filmov
tv
Perlakuan Buruk Sriwijaya Air kepada Pablo Benua dan Rey Utami yang sedang hamil
Показать описание
Jadi Ceritanya begini , Kami akan melakukan Penerbangan ke tanjung pandan belitung dengan Flight Business Class NAM Air pada pukul 08.30 Pagi Hari, Kami tiba di bandara Pukul 06.00 Pagi Hari, ketika check in, Rey utami pun dengan Polos dan Jujur mengatakan kepada petugas (tanpa ditanya) bahwa Rey sedang hamil, sehingga petugas meminta Rey untuk melakukan Proses Medical Check Up melalui Petugas dibandara, kami pun dengan sangat Kooperatif mengikuti prosedur tersebut (padahal berdasarkan pengalaman Bang Benua dan Rey Utami bila melakukan perjalanan dengan Flight Business Class baik Garuda Indonesia maupun Batik Air, Petugas Medical Check Up lah yang mendatangi Si Penumpang di Lounge) meskipun kami harus turun ke lantai paling bawah bandara berjalan kaki kurang lebih 1km lebih tanpa adanya fasilitas Kursi Roda untuk Rey Utami yang sedang hamil dan dalam kondisi lemah.
setibanya kami di Ruang Medical Bandara, Terlihat Petugas Medical seorang wanita berhijab sedang TIDUR diatas meja, dan petugas NAM Air pun membangunkan Sang Petugas yang sedang Mules berdengkur sangat keras suaranya. ketika dibangunin petugas medical yang Sepertinya belum terlalu sadar, mata merah, bekas Liur yang masih membasahi sekitar mulutnya, dan jilbab yang kusut pun terlihat tidak suka dan merasa terganggu, sehingga Reypun dibentak-bentak dengan nada yang membuat Kami Tim Vlognya Rey merasa Sangat kecewa.
DUDUK !!! ( bernada bentakan ) , MASUKAN TANGAN !!! LAGI!!! LAGI!!! (Seperti tukang parkir yang lagi mengatur) saat cek tensi.
setelah selesai, petugas medical pun bertanya ke Rey,
USIA KANDUNGAN ? (dengan nada ketus)
Rey Menjawab sekitar Alhamdulillah 16 Minggu berarti kurang lebih 4 Bulan .
ESTIMASI KELAHIRAN ? (dengan nada ketus)
Rey menjawab Inshaallah Sekitar Bulan Maret Atau April .
lalu ia menanyakan , EMANG MENS TERAKHIR KAPAN ? (wajah sinis)
Rey Menjawab , saya lupa , saya kebetulan bawa buku Kehamilan saya dari Rumah sakit PERTAMEDIKA (rey sambil mengeluarkan buku tersebut dari tas)
lalu tanpa berpikir , petugas medical langsung mengatakan "UDAH-UDAH ini kandungan Gak jelas, masak ditanya mens terakhir lupa, sana,,, sana,,, KELUAR !!! (kami diusir)
karena kami diusir, lalu kami bergegas naik keatas Lounge ditemani mba Petugas Sriwijaya Air yang sambil mengatakan "kok petugasnya begitu amet ya?" mba Petugas sriwijaya Air saja merasa kasihan kepada kami.
Ketika Pukul 6.30 , datanglah seorang Pegawai Sriwijaya air bernama Miftah, meminta kami kembali ke Medical , tetapi bang benua sudah tidak mau, karena sudah merasa kecewa dengan pelayanannya dan perjalanan dari Lounge ke ruang medical mencapai 2KM, sehingga kasihan dengan Sang Istri Rey Utami yang sedang hamil dan mudah kecapean, sehingga bang benua menyampaikan kalau mau pakai Kursi roda dari lounge ke medical, dan bang benua mengatakan akan meminta dokter tersebut menunjukan surat izin Dokternya, lalu miftah pun meminta kami menunggu , sebab ia akan berkordinasi dengan Pimpinannya.
tidak berselang lama sekitar pukul 07.00, miftah datang dan menyampaikan bahwa tidak perlu lagi medical check up, ia mengajarkan kami untuk "CHEATING" dengan mengaku "REY SEDANG TIDAK HAMIL" , karena tidak begitu kelihatan katanya.
pada Pukul 08.20 , Miftah kembali dan menyatakan tidak boleh berangkat, karena sudah Close Door, dan tidak ada surat medical Check Up.
sementara Informasi dari Teman kami yang sudah terlebih dahulu didalam pesawat mengatakan hal yang mengejutkan ,
1. Belum Close Door sebab masih banyak orang yang masuk ke pesawat.
2. Kursi Business Class sepertinya terisi Penuh sama Rombongan gitu.
hal ini tentu saja membuat kami bertanya-tanya, pada saat kami meributkan permasalahan ini ada sebagian petugas bandara yang berasumsi bahwa bisa jadi Seat Pak Pablo dan Istri dijual "Go Show" kepada Rekan dari Oknum Nam air atau sriwijaya Air.
yang membuat kami kecewa adalah, Kami diterlantarkan tanpa penyelesaian hingga jam 11.00 , berarti Rey utami yang sedang mengandung dibiarkan saja berdiri didepan counter selama 2jam lebih. Sampai pada akhirnya rey mengatakan bahwa Perutnya sakit, Bang Benua pun berteriak dan meminta pertolongan Petugas bandara, kami pun dibawa ke Lounge kembali dan kami kembali diterlantarkan hingga pukul 15.00 dan Tiket kami digantikan.
akan tetapi, kami masih sangat kecewa, karena tiket yang digantikan adalah Kelas Ekonomi, dan sangat sempit, AC yang panas.
dikarenakan kami sudah dijadwalkan harus Ke belitung untuk pembuatan video clip, maka kami terpaksa berangkat dengan keadaan yang menyedihkan tersebut.
kami menyarankan agar berdasarkan pengalaman kami untuk lebih memilih-milih maskapai penerbangan, terutama lebih berpikir 2 kali untuk naik Nam Air dan Sriwijaya Air , karena sangat berat kekecewaan kami.
