filmov
tv
Menjawab. Pertanyaan Orang Malaysia Bagian 2 : Sopan Santun Beda dengan Kelembutan Hati
Показать описание
Video ini berisi jawaban saya atas pertanyaan asal - usul Bahasa Indonesia dari seorang Tiktoker asal Malaysia. Dia bertanya sebelum tahun 1945 bahasa apa yang digunakan oleh orang - orang Indonesia dalam pertemuan - pertemuan formal. Sejarah Bahasa Indonesia dimulai dari perkembangan bahasa Melayu yang digunakan di wilayah Nusantara, terutama di Kepulauan Melayu yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah Bahasa Indonesia:
Asal Usul Bahasa Melayu
Bahasa Indonesia merupakan bentuk baku dari bahasa Melayu, yang sudah dikenal sejak abad ke-7 Masehi sebagai bahasa perdagangan di wilayah Asia Tenggara. Bahasa ini berkembang melalui interaksi antara suku-suku bangsa di Nusantara dengan pedagang dari India, China, Arab, dan Eropa.
Pengaruh Hindu-Buddha dan Islam
Pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha (seperti Sriwijaya dan Majapahit) serta Islam, bahasa Melayu semakin berkembang, karena digunakan sebagai lingua franca (bahasa penghubung) dalam perdagangan dan komunikasi antar suku bangsa di wilayah Nusantara. Pengaruh India, Arab, dan kemudian Eropa menambah kekayaan kosakata bahasa Melayu, dengan kata-kata yang berasal dari bahasa Sanskerta, Arab, Portugis, dan Belanda.
Bahasa Melayu sebagai Bahasa Perdagangan
Pada abad ke-16 dan ke-17, bahasa Melayu digunakan secara luas sebagai bahasa perdagangan dan administrasi, tidak hanya di kepulauan Indonesia, tetapi juga di bagian lain Asia Tenggara, termasuk Malaysia dan Singapura. Sebagai akibatnya, bahasa Melayu menjadi lebih terdokumentasi melalui tulisan.
Penyebaran Bahasa Melayu di Indonesia
Pada masa penjajahan Belanda, bahasa Melayu digunakan dalam administrasi pemerintahan, meskipun bahasa Belanda menjadi bahasa resmi negara. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang di Indonesia menggunakan bahasa Melayu, baik sebagai bahasa lisan maupun tulisan.
Perkembangan Bahasa Indonesia Modern
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, kebutuhan akan bahasa yang dapat menyatukan berbagai suku bangsa yang memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda menjadi sangat penting. Bahasa Melayu, yang sudah diterima luas di Nusantara, dipilih sebagai bahasa persatuan negara Indonesia. Pada tanggal 28 Oktober 1928, pada Sumpah Pemuda, para pemuda Indonesia memutuskan untuk mengakui satu bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Saat itu, bahasa Indonesia merupakan bentuk standar dari bahasa Melayu.
Pembakuan Bahasa Indonesia
Pada masa kemerdekaan, pemerintah Indonesia mulai melakukan pembakuan bahasa Indonesia melalui lembaga seperti Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Pembakuan ini bertujuan untuk membuat bahasa Indonesia dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, politik, media, dan komunikasi internasional. Penulisan ejaan juga dibakukan, misalnya melalui Ejaan van Ophuijsen (1901), kemudian diganti dengan Ejaan Republik (1947), dan akhirnya ejaan yang kita kenal sekarang, yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).
Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Di zaman modern, bahasa Indonesia terus berkembang, dipengaruhi oleh berbagai bahasa asing, terutama bahasa Inggris, yang menjadi bagian dari kosa kata sehari-hari, khususnya dalam bidang teknologi, bisnis, dan hiburan. Namun, bahasa Indonesia tetap mempertahankan ciri khasnya sebagai bahasa persatuan yang menghubungkan lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia.
Bahasa Indonesia dan Identitas Nasional
Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga menjadi simbol identitas nasional yang menghubungkan masyarakat Indonesia yang memiliki beragam budaya, suku, dan agama. Hal ini juga tercermin dalam semboyan negara Indonesia, "Bhinneka Tunggal Ika" (Berbeda-beda tetapi tetap satu).
