filmov
tv
Kisah Kelahiran Nabi Muhammad Hingga Dipangkuan Abu Thalib

Показать описание
Kisah Nabi Muhammad SAW
===========================================
Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada hari Senin pagi, 9 Rabi'ul Awwal, tahun dimana pasukan gajah ingin merobohkan ka'bah. Bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April 571 M.
Rasulullah SAW dilahirkan dari suku Quraisy, yaitu suku yang paling terhormat dan terpandang di tengah masyarakat Arab pada waktu itu. Dari suku Quraisy tersebut, beliau berasal dari Bani Hasyim, anak suku yang juga paling terhormat di tengah suku Quraisy.
Rasulullah SAW lahir dalam keadaan yatim. Karena ayah beliau, Abdullah, telah wafat ketika ibu beliau, Siti Aminah mengandung beliau dalam usia dua bulan.
Setelah melahirkan beliau, sang ibu segera membawa bayi tersebut kepada kakek beliau, Abdul Muthalib. Betapa gembiranya sang kakek mendengar berita kelahiran cucunya. Lalu dibawanya bayi tersebut ke dalam Ka'bah, beliau berdoa kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya. Anak tersebut kemudian diberi nama Muhammad, nama yang belum dikenal masyarakat Arab waktu itu. Lalu pada hari ketujuh setelah kelahiran, Rasulullah SAW dikhitan.
Kehidupan di Bani Sa'ad
Selain ibunya, Rasulullah SAW disusukan oleh Tsuwaibah, budak Abu Lahab. Kemudian, sebagaimana adat kebiasaan masyarakat perkotaan waktu itu, Ibu beliau mencari wanita pedesaan untuk menyusui putranya. Maka terpilihlah seorang wanita yang bernama Halimah binti Abi Dzu'aib dari suku Sa'ad bin Bakr, yang kemudian lebih dikenal dengan panggilan Halimah as-Sa'diyah.
Sesungguhnya atas kehendak Allah jualah, hingga Halimah as-Sa'diyah menyusui Rasulullah SAW ketika kecil. Sebab ketika pertama kali ditawarkan untuk menyusuinya, Halimah terasa enggan menerimanya, karena Rasulullah SAW adalah anak yatim yang tidak dapat diharapkan imbalan materi yang layak darinya. Tetapi, ketika tidak didapatkan lagi bayi lain untuk disusui, maka Halimah pun menerima bayi Muhammad untuk disusui di perkampungan Bani Sa'ad.
Ternyata Halimah tidak salah pilih, karena yang beliau susui telah Allah persiapkan menjadi manusia paling agung di muka bumi ini yang akan membawa jalan terang bagi umatnya yang beriman. Maka wajar, setelah itu kehidupan Halimah as-Sa'diyah penuh dengan keberkahan.
Demikianlah, 5 tahun pertama kehidupan Rasulullah SAW, beliau lalui di daerah perkampungan dengan kehidupan yang masih asri dan udara segar di lembah Bani Sa'ad. Hal tersebut tentu saja banyak berpengaruh bagi pertumbuhan Rasulullah SAW, baik secara fisik maupun kejiwaan.
Peristiwa Pembelahan Dada (Syaqqus Shadr)
Pada saat Rasulullah SAW berusia 5 tahun, dan saat beliau masih dalam perawatan Halimah as-Sa'diyah di perkampungan Bani Sa'ad, terjadilah peristiwa besar yang sekaligus menunjukkan tanda-tanda kenabiannya kelak. Peristiwa tersebut dikenal dengan istilah Pembelahan Dada (Syaqqus Shadr).
Suatu hari, ketika Rasulullah SAW bermain bersama teman-temannya, tiba-tiba datang malaikat Jibril menghampiri dan menyergapnya. Lalu beliau dibaringkan, kemudian dadanya dibelah, lalu hatinya diambil, selanjutnya dikeluarkan segumpal darah darinya, kemudian malaikat Jibril berkata : "Inilah bagian setan yang ada padamu". Kemudian hati tersebut dicuci di bejana emas dengan air zam-zam, setelah itu dikembalikan ke tempat semula.
Sementara itu, teman-teman sepermainannya malaporkan kejadian tersebut kepada Halimah seraya berkata: "Muhammad dibunuh.. Muhammad dibunuh". Maka mereka bergegas menghampiri tempat Rasulullah SAW semula, di sana mereka mendapatkan Rasulullah dalam keadaan pucat pasi.
Setelah kejadian tersebut, Halimah sangat khawatir terhadap keselamatan Muhammad SAW. Akhirnya tak lama setelah itu, Halimah memutuskan untuk memulangkan kepada ibunya di kota Mekkah. Maka berangkatlah Halimah ke Mekkah, dan dengan berat hati Halimah mengembalikan Rasulullah kepada ibunya.
Ditinggal Ibu Tercinta.
Di bawah Asuhan Sang Kakek
Di Pangkuan Pamannya.
