Letto - Sandaran Hati (Official Music Video)

preview_player
Показать описание
Official Music Video by Letto performing "Sandaran Hati" taken from the album "Truth, Cry and Lie"

© 2005 PT. Musica Studio's
Song & Lyric by Noe
______________________________________________

Lirik :

Yakinkah ku berdiri di hampa tanpa tepi
Bolehkah aku mendengarmu
Terkubur dalam emosi
Tanpa bisa bersembunyi
Aku dan nafasku merindukanmu

Terpuruk ku disini teraniaya sepi
Dan ku tahu pasti kau menemani
Dalam hidupku kesendirianku

( Reff )

Teringat ku teringat pada janjimu
Ku terikat
Hanya sekejap ku berdiri
Kulakukan sepenuh hati
Peduli ku peduli siang dan malam
Yang berganti
Sedihku ini tak ada arti
Jika kaulah sandaran hati
Kaulah sandaran hati

Inikah yang kau mau
Benarkah ini janjimu
Hanyalah engkau yang ku tuju
Pegang erat tanganku bimbing
Langkah kakiku
Aku hilang arah tanpa hadirmu
Dalam gelapnya malam hariku
______________________________________________

#Letto #SandaranHati

Find Musica Studio's on :
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Yang masih dengerin lagu ini di 2020 absen yuk, dari kota mana aja?

MusicaStudios
Автор

April/ Ramadhan 2024...rasa yg masih sama, lirikmu selalu menggetarkan hati ..

irvanubaydilah
Автор

teringat ku teringat pada janjiMu(di Al qur'an dan Hadist) ku teringat. Hanya sekejap ku berdiri (sholat) kulakukan sepenuh hati (khusuk). peduli ku peduli siang dan malam yg berganti (sholat 5 waktu). sedihku ini tak ada arti jika Kau lah sandaran hati (Illahi Rabb, Allah aza wa jala)

laprianikasari
Автор

Dakwah melalui syair... Good luck letto

tonisetiawan
Автор

Sebenarnya lagu Letto Sandaran Hati ini lagu reliji. Banyak yang tertipu dengan metafora dan video klipnya. Dulu waktu aku masih SMP aku kira ini lagu cinta-cintaan seperti grup band pada umumnya. Sekarang semakin sadar, ini lagu Tasawuf/Sufistik. Ini lagu Agamawan. "Sandaran Hati" siapa yang bisa menjadi sandaran hati manusia kalau bukan TUHAN? Pacarmu gak bisa jadi sandaran hatimu selamanya.

山本夢多
Автор

lagu ini menenangkan hati, seorang hamba Tuhan yang bersandar pada Tuhannya...ya Rabb

ahmadfaiz
Автор

Ada yang dengerin lagu ini di 2024? Sini absen

dickyhendrawan
Автор

Yang masih mendengarkan lagu ini 2024 dari mana aja kalian ...❤❤

teguhardian
Автор

Teringat ku teringat pada janji mu ku terikat, hanyak sekejap ku berdiri ku lakukan sepenuh hati....

Dalemmmm artinya😭😭😭😭

bangnaii
Автор

Teringat ku teringat
(Dzikir)
Pada janjimu ku terikat
(Syahadat)
Hanya sekejap ku berdiri
(shalat)
Ku lakukan sepenuh hati
(khusyu)
Peduli ku peduli
(sedeqah)
siang dan malam yang berganti
(waktu)
sedih ku ini tak ada arti
(masalah)
Jika kaulah sandaran hati
(Allah)

Lagunya sarat akan makna sufi

novalsalim
Автор

Neo pernah berkata lagunya memiliki makna tergantung pendengarnya. Bisa jadi makna yg diyakini sekarang akan berbeda 10 thn kmudian.
Dan terbukti dulu waktu smp sy memaknai lagu ini tentang cinta. Tp sekarang( udah usia 30 thn ) sy memaknai lagu ini malah ke religi..
Sungguh musisi yg hebat👍👍👍👍

agusslametriyadi
Автор

Dulu umur 17 tahun taunya lagu ini tentang percintaan dengan sesama manusia, sekarang umur 35 tahun merasa lagu ini tentang kita dengan tuhan. Umur memang gk bisa menipu bahwa kerasnya kehidupan

