Kisah Pilu: Kakak Beradik di Karawang Alami Lumpuh Layu Puluhan Tahun

preview_player
Показать описание
TRIBUNJABAR.ID,KARAWANG- Dua kakak beradik asal Dusun Kalen Jaya, RT 002, RW 004, Desa Kertamukti, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang mengalami lumpuh layu.

Neneng Patimah  (40) dan Ahmad Ikhsan (30) hanya bisa tergolek lemah di atas tempat tidur. Penyakit itu mereka derita sejak puluhan tahun lalu ketika mereka berada di sekolah dasar.

Ibu keduanya sudah lama meninggal. Sedangkan ayahnya baru sembilan hari yang lalu meninggal dunia. Kini mereka berdua hanya dirawat oleh saudara iparnya.

"Neneng ini kakak ipar saya, sedangkan ikhsan ini adik ipar saya. Sementara suami saya merupakan saudara kandung mereka bekerja di Tanjungpriok, pulangnya seminggu sekali," kata Siti Khodijahjayanti (32) saudara ipar Neneng dan Ikhsan di temui di rumahnya, Kamis (21/10/2021).

Badan Neneng dan Ikhsan begitu kurus. Siti setiap hari yang menyuapi keduanya makan. Membersihkan urine dan feces keduanya.

"Kalau Neneng menggunakan pampers, sedangkan Ikhsan kalau buang air kecil pakai botol. Kalau buang air besar Ikhsan menggunakan alas seperti underpad, baru kemudian saya bersihkan," katanya.

Siti mengatakan, saudara iparnya itu menderita kelumpuhan sejak duduk di kelas 3 sekolah dasar. Namun ia tak tahu persis kronologisnya.

"Ikhsan itu dulu masih bisa berjalan, terus merangkak tetapi sekarang enggak bisa. Kalau teteh (Neneng) itu dulu gemuk, sekarang kurus," katanya.

Keduanya sempat mau dibawa berobat ke rumah sakit di Bandung. Administrasi sudah diurus, namun karena tidak ada yang menunggui akhirnya memutuskan berobat di fasilitas kesehatan terdekat.

Siti pun berharap uluran tangan pemerintah maupun masyarakat yang budiman. "Kami harap ada bantuan secukupnya," ujar dia.

Karena keterbatasannya, Neneng dan Ikhsan bergantung pada pampers dan underpad. Juga kebutuhan lain seperti tisu basah, tisu kering, karbol, molto, rinso cair, hingga sabun mandi.

Perangkat Desa Kerta Mukti, Sandi, menyebut ia dan pihak desa membantu sebisanya. Misal  mengurus administrasi hingga mengambilkan  bantuan pangan non tunai (BPNT).

"Kalau ada bantuan saya yang mengambilkan, saya antar ke rumah. Saat mengurus KTP kami antar menggunakan mobil desa, saya yang menggendong," kata Sandi. (*)

MEDIA SOCIAL & WEB Official

#tribunjabarvideo #Karawang #Cilebar
Рекомендации по теме