#TintaMahabbah #KisahIslami #NabiMuhammadSAW #Rasulullah #SitiAminah #AbdulMuthalib #AbuThalib #PamanNabi
===========================================
Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada hari Senin pagi, 9 Rabi'ul Awwal, tahun dimana pasukan gajah ingin merobohkan ka'bah. Bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April 571 M.
Rasulullah SAW dilahirkan dari suku Quraisy, yaitu suku yang paling terhormat dan terpandang di tengah masyarakat Arab pada waktu itu. Dari suku Quraisy tersebut, beliau berasal dari Bani Hasyim, anak suku yang juga paling terhormat di tengah suku Quraisy.
Rasulullah SAW lahir dalam keadaan yatim. Karena ayah beliau, Abdullah, telah wafat ketika ibu beliau, Siti Aminah mengandung beliau dalam usia dua bulan.
Setelah melahirkan beliau, sang ibu segera membawa bayi tersebut kepada kakek beliau, Abdul Muthalib. Betapa gembiranya sang kakek mendengar berita kelahiran cucunya. Lalu dibawanya bayi tersebut ke dalam Ka'bah, beliau berdoa kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya. Anak tersebut kemudian diberi nama Muhammad, nama yang belum dikenal masyarakat Arab waktu itu. Lalu pada hari ketujuh setelah kelahiran, Rasulullah SAW dikhitan.
Kehidupan di Bani Sa'ad
Selain ibunya, Rasulullah SAW disusukan oleh Tsuwaibah, budak Abu Lahab. Kemudian, sebagaimana adat kebiasaan masyarakat perkotaan waktu itu, Ibu beliau mencari wanita pedesaan untuk menyusui putranya. Maka terpilihlah seorang wanita yang bernama Halimah binti Abi Dzu'aib dari suku Sa'ad bin Bakr, yang kemudian lebih dikenal dengan panggilan Halimah as-Sa'diyah.
Sesungguhnya atas kehendak Allah jualah, hingga Halimah as-Sa'diyah menyusui Rasulullah SAW ketika kecil. Sebab ketika pertama kali ditawarkan untuk menyusuinya, Halimah terasa enggan menerimanya, karena Rasulullah SAW adalah anak yatim yang tidak dapat diharapkan imbalan materi yang layak darinya. Tetapi, ketika tidak didapatkan lagi bayi lain untuk disusui, maka Halimah pun menerima bayi Muhammad untuk disusui di perkampungan Bani Sa'ad.
Ternyata Halimah tidak salah pilih, karena yang beliau susui telah Allah persiapkan menjadi manusia paling agung di muka bumi ini yang akan membawa jalan terang bagi umatnya yang beriman. Maka wajar, setelah itu kehidupan Halimah as-Sa'diyah penuh dengan keberkahan.
Demikianlah, 5 tahun pertama kehidupan Rasulullah SAW, beliau lalui di daerah perkampungan dengan kehidupan yang masih asri dan udara segar di lembah Bani Sa'ad. Hal tersebut tentu saja banyak berpengaruh bagi pertumbuhan Rasulullah SAW, baik secara fisik maupun kejiwaan.
Peristiwa Pembelahan Dada (Syaqqus Shadr)
Pada saat Rasulullah SAW berusia 5 tahun, dan saat beliau masih dalam perawatan Halimah as-Sa'diyah di perkampungan Bani Sa'ad, terjadilah peristiwa besar yang sekaligus menunjukkan tanda-tanda kenabiannya kelak. Peristiwa tersebut dikenal dengan istilah Pembelahan Dada (Syaqqus Shadr).
Suatu hari, ketika Rasulullah SAW bermain bersama teman-temannya, tiba-tiba datang malaikat Jibril menghampiri dan menyergapnya. Lalu beliau dibaringkan, kemudian dadanya dibelah, lalu hatinya diambil, selanjutnya dikeluarkan segumpal darah darinya, kemudian malaikat Jibril berkata : "Inilah bagian setan yang ada padamu". Kemudian hati tersebut dicuci di bejana emas dengan air zam-zam, setelah itu dikembalikan ke tempat semula.
Sementara itu, teman-teman sepermainannya malaporkan kejadian tersebut kepada Halimah seraya berkata: "Muhammad dibunuh.. Muhammad dibunuh". Maka mereka bergegas menghampiri tempat Rasulullah SAW semula, di sana mereka mendapatkan Rasulullah dalam keadaan pucat pasi.
Setelah kejadian tersebut, Halimah sangat khawatir terhadap keselamatan Muhammad SAW. Akhirnya tak lama setelah itu, Halimah memutuskan untuk memulangkan kepada ibunya di kota Mekkah. Maka berangkatlah Halimah ke Mekkah, dan dengan berat hati Halimah mengembalikan Rasulullah kepada ibunya.
Ditinggal Ibu Tercinta.
Di bawah Asuhan Sang Kakek
Di Pangkuan Pamannya.
#TintaMahabbah #KisahIslami #NabiMuhammadSAW #Rasulullah #SitiAminah #AbdulMuthalib #AbuThalib #PamanNabi
Комментарии