Barrot
Автор

15 tahun dah lagu ni. Lagu ni kira top juga di Malaysia sekitar 2005-2006 sama dgn band peterpan mungkin nanti. Respect from Malaysia 🇲🇾

izzataiman
Автор

Menurut saya letto adalah salah satu dari sedikit band Indonesia yang punya idealisme. Pemilihan nama letto tidak dimaksudkan merujuk pada arti apapun. Letto adalah kata yang tidak punya arti/ makna. Pemilihan nama tanpa makna merupakan langkah tidak populer dalam arus mainstream. Letto mendekosntruksi tatanan nama dan makna. Dimana makna menjadi logosentrisme dari sebuah nama. Letto tidak memilih nama berdasarkan kata yang sudah terdefinisi. Para personilnya justru ingin membuat makna Letto dengan apa yang mereka lakukan. Singkatnya, Letto berarti apa dan bagaimana mereka berkreasi.
Dalam kesempatan kali ini saya hanya mencoba menafsirkan lirik lagu sandaran hati. Saya tidak membahas kualitas musikalitas mereka, karena saya belum paham musik :). Menariknya, penulis lirik lagunya (Sabrang Mowo Damar Panuluh/ Noe) tidak ingin memonopoli makna atas lagunya. Dia membebaskan setiap penikmat lagu memberi arti berdasarkan pengalamannya sendiri. Hal ini mengingatkan saya pada pemikiran para filosof postmodern, seperti Heidegger dan Derrida. “Matinya” sang pengarang (author) menjadi trend baru dalam memahami teks.

Sandaran Hati:

Yakinkah ku berdiri/ Di hampa tanpa tepi/ Bolehkah aku/ Mendengarmu
Terkubur dalam emosi/ Tanpa bisa bersembunyi/ Aku dan nafasku/ Merindukanmu
Terpuruk ku di sini/ Teraniaya sepi/ Dan ku tahu pasti/ Kau menemani/ Dalam hidupku/ Kesendirianku

Teringat ku teringat/ Pada janjimu ku terikat/ Hanya sekejap ku berdiri/ Kulakukan sepenuh hati/ Peduli ku peduli/ Siang dan malam yang berganti/ Sedihku ini tak ada arti/ Jika kaulah sandatan hati/ Kaulah sandaran hati/ Sandaran hati

Inikah yang kau mau/ Benarkah ini jalanmu/ Hanyalah engkau yang ku tuju/ Pegang erat tanganku/ Bimbing langkah kakiku/ Aku hilang arah/ Tanpa hadirmu/ Dalam gelapnya/ Malam hariku

Teringat ku teringat/ Pada janjimu ku terikat/ Hanya sekejap ku berdiri/ Kulakukan sepenuh hati/ Peduli ku peduli/ Siang dan malam yang berganti/ Sedihku ini tak ada arti/ Jika kaulah sandatan hati/ Kaulah sandaran hati/ Sandaran hati



Yakinkah ku berdiri/ Di hampa tanpa tepi/ Bolehkah aku/ Mendengarmu
Terkubur dalam emosi/ Tanpa bisa bersembunyi/ Aku dan nafasku/ Merindukanmu
Terpuruk ku di sini/ Teraniaya sepi/ Dan ku tahu pasti/ Kau menemani/ Dalam hidupku/ Kesendirianku

