Carles Puyol Pernah Menghalau Tendangan Roberto Carlos Dengan Kepala

preview_player
Показать описание
Saat itu usai latihan bersama para senior, seorang pemain muda dihampiri dan ditanya oleh Manager Barcelona berkebangsaan Belanda, Louis Van Gaal. "Apa masalahmu? Apakah kamu tidak mempunyai cukup uang untuk mencukur rambut panjangmu itu?"
Pemain muda asal Catalunya itu hanya diam dan tak mampu menjawab teguran sang Manager. Namun ia bersikeras untuk terus mempertahankan gaya rambut jabriknya tersebut bahkan hingga saat ini. Pemain muda itu adalah Carles Puyol i Saforcada yang kelak menjadi tembok kokoh, el Capita atau "Sang Kapten" dan legenda Barcelona dan Spanyol.

Louis Van Gaal adalah Manager yang dikenal tegas dan disiplin. Ia mungkin saja marah karena tegurannya tak digubris Puyol. Namun akhirnya Van Gaal lah yang memberikan Puyol kesempatan melakoni debut bersama Barcelona Senior pada 2 Oktober 1999. Saat itu Puyol masih berusia 21 tahun ketika Blaugrana julukan tim Barcelona bertandang ke Estadio Jose Zorilla, markas Real Valladolid dalam lanjutan Liga Spanyol. Carles Puyol masuk di babak kedua di menit ke-56 menggantikan striker asal Portugal, Simão Sabrosa ketika Barca sedang unggul 1-0. Puyol masih bermain sebagai bek kanan di pertandingan itu, sebelum berevolusi sebagai bek tengah yang tangguh di kemudian hari. Barca akhirnya menang dengan skor 2-0 melalui tambahan gol dari Rivaldo.

Semenjak melakoni partai debut, menit bermain Puyol mulai bertambah banyak. Bermula tampil dari kursi cadangan dan akhirnya dipercaya menjadi starter sejak 19 Desember 1999. Sebelum masa itu, menembus tim inti Barcelona sungguh sangat sulit. Di penghujung 1990-an, masih ada nama Frank de Boer dan Michael Reiziger di barisan pertahanan sehingga ruang bermain untuk Puyol teramat sempit. Manajemen Barcelona bahkan sempat sepakat untuk melegonya ke Malaga pada 1998, tapi sang pemain menolak, karena yakin akan berjaya di Barcelona di kemudian hari

Keyakinan Puyol terbukti di kemudian hari. Pemain berambut jabrik yang gaya mainnya tak kenal kompromi tersebut berkontribusi besar dalam raihan 21 trophy Blaugrana. Masing-masing 6 trophy La Liga Spanyol, 2 trophy Copa del Rey, 6 trophy Supercopa de Espana, 3 trophy Liga Champions, 2 Piala Super Eropa dan 2 trophy Piala Dunia Antar Klub.

Hebatnya lagi, Carles Puyol yang lahir pada 13 April 1978 silam di sebuah kawasan bernama La Pobla de Shegur, adalah kapten terlama dan terbaik untuk Barcelona. Ia mengambil alih ban kapten dari Luis Enrique sejak Agustus 2004. Baru pada Juli 2014 ia melepas jabatan itu ketika memutuskan pensiun dari lapangan hijau saat berusia 35 tahun. Puyol memimpin Barcelona selama periode kesuksesan terbesar klub

Carles Puyol selalu menjadi andalan di lini pertahanan Barca. Salah satu momen terbaiknya adalah ketika ia berhasil menghalau tendangan keras Roberto Carlos, di laga El Clasico pada 25 April 2004. Momen itu tercipta setelah percobaan Raul Gonzales mantan striker Real Madrid, dua kali digagalkan oleh kiper Victor Valdes. Namun bola jatuh di kaki Carlos, pemain Brasil itu langsung melepaskan tendangan keras. Puyol yang sudah berdiri di depan gawangnya menghalau bola dengan wajahnya. Tidak banyak yang berani menggunakan kepala mereka dalam situasi ini. "Roberto, Anda hampir membuat kepala saya lepas", ujar Puyol di postingan media sosialnya selang waktu kemudian.

Carles Puyol total bermain sebanyak 592 pertandingan resmi untuk Barcs dengan torehan 19 gol. Ia menjadi legenda karena semangat kerja keras dan tanpa komprominya serta kapasitas dirinya sebagai panutan dan pemimpin di lapangan.

Carles Puyol memiliki sikap resfect yang sangat tinggi pada rekan setim. Buktinya ketika laga Final Liga Champions tanggal 28 Mei 2011 berlangsung, Puyol sang kapten tim utama, walau dalam pertandingan itu baru dimainkan di menit ke-88 akibat mengalami cidera ringan sebelum partai final, justru dengan penuh hormat memberikan ban kapten kepada Eric Abidal. Ketika pertandingan usai dan Barcelona sukses menjadi juara dengan menghancurkan Manchester United 3-1. Puyol memberikan kesempatan pada Abidal untuk mengangkat trophy.

Eric Abidal saat itu baru saja melewati fase kritis dalam hidupnya untuk pulih dari operasi tumor hati. Puyol mengatakan, itu adalah momen terbesar dalam 15 tahun karirnya. Bukan karena hasil juara yang diraih, tetapi saat itu temannya, Eric Abidal mampu mengangkat trophy setelah berjuang panjang melawan penyakit.

Please Like, Subcribe, Share and Comment @Tell_a_Football_Story
---------------------------------------------------------------------
Sumber Referensi Naskah, Foto dan Video :

Mohon maaf masih banyak kekurangan dan apabila ada sumber referensi yang khilaf disebutkan. Terima Kasih.

#carlespuyol#puyol
Рекомендации по теме