon footprints. In addition educational services, CarbonEthics offers a growing portfolio of innovative carbon offset solutions -such as their Blue Carbon Ecosystem - which directly sequesters carbon through the
conservation and restoration of coastal habitats while also enhancing the livelihood of local communities.
Ada banyak cara untuk mengukur kehidupan kita. Bisa dari berapa banyak uang yang kita hasilkan? Berapa followers Instagram kita? Seterkenal apa kita? Tapi, pernahkah kita berhenti dan berpikir sejenak berapa emisi karbon kita? Alias jejak karbon kita? Jejak karbon mengukur gas rumah kaca yang dihasilkan oleh kita. Sekitar 3/4 emisi gas rumah kaca terjadi dari aktivitas manusia menggunakan bahan bakar fosil - sumber energi yang tidak dapat diperbaharui - saat kita menggunakan kendaraan bermotor, menyalakan AC, bahkan saat kita charging baterai ponsel kita. Gas rumah kaca terus
meningkat sejak industrialisasi, memperkuat argumen bahwa manusialah
penyebabnya. Penelitian juga telah menghubungkan gas rumah kaca dengan
perubahan iklim, atau meningkatnya suhu bumi. Pemanasan global dapat
menyebabkan bencana alam seperti banjir dan iklim yang tidak menentu serta gangguan ekosistem, maka, penting bagi setiap individu menyadari dampak perbuatannya di masa depan serta berusaha untuk berdampak positif.
CarbonEthics adalah organisasi yang bertujuan untuk mengedukasi individu dan institusi tentang bagaimana mengurangi dan menebus jejak karbon. Selain edukasi, CarbonEthics juga membuat solusi inovatif untuk menebus jejak karbon - seperti Ekosistem Karbon Biru - yang secara langsung menyita karbon melalui konservasi dan restorasi habitat pesisir sambil meningkatkan kualitas hidup komunitas lokal. Mari belajar dari Chief Impact Officer mereka, Jessica Novia, tentang bagaimana kita bisa menebus jejak karbon kita untuk bumi yang lebih baik.
conservation and restoration of coastal habitats while also enhancing the livelihood of local communities.
Ada banyak cara untuk mengukur kehidupan kita. Bisa dari berapa banyak uang yang kita hasilkan? Berapa followers Instagram kita? Seterkenal apa kita? Tapi, pernahkah kita berhenti dan berpikir sejenak berapa emisi karbon kita? Alias jejak karbon kita? Jejak karbon mengukur gas rumah kaca yang dihasilkan oleh kita. Sekitar 3/4 emisi gas rumah kaca terjadi dari aktivitas manusia menggunakan bahan bakar fosil - sumber energi yang tidak dapat diperbaharui - saat kita menggunakan kendaraan bermotor, menyalakan AC, bahkan saat kita charging baterai ponsel kita. Gas rumah kaca terus
meningkat sejak industrialisasi, memperkuat argumen bahwa manusialah
penyebabnya. Penelitian juga telah menghubungkan gas rumah kaca dengan
perubahan iklim, atau meningkatnya suhu bumi. Pemanasan global dapat
menyebabkan bencana alam seperti banjir dan iklim yang tidak menentu serta gangguan ekosistem, maka, penting bagi setiap individu menyadari dampak perbuatannya di masa depan serta berusaha untuk berdampak positif.
CarbonEthics adalah organisasi yang bertujuan untuk mengedukasi individu dan institusi tentang bagaimana mengurangi dan menebus jejak karbon. Selain edukasi, CarbonEthics juga membuat solusi inovatif untuk menebus jejak karbon - seperti Ekosistem Karbon Biru - yang secara langsung menyita karbon melalui konservasi dan restorasi habitat pesisir sambil meningkatkan kualitas hidup komunitas lokal. Mari belajar dari Chief Impact Officer mereka, Jessica Novia, tentang bagaimana kita bisa menebus jejak karbon kita untuk bumi yang lebih baik.