filmov
tv
TRI MANDALA SYARAT DAN STRUKTUR TEMPAT SUCI AGAMA HINDU KELAS 5 SEMESTER II
Показать описание
Video kali ini kita belajar tentang TRI MANDALA SYARAT DAN STRUKTUR TEMPAT SUCI AGAMA HINDU KELAS 5 SEMESTER II Ada beberapa syarat yang wajib diperhatikan sebelum mendirikan tempat suci (Pura) yang berpedoman pada aturan yang disebut Asta Kosala Kosali dan Asta Bumi.
Asta Kosala Kosali adalah aturan tentang bentuk – bentuk niyasa (simbol) pelinggih, yaitu ukuran Panjang, lebar,tinggi,pepalih (tingkatan)dan hiasan pura.
Sedangkan yang dimaksud Asta Bumi :
Aturan tentang luas halaman Pura,pembagian ruang halaman,dan jarak antar pelinggih.
Menurut Sukrawati ada beberapa syarat dalam mendirikan tempat suci Agama Hindu,yaitu sebagai berikut :
1. Menentukan lokasi dimana akan dibangun.
Menentukan lokasi harus dipilih tempat yang suci,tanah berbau harum,berada pada arah matahari terbit / arah gunung (Pada umumnya arah timur / utara).Kedua arah Hulu (Keluan dlm bahasa Bali).
Karena menurut agama Hindu Hulu itu adalah arah matahari terbit dan arah gunung.Matahari terbit dan gunung adalah dianggap arah yang suci karena kedua sumber alam itu diciptakan oleh Sang Hyang Widhi Wasa sebagai sumber kehidupan pada semua makhluk.
2. Ngeruak Karang
Upacara Ngeruak adalah berfungsi untuk melakukan Wisudha Bhumi (Pembersihan tanah),merubah status tanah yang diupacarai dari tanah tegalan / tanah sawah dijadikan tanah tempat pemujaan / tempat suci Pura.
3. Nyukat Karang
Nyukat karang adalah tahap pengukuran / mengukur dan menentukan dengan pasti letak tiap – tiap pelinggih (bangunan suci),antara jarak yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan ketentuan dan lontar Asta Dewa.
4. Nasarin
Upacara ini adalah meletakkan beberapa jenis upakara sebagai dasar daripada bangunan suci yang akan dibangun.
5. Memakuh / melaspas
Tujuan dari pada upacara melaspas ini adalah untuk mensucikan bangunan setelah berbentuk pada waktu upacara sebelumnya.Dengan telah sucinya bangunan itu secara spiritual maka diharapkan Ida Bhatara menurunkan wara nugraha dan berstana di tempat pemujaan tersebut.
6. Ngurip – ngurip / mendem pedagingan.
Upacara ini adalah mengisi “pedagingan” pada pelinggih atau bangunan suci yang telah selesai dikerjakan, dengan makna bahwa pelinggih tersebut telah memiliki kekuatan spiritual dan kekuatan alam.
Adapun isi pedagingan itu adalah Panca Datu yaitu :
Lempengan emas,perak,tembaga,besi,dan logam)
Struktur Tempat suci Agama Hindu
Setelah anak – anak mengamati gambar diatas dapat dijelaskan,bahwa tempat suci Agama Hindu (Pura) pada umumnya dibagi menjadi tiga area atau willayah yang disebut dengan Tri Mandala.
Bagian Tri Mandala yaitu :
• 1. Nista Mandala / (Jaba Sisi) / area terluar
• 2. Madya Mandala / (Jaba Tengah) / area tengah
• 3. Utama Mandala / (Jeroan Pura) / area utama dan paling suci.
NISTA MANDALA
• Areal pura paling bawah / areal paling di luar dari arsitektur Pura.
• Tempat melakukan persiapan – persiapan seperti membuat penjor,ulat – ulatan kelangsah,hiasan pura dll.
• Diareal ini terdapat bangunan: Apit surang, Bale wantilan, Puwaregan (dapur), perpustakaan,tempat parkir ,kamar mandi, taman.
• Diareal nista mandala ini juga digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan upacara bhuta yadnya(pecaruan)yang dipersembahkan kepada bhuta kala.
• Jika dikaitkan dengan bhuwana alit Nista Mandala sama dengan kaki.
• Areal ini lambang alam bawah dari alam semesta (Bhur loka)
MADYA MANDALA
• Bagian tengah dari arsitektur Pura.
• Sebelum memasuki jaba tengah maka akan ditemui berupa tempat masuk yang berbentuk apit lawang (candi bentar,sebagai pemutus pikiran – pikiran kotor / cuntaka yang masih melekat dalam diri saat memasuki areal pura.
• Ditempat ini biasanya dipentaskan tari – tarian sakral yang berfungsi untuk menghibur dan mensucikan pikiran kita sebelum masuk ke utama mandala. Seperti tari Rejang Dewa,baris gede,dan topeng sidakarya.
• Dalam konsep bhuana Agung melambangkan bagian tengah dari alam semesta yang disebut Bhuwah Loka.
• Jika dikaitkan dengan bhuwana alit Madya Mandala adalah badan.
UTAMA MANDALA
• Utama mandala / Jeroan : bagian terdalam dan tersuci/sakral dari sebuah pura.
• Disini umat harus benar – benar fokus untuk menghadap Sang Hyang Widhi dengan meninggalkan nafsu keduniawian.
• Pintu masuknya berupa candi gelung.
• Di dalam pura terdapat bangunan pelinggih – pelinggih seperti padmasana.
• Di utama mandala kita dapat mendengarkan lagu pemujaan dari seorang pemangku dalam memimpin umat Hindu pada saat melakukan persembahyangan kehadapan Ista Dewata.