Kesimpulan
Sejarah bahasa Indonesia adalah perjalanan panjang dari bahasa Melayu sebagai bahasa perdagangan dan lingua franca hingga menjadi bahasa resmi dan bahasa persatuan Indonesia. Peranannya sangat penting dalam membangun kesatuan bangsa yang beragam, dan bahasa ini terus berkembang seiring dengan perubahan zaman dan tantangan globalisasi.
#sejarahbahasaindonesia #bahasamelayu #bahasamalaysia #malaydesh
Asal Usul Bahasa Melayu
Bahasa Indonesia merupakan bentuk baku dari bahasa Melayu, yang sudah dikenal sejak abad ke-7 Masehi sebagai bahasa perdagangan di wilayah Asia Tenggara. Bahasa ini berkembang melalui interaksi antara suku-suku bangsa di Nusantara dengan pedagang dari India, China, Arab, dan Eropa.
Pengaruh Hindu-Buddha dan Islam
Pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha (seperti Sriwijaya dan Majapahit) serta Islam, bahasa Melayu semakin berkembang, karena digunakan sebagai lingua franca (bahasa penghubung) dalam perdagangan dan komunikasi antar suku bangsa di wilayah Nusantara. Pengaruh India, Arab, dan kemudian Eropa menambah kekayaan kosakata bahasa Melayu, dengan kata-kata yang berasal dari bahasa Sanskerta, Arab, Portugis, dan Belanda.
Bahasa Melayu sebagai Bahasa Perdagangan
Pada abad ke-16 dan ke-17, bahasa Melayu digunakan secara luas sebagai bahasa perdagangan dan administrasi, tidak hanya di kepulauan Indonesia, tetapi juga di bagian lain Asia Tenggara, termasuk Malaysia dan Singapura. Sebagai akibatnya, bahasa Melayu menjadi lebih terdokumentasi melalui tulisan.
Penyebaran Bahasa Melayu di Indonesia
Pada masa penjajahan Belanda, bahasa Melayu digunakan dalam administrasi pemerintahan, meskipun bahasa Belanda menjadi bahasa resmi negara. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang di Indonesia menggunakan bahasa Melayu, baik sebagai bahasa lisan maupun tulisan.
Perkembangan Bahasa Indonesia Modern
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, kebutuhan akan bahasa yang dapat menyatukan berbagai suku bangsa yang memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda menjadi sangat penting. Bahasa Melayu, yang sudah diterima luas di Nusantara, dipilih sebagai bahasa persatuan negara Indonesia. Pada tanggal 28 Oktober 1928, pada Sumpah Pemuda, para pemuda Indonesia memutuskan untuk mengakui satu bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Saat itu, bahasa Indonesia merupakan bentuk standar dari bahasa Melayu.
Pembakuan Bahasa Indonesia
Pada masa kemerdekaan, pemerintah Indonesia mulai melakukan pembakuan bahasa Indonesia melalui lembaga seperti Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Pembakuan ini bertujuan untuk membuat bahasa Indonesia dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, politik, media, dan komunikasi internasional. Penulisan ejaan juga dibakukan, misalnya melalui Ejaan van Ophuijsen (1901), kemudian diganti dengan Ejaan Republik (1947), dan akhirnya ejaan yang kita kenal sekarang, yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).
Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Di zaman modern, bahasa Indonesia terus berkembang, dipengaruhi oleh berbagai bahasa asing, terutama bahasa Inggris, yang menjadi bagian dari kosa kata sehari-hari, khususnya dalam bidang teknologi, bisnis, dan hiburan. Namun, bahasa Indonesia tetap mempertahankan ciri khasnya sebagai bahasa persatuan yang menghubungkan lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia.
Bahasa Indonesia dan Identitas Nasional
Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga menjadi simbol identitas nasional yang menghubungkan masyarakat Indonesia yang memiliki beragam budaya, suku, dan agama. Hal ini juga tercermin dalam semboyan negara Indonesia, "Bhinneka Tunggal Ika" (Berbeda-beda tetapi tetap satu).
Kesimpulan
Sejarah bahasa Indonesia adalah perjalanan panjang dari bahasa Melayu sebagai bahasa perdagangan dan lingua franca hingga menjadi bahasa resmi dan bahasa persatuan Indonesia. Peranannya sangat penting dalam membangun kesatuan bangsa yang beragam, dan bahasa ini terus berkembang seiring dengan perubahan zaman dan tantangan globalisasi.
#sejarahbahasaindonesia #bahasamelayu #bahasamalaysia #malaydesh
Комментарии