filmov
tv
AS Akui Kerahkan Militer Khusus di Ukraina Tapi Tak Ikut Perang, Pentagon Enggan Ungkap Jumlahnya
Показать описание
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews #amerikaserikat #militerkhusus #ukraina
TRIBUN-VIDEO.COM - Amerika Serikat mengakui mengerahkan pasukan militer khusus ke Ukraina di tengah perang dengan Rusia.
Pengakuan juru bicara Pentagon John Kirby ini menyusul bocornya dokumen rahasia AS di internet yang mengungkap keharidan militer AS di Kyiv.
Namun John Kirby menyatakan jumlah militer khusus AS sangat kecil di Ukraina.
Ia mengklaim, pasukan AS hanya beroperasi di kedutaan Amerika di Kyiv, Ukraina.
Alasannya untuk membantu AS mengerjakan pertanggungjawaban materi yang masuk dan keluar dari Ukraina.
Saat ditanya lebih lanjut, John Kirby menolak untuk mengungkap jumlah spesifik pasukan AS di Kyiv.
Hal itu disampaikannya di sela-sela kunjungannya bersama Presiden Joe Biden ke Irlandia Utara, pada Rabu (12/4/2023).
Ia menegaskan, pasukan AS di Kyiv tidak bertempur di medan perang.
AS telah berjalan di garis aman untuk mendukung Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.
Pihak Rusia telah berulang kali memperingatkan risiko peningkatan bantuan AS ke Ukraina dapat memicu bentrokan antara AS dan Rusia, yang sama-sama memiliki kekuatan nuklir yang besar.
Sebelumnya, The Guardian melaporkan pada hari Selasa (11/4/2023), hampir 100 pasukan khusus NATO, termasuk 50 dari Inggris, beroperasi di Ukraina pada 1 Maret 2023.
AS memiliki 14 operasi khusus Ukraina, sementara Prancis memiliki 15, menurut dokumen Pentagon yang diklaim dikutip oleh outlet berita Inggris.
Dari 100 orang Amerika yang secara resmi hadir di Ukraina, 71 dipekerjakan oleh Departemen Luar Negeri dan 29 oleh Pentagon, menurut outlet Inggris, Declassified.
Dokumen tersebut tidak menyebutkan di mana pasukan itu berada atau apa yang mereka lakukan.
Jumlah personelnya mungkin kecil, dan pasti akan berfluktuasi.
Namun, pasukan khusus pada dasarnya sangat efektif.
Kehadiran mereka di Ukraina kemungkinan besar akan dimanfaatkan oleh Moskow, yang dalam beberapa bulan terakhir menyatakan bahwa mereka tidak hanya menghadapi Ukraina, tetapi juga Nato.
Seperti diketahui lusinan dokumen rahasia AS diduga telah bocor secara online dalam beberapa pekan terakhir.
Kebocoran ini merupakan pelanggaran keamanan yang tampaknya mengungkapkan pengumpulan informasi intelijen Washington pada teman dan musuh selama perang Rusia-Ukraina.
Pejabat AS tidak mengkonfirmasi atau menyangkal keaslian dokumen tersebut.(*)
Host: Saradita
VP: Yogi Putra
TRIBUN-VIDEO.COM - Amerika Serikat mengakui mengerahkan pasukan militer khusus ke Ukraina di tengah perang dengan Rusia.
Pengakuan juru bicara Pentagon John Kirby ini menyusul bocornya dokumen rahasia AS di internet yang mengungkap keharidan militer AS di Kyiv.
Namun John Kirby menyatakan jumlah militer khusus AS sangat kecil di Ukraina.
Ia mengklaim, pasukan AS hanya beroperasi di kedutaan Amerika di Kyiv, Ukraina.
Alasannya untuk membantu AS mengerjakan pertanggungjawaban materi yang masuk dan keluar dari Ukraina.
Saat ditanya lebih lanjut, John Kirby menolak untuk mengungkap jumlah spesifik pasukan AS di Kyiv.
Hal itu disampaikannya di sela-sela kunjungannya bersama Presiden Joe Biden ke Irlandia Utara, pada Rabu (12/4/2023).
Ia menegaskan, pasukan AS di Kyiv tidak bertempur di medan perang.
AS telah berjalan di garis aman untuk mendukung Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.
Pihak Rusia telah berulang kali memperingatkan risiko peningkatan bantuan AS ke Ukraina dapat memicu bentrokan antara AS dan Rusia, yang sama-sama memiliki kekuatan nuklir yang besar.
Sebelumnya, The Guardian melaporkan pada hari Selasa (11/4/2023), hampir 100 pasukan khusus NATO, termasuk 50 dari Inggris, beroperasi di Ukraina pada 1 Maret 2023.
AS memiliki 14 operasi khusus Ukraina, sementara Prancis memiliki 15, menurut dokumen Pentagon yang diklaim dikutip oleh outlet berita Inggris.
Dari 100 orang Amerika yang secara resmi hadir di Ukraina, 71 dipekerjakan oleh Departemen Luar Negeri dan 29 oleh Pentagon, menurut outlet Inggris, Declassified.
Dokumen tersebut tidak menyebutkan di mana pasukan itu berada atau apa yang mereka lakukan.
Jumlah personelnya mungkin kecil, dan pasti akan berfluktuasi.
Namun, pasukan khusus pada dasarnya sangat efektif.
Kehadiran mereka di Ukraina kemungkinan besar akan dimanfaatkan oleh Moskow, yang dalam beberapa bulan terakhir menyatakan bahwa mereka tidak hanya menghadapi Ukraina, tetapi juga Nato.
Seperti diketahui lusinan dokumen rahasia AS diduga telah bocor secara online dalam beberapa pekan terakhir.
Kebocoran ini merupakan pelanggaran keamanan yang tampaknya mengungkapkan pengumpulan informasi intelijen Washington pada teman dan musuh selama perang Rusia-Ukraina.
Pejabat AS tidak mengkonfirmasi atau menyangkal keaslian dokumen tersebut.(*)
Host: Saradita
VP: Yogi Putra
Комментарии