filmov
tv
Amunisi Canggih Bantuan Amerika ke Israel Tiba, IDF Siapkan Skenario Tambahan untuk Menyerang Hamas
Показать описание
TRIBUNVIDEO.COM - Pihak Amerika Serikat (AS) mengatakan akan mengirimkan pasokan baru untuk Israel di tengah konflik dengan Hamas.
Pasokan tersebut, berupa pertahanan udara, amunisi, dan bantuan keamanan lainnya.
Adapun, terbaru, militer Israel mengungkapkan, pesawat pertama yang membawa amunisi 'canggih' Amerika Serikat telah mendarat di Israel.
Israel menyebut, perangkat keras militer akan memungkinkan serangan signifikan dan persiapan untuk skenario tambahan.
Dilansir dari Al-Jazeera, pihak Israel pun mengucapkan terima ksih atas dukungan dan bantuan AS kepada IDF (militer Israel).
“Kami berterima kasih atas dukungan dan bantuan Amerika kepada IDF (militer Israel) pada khususnya, dan kepada Negara Israel pada umumnya, selama periode yang penuh tantangan ini,” ujar militer Israel, Rabu (11/10/2023), dilansir Al Jazeera.
Adapun, dikabarkan pada Senin (9/10/2023) lalu, Pentagon (AS) mulai mengirimkan amunisi dan peralatan militer yang sangat dibutuhkan ke Israel.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, mengonfirmasi pada Senin malam bahwa gelombang pertama bantuan militer setelah serangan yang dilakukan oleh Hamas sedang dikirim ke Israel.
Pengiriman tersebut, dilakukan ketika Presiden AS Joe Biden bersiap untuk memberikan pernyataan resmi mengenai serangan dari Gedung Putih pada Selasa sore (10/10/2023) lalu.
Sebelumnya diketahui, setelah serangan mendadak Hamas pada Sabtu (7/10/2023), para pejabat Angkatan Darat khawatir tentang kemampuan untuk memenuhi permintaan tambahan amunisi darat.
Kongres pun perlu bertindak cepat untuk memberikan bantuan tepat waktu.
Pasalnya, selain 11 warga negara Amerika yang kematiannya dikonfirmasi oleh Joe Biden, masih ada jumlah yang belum ditentukan.
Belum jelas apakah mereka hilang tewas, bersembunyi, atau disandera Hamas.
Sebagai informasi, ketika perang memasuki hari kelima, 900 warga Palestina terbunuh di Gaza, dan jumlah korban tewas di Israel meningkat menjadi 1.000 orang.
Di Gaza, tim penyelamat kesulitan untuk menjangkau korban yang selamat di beberapa daerah.
Sementara itu, kelompok-kelompok kemanusiaan mengecam pengumuman Israel bahwa mereka akan memotong makanan, air, dan pasokan dalam pengepungan penuh terhadap wilayah kantong tersebut.
Di sisi lain, Hamas terus menembakkan roket ke Israel.
Kemudian, pasukan Israel dan pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon juga saling baku tembak.
Adapun serangan mendadak yang dilakukan Hamas pada hari Sabtu terjadi setelah pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa dalam beberapa hari terakhir.
Selain itu, serangan tersebut karena sejumlah besar warga Palestina dibunuh oleh Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Hingga kemudian, Israel secara resmi menyatakan perang pada Minggu (8/10/2023) lalu.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Host: Nina Agustina
VP: Rania A.
Pasokan tersebut, berupa pertahanan udara, amunisi, dan bantuan keamanan lainnya.
Adapun, terbaru, militer Israel mengungkapkan, pesawat pertama yang membawa amunisi 'canggih' Amerika Serikat telah mendarat di Israel.
Israel menyebut, perangkat keras militer akan memungkinkan serangan signifikan dan persiapan untuk skenario tambahan.
Dilansir dari Al-Jazeera, pihak Israel pun mengucapkan terima ksih atas dukungan dan bantuan AS kepada IDF (militer Israel).
“Kami berterima kasih atas dukungan dan bantuan Amerika kepada IDF (militer Israel) pada khususnya, dan kepada Negara Israel pada umumnya, selama periode yang penuh tantangan ini,” ujar militer Israel, Rabu (11/10/2023), dilansir Al Jazeera.
Adapun, dikabarkan pada Senin (9/10/2023) lalu, Pentagon (AS) mulai mengirimkan amunisi dan peralatan militer yang sangat dibutuhkan ke Israel.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, mengonfirmasi pada Senin malam bahwa gelombang pertama bantuan militer setelah serangan yang dilakukan oleh Hamas sedang dikirim ke Israel.
Pengiriman tersebut, dilakukan ketika Presiden AS Joe Biden bersiap untuk memberikan pernyataan resmi mengenai serangan dari Gedung Putih pada Selasa sore (10/10/2023) lalu.
Sebelumnya diketahui, setelah serangan mendadak Hamas pada Sabtu (7/10/2023), para pejabat Angkatan Darat khawatir tentang kemampuan untuk memenuhi permintaan tambahan amunisi darat.
Kongres pun perlu bertindak cepat untuk memberikan bantuan tepat waktu.
Pasalnya, selain 11 warga negara Amerika yang kematiannya dikonfirmasi oleh Joe Biden, masih ada jumlah yang belum ditentukan.
Belum jelas apakah mereka hilang tewas, bersembunyi, atau disandera Hamas.
Sebagai informasi, ketika perang memasuki hari kelima, 900 warga Palestina terbunuh di Gaza, dan jumlah korban tewas di Israel meningkat menjadi 1.000 orang.
Di Gaza, tim penyelamat kesulitan untuk menjangkau korban yang selamat di beberapa daerah.
Sementara itu, kelompok-kelompok kemanusiaan mengecam pengumuman Israel bahwa mereka akan memotong makanan, air, dan pasokan dalam pengepungan penuh terhadap wilayah kantong tersebut.
Di sisi lain, Hamas terus menembakkan roket ke Israel.
Kemudian, pasukan Israel dan pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon juga saling baku tembak.
Adapun serangan mendadak yang dilakukan Hamas pada hari Sabtu terjadi setelah pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa dalam beberapa hari terakhir.
Selain itu, serangan tersebut karena sejumlah besar warga Palestina dibunuh oleh Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Hingga kemudian, Israel secara resmi menyatakan perang pada Minggu (8/10/2023) lalu.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Host: Nina Agustina
VP: Rania A.
Комментарии