Lirik ini mengajak kita mempertanyakan keberadaan diri. Mempertanyakan menjadi jurus jitu dalam hal menanam gagasan. Pendengar tidak disuguhi bahasa yang langsung jadi. Dia harus mengolahnya lagi melalui kontemplasi. Dimanakah kita saat ini? Dalam filsafat emanasi, ruang dan waktu adalah mutlak. Segala sesuatu bereksistensi dalam keduanya. Ukuran adalah keterbatasan manusia memahami fenomena. Lirik ini tidak memaksa kita mempercayai emanasi, justru mengajak kita mempertanyakannya lagi. Benarkah kita dalam hampa yang tak bertepi? Lalu dimana engkau Tuhan, asal segala kejadian, sebab setiap akibat? Bolehkah aku mendengar [kabar] tentang-Mu?
Terkubur dalam emosi/ Tanpa bisa bersembunyi/ Aku dan nafasku/ Merindukanmu....
Menghadapi realitas kehidupan, berbagai perasaan seperti senang, sedih, gembira, takut, cemas, galau mengisi hati silih berganti. Seringkali kita tak mampu mengendalikan semua emosi itu. Kita terkadang merasa ingin lepas dari segala kepenatan itu. Namun, adalah kepastian bahwa kita terlahir di dunia dibekali dengan emosi (perasaan). Kita tak bisa bersembunyi menghindarinya. Di saat seperti inilah betapa setiap kerinduan membuncah kepada Dia yang selalu memberi ketentraman.
Terpuruk ku di sini/ Teraniaya sepi/ Dan ku tahu pasti/ Kau menemani/ Dalam hidupku/ Kesendirianku.
Dalam keterpurukan kita mengarungi kehidupan, dimana sebagian besar manusia memilih menghalalkan segala cara demi memperturutkan nafsunya, kesepian-lah yang kita tempuh karena memilih berjalan sesuai aturan-Nya. Namun yakinlah, selama kita berada dalam jalan-Nya, Dia selalu menemani kita di setiap kita melangkah.

Teringat ku teringat/ Pada janjimu ku terikat/ Hanya sekejap ku berdiri/ Kulakukan sepenuh hati/ Peduli ku peduli/ Siang dan malam yang berganti/ Sedihku ini tak ada arti/ Jika kaulah sandaran hati/ Kaulah sandaran hati/ Sandaran hati

Pada zaman azali, Tuhan meminta persaksian diri “alastu birabbikum (bukankah Aku ini Tuhanmu)?” kita bersama semua manusia serentak menjawab “iya.” Bukankah itu berarti kita sudah terikat perjanjian dengan Tuhan? Berjanji untuk mengakui Dia sebagai satu-satunya tujuan, sebagai satu-satunya yang berkuasa. Dunia sekedar jalan yang kita tempuh, yang meski sebentar harus tetap kita lalui dan lampaui dengan sungguh-sungguh. Apalah artinya penderitaan jika hati telah bersandar hanya kepada-Nya yang akan menebus setiap sedih dengan segala kasih.

Inikah yang kau mau/ Benarkah ini jalanmu/ Hanyalah engkau yang ku tuju/ Pegang erat tanganku/ Bimbing langkah kakiku/ Aku hilang arah/ Tanpa hadirmu/ Dalam gelapnya/ Malam hariku

Dalam lirik ini terdapat pembedaan antara mau (kehendak) dan jalan. Kehendak Allah, menurut Ibnu Arabi terbagi menjadi dua: amr tawqify, amr taklify. yang pertama adalah perintah (baca: kehendak) Allah yang telah dia tetapkan sejak zaman azali berkaitan dengan hukum alam yang kemudian dalam istilah arab kita sebut sunnatullah. contoh Allah membuat setiap makhluk itu berpasang-pasangan. ada baik ada buruk, ada iman ada kufur, ada aksi dan reaksi. Yang kedua adalah kehendak (perintah) Allah yang dibebankan kepada manusia melalui nabi-nabi-Nya. Kehendak Allah ini sering juga disebut dengan syari'at-Allah. Dan amr taklify inilah berkonsekuensi pahala dan dosa.
Dalam al-Qur'an terdapat ayat “walillahi yasjudu man fis-samawati wal-ardhi thaw'an wa karhan wa zhilaa-luhum bil-ghuduwwi wal-ashaal.” ini artinya semua ciptaan Tuhan bersujud kepada-Nya dengan ta'at ataupun terpaksa. Jadi walaupun orang kafir menentang Allah dan tidak mau tunduk dalam syari'at-Nya, sebenarnya dia tunduk patuh kepada perintah Allah yang pertama (amr tawqify). lirik ini mengajak kita selalu mengintrospeksi diri. benarkah semua yang kita lakukan sesuai dengan kehendak-Nya? apakah cukup mengikuti kehendak-Nya saja? kehendak yang mana? Sebagai orang yang mengaku beriman, idealnya kita harus tawakkal berserah dan memasrahkan diri menuju pada kehendak/ jalan Allah yang kedua (hanyalah engkau yang ku tuju). Pasrah pada syari'at-Nya. Bukan sekedar pasrah pada hukum alam (amr tawqify)
Jika sudah demikian maka berkenanlah cinta Tuhan jatuh kepadanya seperti disebutkan dalam hadits qudsi, “fa-idzaa ahbabtuhu kuntu sam’ahu alladzi yasma’u bihi kuntu ‘ainahu allati yubshiru biha kuntu lisaanahu alladzi yanthiqu bihi kuntu rijlahu allati yabthisyu biha.” Ketika Aku sudah mencintainya, maka telinganya adalah telingaku, matanya mataku, lidahnya lidahku, kakinya kakiku.
Tanpa hadirnya Tuhan dalam jiwa, bagaimana bisa kita berada dan mengada? Apa yang tidak mengabarkan tentang Dia? Setiap gerak adalah energi dari pancaran quwwah-Nya. La haula wala quwwata illa billah. Maka absennya Tuhan dalam kehidupan diibaratkan gelapnya malam. Karena Dialah yang menerangi setiap sudut langit dan bumi. Allahu nurus-samawati wal-ardhi...
Ketika engkau sudah pasrah total, maka kehendakmu sendiri lenyap, aku-mu hilang. semua menyatu dalam kehendak dan keakuannya. seperti daun yang hanyut di alir air, daun itu memang tampak bergerak tapi gerak sejati adalah gerak aliran air. daun tak mampu bergerak tanpa didorong oleh arus air. Maka tawakkal sejati adalah pasrah ber-Tawhid kepada-Nya.

