Kenapa Tayangan Anak Semakin Sedikit?

preview_player
Показать описание
Industri televisi tidak memberi tontonan yang sesuai dengan anak. Bahkan belakangan jumlah tayangan anak semakin menyusut. Parahnya, televisi menyajikan berbagai tayangan di waktu utama dengan label "Semua Umur". Apakah tayangan "Semua Umur" sudah termasuk bisa dikonsumsi anak-anak di dalamnya?
________________________________________

Jika kamu ingin berdonasi atau membeli merchandise kami, kunjungi:

Media sosial:
Line: @remotivi

Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Alih-alih memberi tontonan yang sesuai umur, industri televisi justru memberi label "semua umur" di hampir semua program.
Bagaimana menurutmu?

remotivi
Автор

Nontonin shitnetron Indonesia itu gini:

"Yang ditonton makin eksis dan kaya raya. Sementara yang menonton makin didogma dan dibodohi."

rendi
Автор

Dan 2020 saat ini ada satu stasiun TV yang berani ambil resiko jadi tv dengan tayangan anak yang cukup banyak bahkan bisa di bilang sebagian besar.
Thank RTV

mufinahalu
Автор

Dulu Sd suka nonton Naruto sama Spongebob, seneng-seneng aja
Pas udah gede nonton lagi "Wah... tontonan gue agak sadis juga ya pas SD."
Gue akuin beberapa adegan di Spongebob ya semacam Tom and Jerry gitu, kekerasan fisik dan psikis, apalagi Naruto dan manga action lainnya. Kalau seorang anak SD dibawah kelas 3 salah mengartikan dan menerapkan bisa gawat. Itulah peran orang tua sebenarnya untuk menetralkan. Tapi kalau didiknya benar, dia bisa logika kok mana yang salah dan benar.
Untung gue gak sampe rebel kayak Sasuke Uciha, mengabdi pada siluman ular~

irenedw
Автор

Sinema azab.

Mengajarkan :
1. Dendam = do'a minta d azab
2. Bunyi gledek = tanda azab turun
3. Kesenggol sepion motor = harus pura pura mati biar dapet duit
4. Kalau tidur jangan lupa makeup
5. Kalau sholat ya 1 rakaat aja atau gk takbir langsung salam kek sinetron azab


:V

iruzvlog
Автор

Yg Seharusnya Disalahin:
KPI ❌
Lembaga Sensor ✔

AlFad-zeiz
Автор

Si unyil, keluarga cemara, acara musik anak, Hari minggu dari pagi sampai siang full anime/cartoon...
ternyata msh mendingan zaman dulu byk tayangan anak. Sehingga anak2 tdk tercemari konten2 dewasa...

AYESHA-vkuz
Автор

Dulu ada TV Edukasi, gua sering nonton tu. Ada profefor yohannes. Ntah kemana beliau sekarang. Dan faktanya, tayangan anak itu gak laku, gak ada yang nonton, gegara rebutan remot TV sama emak yang mau nonton sinetron. Kalau udah gitu, mau gimana lagi???

nickable
Автор

"Kita tidak bisa membuat dunia bersih dari hal negatif, tapi kita bisa mempersiapkan anak untuk menghadapi hal ini dan membuat dunia yang lebih baik lagi"

Saya kira ini ungkapan palinh tepat yang tidak hanya dalam media kita namun dalam berbagai aspek kehidupan kita. Stop menganggap hal2 negatif dapat merusak anak, alih-alih kita mesti mengedukasi mereka supaya siap menghadapinya. Kalo kita terua yang bertindak sebagai pelindung, ketika kita tiada, bisakah mereka melindungi diri mereka sendiri?

najibmuhammad
Автор

Yg paling menjengkelkan dari KPI, tadi sore, gue nonton Pororo, bagian Poby dipanah pake panah mainan, adegannya malah dilompati, padahal bukan dipanah pake panah betulan. Pokoknya KPI itu sembarang menyensor. Sinetron tak mendidik ditanyangin terus. Rumah Uya yg bohongan itu terus ditanyangin juga. Tidak akan maju pertelevisian Indonesia kalo begitu.
👇 Kalo setuju.

samcoolindo
Автор

Saya rasa YouTube bisa jadi alternatif untuk memilih tayangan anak yg bermutu

alvindwisasmara
Автор

KPI? Ketuanya aja ga terima masukan, iyasih katanya "kami siap menerima/menampung semua keluahan masyarakat pada beberapa tayangan, but nyatanya masih ada aja bermunculan tayangan yg meresahkan. Lalu apa namanya kalau tidak mendengar keluhan? Haha

Sedikit gambaran KPI dan stasiun TV

NO + Rp = YES!

Udah gitu aja.

YundAX
Автор

baru liat 3 video dari remotivi, isinya berbobot, opini yg lugas, dan dalam penyajian kontennya pun rapih. sementara youtuber lain belum apa² video baru dimulai udah ngemis subscriber dan like, yg ini to the point, but that's why you deserve more subscriber, and you just got a new one.

Sanyotho
Автор

Dengan hadir nya animasi nussa and rara, Sebagain orang tua akan sajian kartun untuk anak nya mulai terpenuhi sedikit. Rangsangan KPI dan pemerintah untuk lebih dalam ikut campur dalam industri kartun anak sangat di perlukan.

Kalau program hiburan dan talkshow semua st Tv berebut untuk menyajikannya lebih sering. Kenapa sajian untuk anak ogah ogahan. Masalah iklan.? Rating.? Saya raya kinder joy jd target iklan yg baik wkwkwk.
Turunkan harga kinderjoy dan jangan letakkan di meja kasir toko.😂😂😄😅

pandawa
Автор

Gimana ya, di Indonesia itu sendiri aja masih salah dalam melabelkan kartun Spongebob Squarepants atau Naruto yg seharusnya untuk remaja 15 tahun ke atas tp dikonsumsi oleh anak dibawah umur tersebut.

KurniadiAvicena
Автор

Kita tidak bisa membuat dunia ini sepenuhnya bersih dari hal negatif

Tetapi kita bisa mempersiapkan anak untuk menghadapi hal negatif agar mereka bisa menciptakan dunia yg lebih baik

quequequel
Автор

Dan itulah mengapa TV kabel lebih enak

alvinr
Автор

Enak buat mereka yg bisa memilih portal media maba yg akan ditonton. Lantas untuk yg tidak dapat mengakses? Dengan terpaksa masih menyaksikan/meluangkan waktu di depan layar tv yg isinya, ya begitu. "Gua sih aman, anak di rumah nnton lewat parabola/youtube". Lah yg ga sanggup? Gimana? Itu yg gua maksud.

ezeaulia
Автор

Terima kasih sudah menjelaskan orang2 tayangan yang di tv itu ngga harus 'mendidik' (well, tim remotivi mengartikan mendidik sebagai bentuk hiburan yang sesuai daya pikir dan kemampuan tiap umur penonton, while kebanyakan orang ngertinya mendidik=film dokumenter) dan juga memberitahu kalo ngga semua cerita harus digambarkan hitam-putih. Cerita itu perlu ada layer, tidak sekedar 1 dimensi.

cocoroach_ok
Автор

"Bukan harus selalu positif, tapi harus bisa mempersiapkan anak mengahadapi dunia" damn, that shit good

truffboy