Bila Pihak Sriwijaya air tidak terima dengan apa yang kami sampaikan, SILAHKAN TUNTUT KAMI SEGERA !!! karena kami juga akan melakukan hal yang sama segera.
terimakasih...
Tolong klik tombol dislike y yg ditujukan utk Sriwijaya air!
setibanya kami di Ruang Medical Bandara, Terlihat Petugas Medical seorang wanita berhijab sedang TIDUR diatas meja, dan petugas NAM Air pun membangunkan Sang Petugas yang sedang Mules berdengkur sangat keras suaranya. ketika dibangunin petugas medical yang Sepertinya belum terlalu sadar, mata merah, bekas Liur yang masih membasahi sekitar mulutnya, dan jilbab yang kusut pun terlihat tidak suka dan merasa terganggu, sehingga Reypun dibentak-bentak dengan nada yang membuat Kami Tim Vlognya Rey merasa Sangat kecewa.
DUDUK !!! ( bernada bentakan ) , MASUKAN TANGAN !!! LAGI!!! LAGI!!! (Seperti tukang parkir yang lagi mengatur) saat cek tensi.
setelah selesai, petugas medical pun bertanya ke Rey,
USIA KANDUNGAN ? (dengan nada ketus)
Rey Menjawab sekitar Alhamdulillah 16 Minggu berarti kurang lebih 4 Bulan .
ESTIMASI KELAHIRAN ? (dengan nada ketus)
Rey menjawab Inshaallah Sekitar Bulan Maret Atau April .
lalu ia menanyakan , EMANG MENS TERAKHIR KAPAN ? (wajah sinis)
Rey Menjawab , saya lupa , saya kebetulan bawa buku Kehamilan saya dari Rumah sakit PERTAMEDIKA (rey sambil mengeluarkan buku tersebut dari tas)
lalu tanpa berpikir , petugas medical langsung mengatakan "UDAH-UDAH ini kandungan Gak jelas, masak ditanya mens terakhir lupa, sana,,, sana,,, KELUAR !!! (kami diusir)
karena kami diusir, lalu kami bergegas naik keatas Lounge ditemani mba Petugas Sriwijaya Air yang sambil mengatakan "kok petugasnya begitu amet ya?" mba Petugas sriwijaya Air saja merasa kasihan kepada kami.
Ketika Pukul 6.30 , datanglah seorang Pegawai Sriwijaya air bernama Miftah, meminta kami kembali ke Medical , tetapi bang benua sudah tidak mau, karena sudah merasa kecewa dengan pelayanannya dan perjalanan dari Lounge ke ruang medical mencapai 2KM, sehingga kasihan dengan Sang Istri Rey Utami yang sedang hamil dan mudah kecapean, sehingga bang benua menyampaikan kalau mau pakai Kursi roda dari lounge ke medical, dan bang benua mengatakan akan meminta dokter tersebut menunjukan surat izin Dokternya, lalu miftah pun meminta kami menunggu , sebab ia akan berkordinasi dengan Pimpinannya.
tidak berselang lama sekitar pukul 07.00, miftah datang dan menyampaikan bahwa tidak perlu lagi medical check up, ia mengajarkan kami untuk "CHEATING" dengan mengaku "REY SEDANG TIDAK HAMIL" , karena tidak begitu kelihatan katanya.
pada Pukul 08.20 , Miftah kembali dan menyatakan tidak boleh berangkat, karena sudah Close Door, dan tidak ada surat medical Check Up.
sementara Informasi dari Teman kami yang sudah terlebih dahulu didalam pesawat mengatakan hal yang mengejutkan ,
1. Belum Close Door sebab masih banyak orang yang masuk ke pesawat.
2. Kursi Business Class sepertinya terisi Penuh sama Rombongan gitu.
hal ini tentu saja membuat kami bertanya-tanya, pada saat kami meributkan permasalahan ini ada sebagian petugas bandara yang berasumsi bahwa bisa jadi Seat Pak Pablo dan Istri dijual "Go Show" kepada Rekan dari Oknum Nam air atau sriwijaya Air.
yang membuat kami kecewa adalah, Kami diterlantarkan tanpa penyelesaian hingga jam 11.00 , berarti Rey utami yang sedang mengandung dibiarkan saja berdiri didepan counter selama 2jam lebih. Sampai pada akhirnya rey mengatakan bahwa Perutnya sakit, Bang Benua pun berteriak dan meminta pertolongan Petugas bandara, kami pun dibawa ke Lounge kembali dan kami kembali diterlantarkan hingga pukul 15.00 dan Tiket kami digantikan.
akan tetapi, kami masih sangat kecewa, karena tiket yang digantikan adalah Kelas Ekonomi, dan sangat sempit, AC yang panas.
dikarenakan kami sudah dijadwalkan harus Ke belitung untuk pembuatan video clip, maka kami terpaksa berangkat dengan keadaan yang menyedihkan tersebut.
kami menyarankan agar berdasarkan pengalaman kami untuk lebih memilih-milih maskapai penerbangan, terutama lebih berpikir 2 kali untuk naik Nam Air dan Sriwijaya Air , karena sangat berat kekecewaan kami.
Bila Pihak Sriwijaya air tidak terima dengan apa yang kami sampaikan, SILAHKAN TUNTUT KAMI SEGERA !!! karena kami juga akan melakukan hal yang sama segera.
terimakasih...
Tolong klik tombol dislike y yg ditujukan utk Sriwijaya air!
Комментарии