Teringat ku teringat/ Pada janjimu ku terikat/ Hanya sekejap ku berdiri/ Kulakukan sepenuh hati/ Peduli ku peduli/ Siang dan malam yang berganti/ Sedihku ini tak ada arti/ Jika kaulah sandatan hati/ Kaulah sandaran hati/ Sandaran hati

Siapakah sandaran hati kita selama ini?


"ketika kau terus mencari tetapi tak kunjung ketemu. Kalau kau telah lelah berusaha namun berhasil nihil. jika kau senantiasa berdoa dan merasa tak pernah dikabulkan. Kau pun sudah tabah menahan derita berkepanjangan. Pasrahlah. seperti pasrahnya dawai yang dipetik, seperti seruling yang ditiup, seperti biola yang digesek, seperti drum yang digebuk. Lalu dengarlah betapa indah melodi yang Dia mainkan."

zainulhs
Автор

Jenius memang Noe letto, sangat jenius. Kata per kata pasti terselip makna. Makna lagu ini adalah kewajiban seorang hamba (manusia) kepada Allah swt yaitu Solat 5 waktu.

dandigung
Автор

Dari Channel Habib Husein :
CAHAYA UNTUK INDONESIA, !!! ARSITEK Langsung Kesini, , , Ternyata Liriknya Dalam Sekali..!!!

arsitekchannel
Автор

Bukan jual TAMPANG, tp KUALITAS
Itu alasan kalian buka YOUTUBE mencari lagu'' OLD.
Bahagia pada jaman itu tanpa gadget dan sosial media, semua serba apa adanya

Hai pendengar tahun 2020. Semoga kita bahagia selalu. Yg blm nikah smoga cpt nyusul

agratsetiadi
Автор

Terima kasih letto, lagu-lagumu membantu saya healing dari kehilangan alm Ibu saya, sosok terbaik dalam hidup saya. Benar kata noe "Hidup itu utuh ketika kita menerima semua rasa yang hadir"

rudrabhuanadewi
Автор

kasihan anak2 kecil jaman sekarang... harus mendengarkan musik yang tidak pantas di dengar... beruntungnya dulu kita masih bisa memenangi era2 keemasan musik indonesia yg bermanfaat... generasi 90an josss...

sugengrmc
Автор

Saya pengajar dan lagu ini saya buat motifasi anak agar dapat berimajinasi....nada dan religinya masyaAllah kenangan masa kecil ku Letto (Jumat " 27 Oktober 2023😊)

fajarsodiqfawwaz
visit shbcf.ru