1/2 Dinar Kelantan KGT Gold Coin.

preview_player
Показать описание
Hi this is my smallest coin. In Malaysia we can use this coin to barter products and services.. cooooolllllllllllllll.........

Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

INFO OJK: WASPADA INVESTASI DINAR DIRHAM KOIN

DDK (Dinar Dirham Koin = Dibangun Dengan Kepalsuan)

Adalah Datok Arrai Ezzra, orang Malaysia, umurnya masih muda sekitar 40 tahunan. Dia bersama dengan beberapa orang kelompoknya, alumnus sekolah keuangan, bisnis, manajemen, dan lain-lain berkomplot melakukan penipuan keuangan.

Pada sekitar 2017, mereka membuat sistem keuangan multi level marketing (MLM), namanya DNC (Dinar Coin). Nama Dinar dipilih agar mudah mengelabui orang-orang di Indonesia dan Malaysia yang mayoritas Muslim, bahwa sistem ini adalah sesuai Syariat Islam, seakan-akan kembali ke zaman Rasulullah SAW.

Selain dijual kepada orang-orang disekitarnya, sistem tersebut dipasang di internet. Sehingga banyak sekali orang yang masuk dan membeli koin virtual seharga emas murni tersebut. Jika anda membeli 1 DNC (dengan mentransfer uang sekitar 2, 7 juta rupiah), maka di website akan ditulis anda memiliki 1 dinar emas. Tapi emasnya tidak ada, hanya tulisan saja di website bahwa anda sudah membeli koin emas.

Kemudian, setiap bulan, manajemen DNC akan membayarkan 10% dari investasi anda tersebut. Jadi, jika memiliki 1 DNC di website itu, setiap bulan anda akan mendapat sekitar 270 ribu rupiah.

Selain marketing online di internet, DNC juga dijual secara MLM. Anggota-anggotanya diperintahkan untuk merekrut anggota baru (korban baru), dengan menjual emas kosong tersebut. Bagi yang berhasil merekrut anggota baru maka akan diberikan bonus referal.

Promosi dilakukan secara besar-besaran. Dibuat event di kota-kota besar seperti Jakarta, Kuala Lumpur, Bangkok, Medan, Makassar, Bandung, dan lain-lain, dengan mengundang orang-orang untuk bergabung dalam sistem.

Di bulan-bulan awal, sistem tersebut berjalan lancar, sehingga banyak sekali orang yang tertipu dan membeli emas kosong tersebut, mencapai 180 ribu orang di berbagai negara. Penyebarannya mencapai ke negara-negara seperti Malaysia, Indonesia, Brunei, Singapore, dan lain-lain. Banyak yang menjual rumah, jual mobil, berhutang ke bank, untuk membeli dan ikut dalam program MLM tersebut. Ada yang membeli 1-2 koin, ada yang membeli 20 koin, 100 koin, 1000 koin, dan lain-lain.

Datok Arrai Ezzra pun mendapat trilyunan rupiah dari menjual angka-angka sejumlah emas kosong tersebut.

Namun pada awal 2018, sistem tersebut seperti sudah tidak mampu lagi membayar bonus-bonus, sehingga Datok Arrai Ezzra dan kawan-kawannya pun menyusun rencana menggelapkan, alias melarikan uang secara halus.

Sekitar bulan Mei 2018, sistem DNC di-stop, tidak ada proses penerimaan anggota baru. Semua uang ditahan di rekening Datok tersebut dan kawan-kawannya. Tidak ada pemberian bonus. Uang tidak bisa ditarik.

Kepada semua anggota disampaikan bahwa sedang dilakukan migrasi sistem menjadi sistem tercanggih dan terhebat di dunia. Ketika sistem selesai, dijanjikan harga DDK akan menjadi mahal beribu kali lipat, naik seperti roket, boom….boom.

Anggota-anggota yang sudah membeli terpaksa terdiam, tidak bisa apa-apa, hanya bisa bertanya dan menunggu yang tidak pasti.

Para anggota-anggota yang pertama kali masuk (disebut ‘leader’ atau ‘trust delegates’), yang sudah banyak menerima bonus, yaitu yang memiliki banyak anggota baru di bawahnya, diperintahkan untuk mengendalikan kondisi. Jika ada yang protes, harus ditenangkan.

Pada Mei 2019, tepat setahun setelah mengendapkan uang masyarakat tersebut, Datok tersebut dan kawan-kawannya, mengumumkan bahwa DNC telah diubah menjadi Dinar Dirham Koin (DDK), dan telah didaftarkan pada aplikasi bursa koin online, yaitu SIMEX.

Para anggota, bisa secara online, mentransfer jumlah DDK masing-masing dari website DDK ke aplikasi SIMEX, kemudian bisa menukar DDK dengan koin lain seperti Bitcoin, Etherium, dll.

Namun apa yang terjadi, harga DDK ternyata bukan seperti harga emas yang dijanjikan dulu. Harga DDK sekarang mengikuti harga pasar, sesuai jumlah permintaan-penawaran.

Alhasil, para trader di Simex bukanlah orang-orang bodoh yang bisa ditipu oleh koin emas fiktif dan palsu. Tidak ada yang mau membeli 1 koin online tersebut seharga 2, 7 juta rupiah. Sehingga harga pun hancur, menjadi sekitar 300 rupiah per koin.

Masyarakat menangis, dulu dibeli seharga 2, 7 juta rupiah per koin, sekarang dikembalikan seharga 300 ribu rupiah saja. Yang kredit uang bank, jual rumah, jual mobil….terpaksa urut dada. Mencari untung tapi malah buntung yang didapat.

Datok itu pun bisa lepas tangan dengan cara yang sangat halus. Uang dari penjualan emas fiktif secara online, disimpan di rekeningnya dan kawan-kawannya, dan digunakan untuk memberi makan anak-istri mereka selama 7 keturunan.

Orang-orang dibiarkan sengsara. Jika ada yang memprotes, maka datok dan kawan-kawannya, terutama anggota-anggota yang paling pertama masuk (para leaders) akan melakukan intimidasi.

Semoga akan ada keadilan bagi hamba-hamba tak berdosa dan semoga bisa mendapatkan kembali uangnya. Dan semoga kedepannya tidak ada lagi yang tertipu dengan rayuan MLM (bonus) dan memanfaatkan isu-isu keagamaan.

Dasar pengembangan DDK dilakukan dengan tipu daya dalam mengambil uang rakyat, penuh jebakan dan rayuan, mengatas-namakan Islam, penuh pembohongan, maka firman Allah SWT, “Dan pada hari Kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri ?” (Az Zumar : 60).

DDK = Dibangun Dengan Kepalsuan.

syrfnuranjaalexa
Автор

Do many shops in Kuala Lumpur accept these?

devsun
Автор

Back part is jawi letters.. but i dont know if its quran verse

SuperLihin