Sartre: Eksistensi Kita Terus Berubah #Filsafat

preview_player
Показать описание
Pernahkah kamu melakukan sesuatu karena terpaksa? Kamu tidak yakin itu perbuatan yang benar, tapi kamu melakukannya karena banyak orang yang meyakini itu benar. Kamu terpaksa yakin. Pernahkah kamu harus mempertahankan suatu identitas, padahal kamu sebenarnya tidak menyukai identitas itu? Semua orang pernah mengalaminya.

Hal ini menjadi perhatian dari filsuf Prancis, Jean Paul Sartre, yang meyakini bahwa manusia terlahir bebas. Atau lebih tepatnya, terkutuk menjadi bebas. Kenapa terkutuk? karena kebebasan yang dimiliki manusia dalam dirinya, menghadirkan kecemasan atau angst. Untuk menghindari kecemasan itu, banyak orang yang mengingkari kebebasannya sendiri. Banyak orang melewati jalan pintas, yaitu berpegang pada keyakinan yang diajarkan oleh orang lain, sekalipun tidak benar-benar meyakininya.

Jean Paul Sartre menilai, kita tidak perlu menghindari kebebasan. Satu-satunya nilai manusia adalah kebebasannya. Kita bebas memilih dan bertanggung jawab atas makna diri yang kita pilih. Kita hidup bebas dengan bertindak seperti seniman yang melukis hidupnya sendiri. Sartre menilai, kita tak perlu menghindari kebebasan, karena kita terkutuk untuk bebas seumur hidup.

Jean Paul Sartre lahir pada 21 Juni 1905 dan meninggal dunia pada 15 April 1980. Pandangannya yang berbentuk filsafat eksistensialisme, telah berkembang menjadi gaya hidup yang berpengaruh hingga masa sekarang. Dia berkarya lewat esai, novel hingga drama. Dia pernah dianugerahi Nobel untuk bidang sastra pada 1964, namun menolak penghargaan itu, karena tak ingin berada di bawah bayang-bayang institusi. Sartre menghasilkan karya-karyanya yang brilian dengan banyak menghabiskan waktu untuk berdiskusi di kafe. Dia sangat populer. Ketika meninggal pada 1980, sekitar 50 ribu orang menghadiri proses persemayamannya.

***

Mari terkoneksi di medsos saya yang lain:
Instagram: @andriersada

#filsafat
#berpikirmengalir
Рекомендации по теме
join shbcf.ru