filmov
tv
Kang Dedi Mulyadi Diungkit Hutang DBH Oleh Ambu Anne, Efek KDM Tidak Hadiri Sidang?
Показать описание
Sampurasun....
Kang Dedi Mulyadi diserang Ambu Anne Ratna Mustika, Bupati Purwakarta, soal tata kelola pemerintahan waktu jaman kang Dedi Mulyadi jadi bupati yang dianggap membebani pemerintahan Ambu ane pada saat ini.
Sebagian publik masih meraba, apakah serangan Ambu Anne ini gimmick, atau memang luapan kekesalan Ambu Anne terhadap kang Dedi Mulyadi.
Apakah kekesalan yang diluapkan tersebut lantaran butut ketidakhadiran kang Dedi Mulyadi saat tidak menghadiri sidang beberapa waktu yang lalu?
Memang kalau dicermati, usai sidang yang tidak dihadiri kang Dedi Mulyadi maupun kuasa hukumnya, tergambar jelas di raut muka Ambu Anne yang diwawancara selepas keluar ruangan sidang.
Ambu mempertanyakan komitmen kang Dedi Mulyadi dan pengacaranya yang tidak hadir. Padahal di sidang sebelumnya sudah sepakat untuk hadir.
Bahkan Ambu juga mempertanyakan ketegasan hakim agar ada konsekwensi bagi kang Dedi Mulyadi jika terus tidak hadir dalam persidangan.
Selang beberapa hari kemudian beredar pidato Ambu Anne saat gempungan di desa Panyindangan kecamatan Jatiluhur pada tanggal 25 Nopember kemarin.
Dengan mimik agak kesal, Ambu Anne mengatakan bahwa pada masa kepemimpinannya, pelayaran untuk masyarakat didesa dilakukan dengan segenap kemampuan.
Namun kadang ada pihak2 yang tidak suka bahkan dihalang-halangi untuk bertemu dengan warganya.
Padahal di jaman Ambu Anne, hak warga desa ditunaikan dengan tepat dan penuh. Misalnya siltap untuk perangkat desa, kemudian DBHP atau dana bagi hasil pajak untuk desa. Anggaran peruntukan bagi desa tersebut ditunaikan dengan baik.
Tidak seperti bupati sebelumnya. Ambu memang tidak menyebut kang Dedi Mulyadi. Namun masyarakat Purwakarta faham, yang dimaksud bupati sebelumnya ya kang Dedi Mulyadi.
Ambu Anne mengungkit bahwa ada hutang DBH jaman kang dedi Mulyadi yang belum dibayarkan. Dan diminta untuk dibayar di pemerintahan periode Ambu Anne.
Ambu berkata, "Sia teh teu boga kaera?". Tentu pernyataan ini kasar sekali bagi masyarakat Sunda yang memiliki undak usuk basa dalam bertutur. Bukan lagi kritik konstruktif. Atau mengingatkan. Apalagi notabene bupati sebelumnya adalah suaminya sendiri.
Kemudian Ambu Anne mengulas, bahwa mestinya jadi bupati itu harus benar, dalam track yang benar. Jangan pencitraan terus. Inimah nangis terus, walaupun belum tentu apakah nangis beneran atau bukan.
Sebenarnya hutang DBH 3 tahun, namun yang satu tahun sudah dibayarkan oleh Ambu Anne sebesar 28 milyar rupiah.
Ambu menyebut, soal hutang yang harus dibayar di jaman pemerintahan KDM, siapa elu? Enak aja. Lu yang ngutang gua yang bayar.
Mimik Ambu awalnya terkesan ketus dan masam. Namun saat mengucap siapa elu dan kata2 lainnya, ia tertawa sambil mengucap istighfar.
Dari video beredar tersebut kita melihat betapa banyak perubahan sikap dari Ambu Anne Ratna Mustika terhadap suaminya, Kang Dedi Mulyadi.
Setiap acara kegiatan kedinasan atau gempungan, Ambu Anne kerap menyindir atau membicarakan kang Dedi Mulyadi. Mulai dari sindiran halus, kasar, sampai dengan kesan menyerang.
Mungkin kang Dedi Mulyadi dan Ambu memiliki masalah pribadi yang sulit dilakukan. Sementara yang muncul ke publik hanya e point' yang masuk dalam materi gugatan cerai. Yaitu soal nafkah lahir batin, soal KDRT Psikologis, dan soal manajemen asset yang tidak transparan.
