filmov
tv
Penolakan Terhadap Yesus - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 14, 07 Juli 2024.
Показать описание
MINGGU BIASA KE-14
Yeh. 2:2-5; 2Kor.12:7-10
Mrk. 6:1-10
PENOLAKAN TERHADAP YESUS
Pernah diceritakan bahwa pada suatu hari Tuhan berjanji kepada seorang ibu tua melalui mimi bahwa Dia akan mengunjunginya pada hari itu. Ibu itu sangat senang dan bangga sekali. Dia menyiapkan segala sesuatunya secara baik sehingga Tuhan bisa senang ketika mengunjunginya. Setelah semuanya siap, maka ibu itu duduk di pendopo sambil menantikan kedatangan-Nya. Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu. Dengan tergesa-gesa dia membuka pintu karena mengira bahwa itu adalah Tuhan. Ternyata yang datang itu adalah seorang pengemis. Melihat pengemis itu dia berkata: “Maaf, jangan ganggu saya dulu pada hari ini. Datanglah pada kesempatan lain karena pada hari ini saya sedang menantikan Tuhan”. Dia pun menutup pintu dan pengemis itu berlalu.
Kira-kira sejam sesudah itu pintunya diketuk lagi. Ibu itu bangun lagi dengan cepatnya lalu membuka pintu. Tetapi yang dilihatnya bukan Tuhan datang melainkan seorang wanita tua yang berpakaian compang-camping. Ia juga berkata kepadanya: “Maaf, hari ini saya tidak bisa menerima orang lain karena saya sedang menantikan kedatangan Tuhan”. Sekali lagi dia menutup pintu dan wanita miskin itu juga meninggalkan rumahnya. Tidak lama kemudian pintu diketuk lagi. Ia masih berharap bahwa itu adalah Tuhan. Karena itu, dia membuka kembali pintu. Tetapi yang didapatinya adalah seorang pengemis lagi sehingga dia mulai kesal.
Jam demi jam berlalu, tetapi Tuhan tak pernah kunjung datang. Malah datang pada hari bahagia itu adalah orang-orang miskin dan pengemis. Dia pun mulai tidak sabar. Dalam keadaan uring-uringan dia pun pergi ke kamarnya dan tertidur karena keletihan. Tiba-tiba di dalam tidurnya dia bermimpi bahwa dia bertemu dengan Tuhan. Dia marah sekali dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, Engkau berjanji bahwa Engkau mau mengunjungiku pada hari ini. Sepanjang hari saya menantikan Engkau, tetapi Engkau tidak kunjung datang hingga aku tertidur”. Tuhan menjawab: “Anak-Ku, Aku bukannya tidak datang mengunjung engkau hari. Aku datang tiga kali hari ini, tetapi engkau malah mengusir Aku. Maka Aku pun berangkat dari rumahmu”. Ternyata kedua orang pengemis dan wanita tua miskin yang datang ke rumah ibu tua adalah Tuhan sendiri. Tetapi sayangnya, karena Tuhan hadir dalam diri orang miskin dan pengemis, maka Dia ditolak oleh ibu tua itu. Pengalaman penolakan seperti itu dialami juga oleh Yesus sebagaimana diceritakan di dalam Injil hari ini.
**********
Sebagaimana diceritakan di dalam Injil tadi, Yesus kembali ke kampung halaman-Nya di Nazaret. Seperti biasa, pada hari Sabat Dia pergi ke sinagoga untuk beribadat. Ketika orang-orang sekampung mendengar pengajaran-pengajaran yang disampaikan-Nya, mereka semua heran akan hikmat dan kebijaksanaan yang keluar dari mulut-Nya. Mereka bertanya-tanya di dalam hati, bagaimana pengajaran-pengajaran yang penuh hikmat itu bisa keluar dari mulut-Nya. Mereka juga heran bahwa Dia bisa mengerjakan mukjizat-mukjizat walaupun belum pernah terjadi di kampung halaman-Nya di Nazaret? Orang-orang Nazareth itu akhirnya menolak Yesus.
*********
Cerita tentang penolakan Yesus oleh orang-orang sekampung-Nya di Nazaret cukup mengejutkan. Bukankah mereka mesti senang juga karena salah seorang dari kampung halaman mereka terkenal. Dia dielukan di mana-mana karena Dia banyak melakukan mukjizat-mukjizat. Tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Padahal dalam kenyataannya, mereka juga adalah orang-orang sederhana seperti halnya orangtua Yesus dan saudara-saudara-Nya. Bagaimana mungkin mereka menolak rekan mereka Yesus yang juga kurang lebih sama dengan mereka. Boleh jadi mereka cemburu atau iri hati atas kehebatan-kehebatan yang dilakukan oleh Yesus.
Apa yang dialami oleh Yesus dalam Injil hari ini sering kali kita alami juga dalam kehidupan bermasyarakat. Ada orang yang ditolak bukan karena kelemahan-kelemahan pribadi, melainkan semata-mata karena latar belakang sosialnya. Bagaimanapun kita harus melawan bila ada hal-hal seperti itu masih terjadi di dalam masyarakat. Setiap orang berhak untuk mendapat perlakuan yang adil dari sesamanya. Bagi para pewarta Sabda, Injil hari ini bisa memberikan kekuatan apabila kita mengalami penolakan-penolakan. Kalau Yesus saja pernah mengalami penolakan, betapa pula kita ini yang adalah pengikut-pengikut-Nya. Tuhan memberkati kita. Amin.
