Sanggahan terhadap Pdt Dr Rubin Adi Abraham Seri 1 dari 2 Seri

preview_player
Показать описание
Nama YAHWEH dan ALLAH dalam Kekristenan selalu jadi polemik di Indonesia, padahal Kita Berbahasa Inggris saja tidak ada nama Allah, namun para petinggi rohaniwan Kristen memaksakan kehendak Allah HARUS tidak boleh hilang dari Kekristenan.
Itu jelas-jelas tidak sesuai dengan Kitab Suci itu sendiri.
Ada apa ini?
Kita dengan bersama Rev. Yakub Sulistyo
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Mat 5:17-18
*_”Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."_*

YW-irrs
Автор

SANGAT BENAR PAK YAKUB SULISTIO SANGAT BENAR, SETUJU, HALELU YAH, AMEEN BENAR PAK YAKUB SULISTYO SANGAT SETUJU

tirzahosanna
Автор

Mntp bpk yakub Terpujilah Abba YAHWEH Elohim penjaga IsraEl

pramutandirau
Автор

Shalom pak Yacub.
Anda benar, anda cerdas, YHWH adalah nama diri dan sudah tertulis lebih 6000 kali dalam Alkitab Taurat dan Injil, jadi walau 1000 pendeta berkumpul tetap saja tidak bisa mengganti nama YHWH tsb Krn itu sudah merupakan firman Tuhan (Krn sudah tertulis di kitab Taurat ), manusia tidak bisa dan tidak boleh mengganti firman Tuhan, firman Tuhan itu kekal .

sugengnuryanto
Автор

Kalau bgt sma pejabat GBi tlg ko , berdoa puasa spy Bapa bicara, jgn pki akal krn nmNya benar benar ada,

korianaleba
Автор

Sy sangaaat setuju & terberkati dgn apa yg dijelaskan oleh pak Yakub...dan menurut sy..pak Rubin hrs belajar bhs Ibrani dulu seblm mengajarkan nama Tuhan...dari video ini kelihatan banget bahwa pak Rubin ilmu teologinya DANGKAL bingiittzzz...capeekk dech😏😏

hestitrader
Автор

Gara gara LAI alkitab banyak diubah terjemahan LAI harus tanggung jawab

tirzahosanna
Автор

Mengerikan ribin ternyata ilmunya cetek ngawur sangat ngawur rubin memalukan ternyata menyesatkan

tirzahosanna
Автор

Klhtn beda ilmu beda hikmat, yg 1 teori copi paste saking g mau kritik si Lai, yg 1 lg menjelaskan yg mencelikan mata batin. Jgn smp pendeta cm gelar dan berkhotbah cm sekedar mencari nafkah dan bukan panggiln. Byk skrg yg menyebut diri hamba tuhan tp g ngerti apa2.

vanthe
Автор

Pak rubin ga ngerti inggris kali ya.. God kan sebutan/arti Tuhan, bukan nama. Tuhan itu jabatan, nama ya nama. Rubin itu nama pendeta itu ya sebutan jabatan.

vanthe
Автор

Pak Rubin Adi, tlg ko masukk, Msk dgn Roh Kudus, nanti Roh Kudus akan putar Kau py Lidah uttk panggil nm Yeshua Yahweh Krn satu di NTT berdoa dgn BHS sorga PKI nm Yahweh MK kami kgt org org kcl trnyt nmNya ada, trims

korianaleba
Автор

Shalo alaikem, ati2 dia main pokrol pring n main sabun! Saran saya untk semua pengikut Akar Ibrani. Ada pertanyaan ku. YG DISALIb itu orang mana? Yehudi, Yunani, Romawi? Apalagi orang Jawa, Batak, China, dll. Nuwun nggih Pak. Yakub. s, YHBU
Utk klg. KPI. Ambarawa punya gembala 👍🙏

danielwiyono
Автор

Agama Agama palsu merusak nama baik Allah 1) Agama palsu telah menukar kebenaran tentang Allah dgn kebohongan Roma1:25 mis: kebanyakan agama tdk mengajarkan nama Allah pd hal Alkitab mengatakan bahwa kita hrs menggunakan nama Allah Roma10:13 14 2) Tidak semua agama diterima oleh Allah mat7:13 14 3) Allah ingin membebaskan orang orang dari agama palsu why 18:4

lesung
Автор

Apakah dgn menyebut salah padahal yg kita maksud adl benar yaitu Elohim dari pada Abraham, ishak dan yakub maka seseorang dimasukan ke api neraka?? Sadis amat Tuhan yg demikian, sedangkan pada awalnya Dia memperkenalkan diri tanpa Nama “EHYE ASHER EHYE” Aku adl Aku. Jgnlah sok keyahudian kalau mau jadi yahudi lakukan 613 Mitzvot baru jadi yahudi..

MrWillem
Автор

Hehehehe...
Waktu Elohim memperkenalkan diri-Nya kpd Musa bukan Yahweh tapi AKU ADALAH AKU.

Elohim dalam PB memperkenalkan diri-Nya sebagai Bapa di dalam nama Yeshua Hamasiah.

Sebagai Gereja Tuhan pakailah nama Bapa di dalam Yeshua Hamasiah. Agama Yahudi/Israel memanggil Elohim itu sebagai Yahweh.

Sebagai Gereja Tuhan, sdh gak usah sok Yahudi2an lah... hehehehehe.
Yesus datang agar kita dibebaskan dr Hukum Taurat atau Agama Yahudi.

josephringo