#kangdedimulyadi #kangdedimulyadichannel #kangdedi #dedimulyadi #dedimulyaditerbaru2021 #dedimulyaditerbaru2020 #kdm #beritapolitik #beritaterkini #viral #viralvideo #beritapopuler #beritaterbaru #ambuanneratnamustika #ambuanne #gugatan #gugatancerai #sindir #purwakarta #purwakartaistimewa @dulurrahayu @jabaristimewa
Kang Dedi Mulyadi diserang Ambu Anne Ratna Mustika, Bupati Purwakarta, soal tata kelola pemerintahan waktu jaman kang Dedi Mulyadi jadi bupati yang dianggap membebani pemerintahan Ambu ane pada saat ini.
Sebagian publik masih meraba, apakah serangan Ambu Anne ini gimmick, atau memang luapan kekesalan Ambu Anne terhadap kang Dedi Mulyadi.
Apakah kekesalan yang diluapkan tersebut lantaran butut ketidakhadiran kang Dedi Mulyadi saat tidak menghadiri sidang beberapa waktu yang lalu?
Memang kalau dicermati, usai sidang yang tidak dihadiri kang Dedi Mulyadi maupun kuasa hukumnya, tergambar jelas di raut muka Ambu Anne yang diwawancara selepas keluar ruangan sidang.
Ambu mempertanyakan komitmen kang Dedi Mulyadi dan pengacaranya yang tidak hadir. Padahal di sidang sebelumnya sudah sepakat untuk hadir.
Bahkan Ambu juga mempertanyakan ketegasan hakim agar ada konsekwensi bagi kang Dedi Mulyadi jika terus tidak hadir dalam persidangan.
Selang beberapa hari kemudian beredar pidato Ambu Anne saat gempungan di desa Panyindangan kecamatan Jatiluhur pada tanggal 25 Nopember kemarin.
Dengan mimik agak kesal, Ambu Anne mengatakan bahwa pada masa kepemimpinannya, pelayaran untuk masyarakat didesa dilakukan dengan segenap kemampuan.
Namun kadang ada pihak2 yang tidak suka bahkan dihalang-halangi untuk bertemu dengan warganya.
Padahal di jaman Ambu Anne, hak warga desa ditunaikan dengan tepat dan penuh. Misalnya siltap untuk perangkat desa, kemudian DBHP atau dana bagi hasil pajak untuk desa. Anggaran peruntukan bagi desa tersebut ditunaikan dengan baik.
Tidak seperti bupati sebelumnya. Ambu memang tidak menyebut kang Dedi Mulyadi. Namun masyarakat Purwakarta faham, yang dimaksud bupati sebelumnya ya kang Dedi Mulyadi.
Ambu Anne mengungkit bahwa ada hutang DBH jaman kang dedi Mulyadi yang belum dibayarkan. Dan diminta untuk dibayar di pemerintahan periode Ambu Anne.
Ambu berkata, "Sia teh teu boga kaera?". Tentu pernyataan ini kasar sekali bagi masyarakat Sunda yang memiliki undak usuk basa dalam bertutur. Bukan lagi kritik konstruktif. Atau mengingatkan. Apalagi notabene bupati sebelumnya adalah suaminya sendiri.
Kemudian Ambu Anne mengulas, bahwa mestinya jadi bupati itu harus benar, dalam track yang benar. Jangan pencitraan terus. Inimah nangis terus, walaupun belum tentu apakah nangis beneran atau bukan.
Sebenarnya hutang DBH 3 tahun, namun yang satu tahun sudah dibayarkan oleh Ambu Anne sebesar 28 milyar rupiah.
Ambu menyebut, soal hutang yang harus dibayar di jaman pemerintahan KDM, siapa elu? Enak aja. Lu yang ngutang gua yang bayar.
Mimik Ambu awalnya terkesan ketus dan masam. Namun saat mengucap siapa elu dan kata2 lainnya, ia tertawa sambil mengucap istighfar.
Dari video beredar tersebut kita melihat betapa banyak perubahan sikap dari Ambu Anne Ratna Mustika terhadap suaminya, Kang Dedi Mulyadi.
Setiap acara kegiatan kedinasan atau gempungan, Ambu Anne kerap menyindir atau membicarakan kang Dedi Mulyadi. Mulai dari sindiran halus, kasar, sampai dengan kesan menyerang.
Mungkin kang Dedi Mulyadi dan Ambu memiliki masalah pribadi yang sulit dilakukan. Sementara yang muncul ke publik hanya e point' yang masuk dalam materi gugatan cerai. Yaitu soal nafkah lahir batin, soal KDRT Psikologis, dan soal manajemen asset yang tidak transparan.
#kangdedimulyadi #kangdedimulyadichannel #kangdedi #dedimulyadi #dedimulyaditerbaru2021 #dedimulyaditerbaru2020 #kdm #beritapolitik #beritaterkini #viral #viralvideo #beritapopuler #beritaterbaru #ambuanneratnamustika #ambuanne #gugatan #gugatancerai #sindir #purwakarta #purwakartaistimewa @dulurrahayu @jabaristimewa
Комментарии