• Areal ini lambang alam atas / Swah Loka.
• Jika dikaitkan dengan bhuwana alit Utama Mandala sama dengan kepala.
#stukturtempatsuci
#nistamadyautama
#astakosalakosaliastabumi
Asta Kosala Kosali adalah aturan tentang bentuk – bentuk niyasa (simbol) pelinggih, yaitu ukuran Panjang, lebar,tinggi,pepalih (tingkatan)dan hiasan pura.
Sedangkan yang dimaksud Asta Bumi :
Aturan tentang luas halaman Pura,pembagian ruang halaman,dan jarak antar pelinggih.
Menurut Sukrawati ada beberapa syarat dalam mendirikan tempat suci Agama Hindu,yaitu sebagai berikut :
1. Menentukan lokasi dimana akan dibangun.
Menentukan lokasi harus dipilih tempat yang suci,tanah berbau harum,berada pada arah matahari terbit / arah gunung (Pada umumnya arah timur / utara).Kedua arah Hulu (Keluan dlm bahasa Bali).
Karena menurut agama Hindu Hulu itu adalah arah matahari terbit dan arah gunung.Matahari terbit dan gunung adalah dianggap arah yang suci karena kedua sumber alam itu diciptakan oleh Sang Hyang Widhi Wasa sebagai sumber kehidupan pada semua makhluk.
2. Ngeruak Karang
Upacara Ngeruak adalah berfungsi untuk melakukan Wisudha Bhumi (Pembersihan tanah),merubah status tanah yang diupacarai dari tanah tegalan / tanah sawah dijadikan tanah tempat pemujaan / tempat suci Pura.
3. Nyukat Karang
Nyukat karang adalah tahap pengukuran / mengukur dan menentukan dengan pasti letak tiap – tiap pelinggih (bangunan suci),antara jarak yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan ketentuan dan lontar Asta Dewa.
4. Nasarin
Upacara ini adalah meletakkan beberapa jenis upakara sebagai dasar daripada bangunan suci yang akan dibangun.
5. Memakuh / melaspas
Tujuan dari pada upacara melaspas ini adalah untuk mensucikan bangunan setelah berbentuk pada waktu upacara sebelumnya.Dengan telah sucinya bangunan itu secara spiritual maka diharapkan Ida Bhatara menurunkan wara nugraha dan berstana di tempat pemujaan tersebut.
6. Ngurip – ngurip / mendem pedagingan.
Upacara ini adalah mengisi “pedagingan” pada pelinggih atau bangunan suci yang telah selesai dikerjakan, dengan makna bahwa pelinggih tersebut telah memiliki kekuatan spiritual dan kekuatan alam.
Adapun isi pedagingan itu adalah Panca Datu yaitu :
Lempengan emas,perak,tembaga,besi,dan logam)
Struktur Tempat suci Agama Hindu
Setelah anak – anak mengamati gambar diatas dapat dijelaskan,bahwa tempat suci Agama Hindu (Pura) pada umumnya dibagi menjadi tiga area atau willayah yang disebut dengan Tri Mandala.
Bagian Tri Mandala yaitu :
• 1. Nista Mandala / (Jaba Sisi) / area terluar
• 2. Madya Mandala / (Jaba Tengah) / area tengah
• 3. Utama Mandala / (Jeroan Pura) / area utama dan paling suci.
NISTA MANDALA
• Areal pura paling bawah / areal paling di luar dari arsitektur Pura.
• Tempat melakukan persiapan – persiapan seperti membuat penjor,ulat – ulatan kelangsah,hiasan pura dll.
• Diareal ini terdapat bangunan: Apit surang, Bale wantilan, Puwaregan (dapur), perpustakaan,tempat parkir ,kamar mandi, taman.
• Diareal nista mandala ini juga digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan upacara bhuta yadnya(pecaruan)yang dipersembahkan kepada bhuta kala.
• Jika dikaitkan dengan bhuwana alit Nista Mandala sama dengan kaki.
• Areal ini lambang alam bawah dari alam semesta (Bhur loka)
MADYA MANDALA
• Bagian tengah dari arsitektur Pura.
• Sebelum memasuki jaba tengah maka akan ditemui berupa tempat masuk yang berbentuk apit lawang (candi bentar,sebagai pemutus pikiran – pikiran kotor / cuntaka yang masih melekat dalam diri saat memasuki areal pura.
• Ditempat ini biasanya dipentaskan tari – tarian sakral yang berfungsi untuk menghibur dan mensucikan pikiran kita sebelum masuk ke utama mandala. Seperti tari Rejang Dewa,baris gede,dan topeng sidakarya.
• Dalam konsep bhuana Agung melambangkan bagian tengah dari alam semesta yang disebut Bhuwah Loka.
• Jika dikaitkan dengan bhuwana alit Madya Mandala adalah badan.
UTAMA MANDALA
• Utama mandala / Jeroan : bagian terdalam dan tersuci/sakral dari sebuah pura.
• Disini umat harus benar – benar fokus untuk menghadap Sang Hyang Widhi dengan meninggalkan nafsu keduniawian.
• Pintu masuknya berupa candi gelung.
• Di dalam pura terdapat bangunan pelinggih – pelinggih seperti padmasana.
• Di utama mandala kita dapat mendengarkan lagu pemujaan dari seorang pemangku dalam memimpin umat Hindu pada saat melakukan persembahyangan kehadapan Ista Dewata.
• Areal ini lambang alam atas / Swah Loka.
• Jika dikaitkan dengan bhuwana alit Utama Mandala sama dengan kepala.
#stukturtempatsuci
#nistamadyautama
#astakosalakosaliastabumi