Yeh. 2:2-5; 2Kor.12:7-10
Mrk. 6:1-10
PENOLAKAN TERHADAP YESUS
Pernah diceritakan bahwa pada suatu hari Tuhan berjanji kepada seorang ibu tua melalui mimi bahwa Dia akan mengunjunginya pada hari itu. Ibu itu sangat senang dan bangga sekali. Dia menyiapkan segala sesuatunya secara baik sehingga Tuhan bisa senang ketika mengunjunginya. Setelah semuanya siap, maka ibu itu duduk di pendopo sambil menantikan kedatangan-Nya. Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu. Dengan tergesa-gesa dia membuka pintu karena mengira bahwa itu adalah Tuhan. Ternyata yang datang itu adalah seorang pengemis. Melihat pengemis itu dia berkata: “Maaf, jangan ganggu saya dulu pada hari ini. Datanglah pada kesempatan lain karena pada hari ini saya sedang menantikan Tuhan”. Dia pun menutup pintu dan pengemis itu berlalu.
Kira-kira sejam sesudah itu pintunya diketuk lagi. Ibu itu bangun lagi dengan cepatnya lalu membuka pintu. Tetapi yang dilihatnya bukan Tuhan datang melainkan seorang wanita tua yang berpakaian compang-camping. Ia juga berkata kepadanya: “Maaf, hari ini saya tidak bisa menerima orang lain karena saya sedang menantikan kedatangan Tuhan”. Sekali lagi dia menutup pintu dan wanita miskin itu juga meninggalkan rumahnya. Tidak lama kemudian pintu diketuk lagi. Ia masih berharap bahwa itu adalah Tuhan. Karena itu, dia membuka kembali pintu. Tetapi yang didapatinya adalah seorang pengemis lagi sehingga dia mulai kesal.
Jam demi jam berlalu, tetapi Tuhan tak pernah kunjung datang. Malah datang pada hari bahagia itu adalah orang-orang miskin dan pengemis. Dia pun mulai tidak sabar. Dalam keadaan uring-uringan dia pun pergi ke kamarnya dan tertidur karena keletihan. Tiba-tiba di dalam tidurnya dia bermimpi bahwa dia bertemu dengan Tuhan. Dia marah sekali dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, Engkau berjanji bahwa Engkau mau mengunjungiku pada hari ini. Sepanjang hari saya menantikan Engkau, tetapi Engkau tidak kunjung datang hingga aku tertidur”. Tuhan menjawab: “Anak-Ku, Aku bukannya tidak datang mengunjung engkau hari. Aku datang tiga kali hari ini, tetapi engkau malah mengusir Aku. Maka Aku pun berangkat dari rumahmu”. Ternyata kedua orang pengemis dan wanita tua miskin yang datang ke rumah ibu tua adalah Tuhan sendiri. Tetapi sayangnya, karena Tuhan hadir dalam diri orang miskin dan pengemis, maka Dia ditolak oleh ibu tua itu. Pengalaman penolakan seperti itu dialami juga oleh Yesus sebagaimana diceritakan di dalam Injil hari ini.
**********
Sebagaimana diceritakan di dalam Injil tadi, Yesus kembali ke kampung halaman-Nya di Nazaret. Seperti biasa, pada hari Sabat Dia pergi ke sinagoga untuk beribadat. Ketika orang-orang sekampung mendengar pengajaran-pengajaran yang disampaikan-Nya, mereka semua heran akan hikmat dan kebijaksanaan yang keluar dari mulut-Nya. Mereka bertanya-tanya di dalam hati, bagaimana pengajaran-pengajaran yang penuh hikmat itu bisa keluar dari mulut-Nya. Mereka juga heran bahwa Dia bisa mengerjakan mukjizat-mukjizat walaupun belum pernah terjadi di kampung halaman-Nya di Nazaret? Orang-orang Nazareth itu akhirnya menolak Yesus.
*********
Cerita tentang penolakan Yesus oleh orang-orang sekampung-Nya di Nazaret cukup mengejutkan. Bukankah mereka mesti senang juga karena salah seorang dari kampung halaman mereka terkenal. Dia dielukan di mana-mana karena Dia banyak melakukan mukjizat-mukjizat. Tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Padahal dalam kenyataannya, mereka juga adalah orang-orang sederhana seperti halnya orangtua Yesus dan saudara-saudara-Nya. Bagaimana mungkin mereka menolak rekan mereka Yesus yang juga kurang lebih sama dengan mereka. Boleh jadi mereka cemburu atau iri hati atas kehebatan-kehebatan yang dilakukan oleh Yesus.
Apa yang dialami oleh Yesus dalam Injil hari ini sering kali kita alami juga dalam kehidupan bermasyarakat. Ada orang yang ditolak bukan karena kelemahan-kelemahan pribadi, melainkan semata-mata karena latar belakang sosialnya. Bagaimanapun kita harus melawan bila ada hal-hal seperti itu masih terjadi di dalam masyarakat. Setiap orang berhak untuk mendapat perlakuan yang adil dari sesamanya. Bagi para pewarta Sabda, Injil hari ini bisa memberikan kekuatan apabila kita mengalami penolakan-penolakan. Kalau Yesus saja pernah mengalami penolakan, betapa pula kita ini yang adalah pengikut-pengikut-Nya. Tuhan memberkati kita. Amin.
Комментарии