filmov
tv
AS Berupaya Depak Rusia dari Dewan HAM seusai Tragedi Bucha, PBB Lakukan Pemungutan Suara
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Majelis Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) akan melakukan pemungutan suara untuk menangguhkan Rusia keluar dari Dewan HAM.
Hal ini dilakukan imbas penemuan ratusan mayat warga sipil di Bucha, Ukraina.
Terkait dengan hal tersebut, Rusia juga didesak untuk bertanggung jawab.
Dikutip dari ABC News, PBB akan melakukan pemungutan suara untuk menentukan nasib Rusia pada Kamis (7/4) waktu setempat.
Langkah ini diprakarsai oleh Amerika Serikat sebagai tanggapan atas insiden yang terjadi di Bucha.
Duta Besar AS, Linda Greenfield menyerukan agar Rusia dicopot dari Dewan HAM.
AS meyakini bahwa Rusia terlibat dalam kejahatan perang di Ukraina.
Tindakan ini pun dinilai kontradiktif dengan posisi Rusia di Dewan HAM.
“Kami percaya bahwa anggota pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina , dan kami percaya bahwa Rusia harus bertanggung jawab,” kata Thomas-Greenfield, Senin.
“Partisipasi Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia adalah lelucon.”
Sesuai dengan Resolusi Maret 2006, Dewan HAM dapat menangguhkan sebuah negara yang dinilai telah melakukan pelanggaran berat dan sistematis terhadap HAM.
Resolusi ini yang akan dipilih atas keprihatinan dalam krisis kemanusiaan yang terjadi di Ukraina.
Keputusan dapat dilaksanakan apabila dua pertiga anggota majelis memilih ya atau tidak.
AS pun yakin bahwa penagguhan akan disetujui meski tak harus didukung oleh 140 negara.
Menanggapi tindakan ini, Rusia mengatakan bahwa upaya pendepakan dari Dewan HAM merupakan langkah politis.
Menurut Duta Besar Rusia di Jenewa, Gennady Gatilov, tindakan AS ini sebagai langkah yang tak berdasar dan murni emosional demi pencitraan.
“Washington mengeksploitasi krisis Ukraina untuk keuntungannya sendiri dalam upaya untuk mengecualikan atau menangguhkan Rusia dari organisasi internasional,” kata Gatilov, dalam komentar yang disampaikan oleh juru bicara misi diplomatik Rusia.
Hal ini dilakukan imbas penemuan ratusan mayat warga sipil di Bucha, Ukraina.
Terkait dengan hal tersebut, Rusia juga didesak untuk bertanggung jawab.
Dikutip dari ABC News, PBB akan melakukan pemungutan suara untuk menentukan nasib Rusia pada Kamis (7/4) waktu setempat.
Langkah ini diprakarsai oleh Amerika Serikat sebagai tanggapan atas insiden yang terjadi di Bucha.
Duta Besar AS, Linda Greenfield menyerukan agar Rusia dicopot dari Dewan HAM.
AS meyakini bahwa Rusia terlibat dalam kejahatan perang di Ukraina.
Tindakan ini pun dinilai kontradiktif dengan posisi Rusia di Dewan HAM.
“Kami percaya bahwa anggota pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina , dan kami percaya bahwa Rusia harus bertanggung jawab,” kata Thomas-Greenfield, Senin.
“Partisipasi Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia adalah lelucon.”
Sesuai dengan Resolusi Maret 2006, Dewan HAM dapat menangguhkan sebuah negara yang dinilai telah melakukan pelanggaran berat dan sistematis terhadap HAM.
Resolusi ini yang akan dipilih atas keprihatinan dalam krisis kemanusiaan yang terjadi di Ukraina.
Keputusan dapat dilaksanakan apabila dua pertiga anggota majelis memilih ya atau tidak.
AS pun yakin bahwa penagguhan akan disetujui meski tak harus didukung oleh 140 negara.
Menanggapi tindakan ini, Rusia mengatakan bahwa upaya pendepakan dari Dewan HAM merupakan langkah politis.
Menurut Duta Besar Rusia di Jenewa, Gennady Gatilov, tindakan AS ini sebagai langkah yang tak berdasar dan murni emosional demi pencitraan.
“Washington mengeksploitasi krisis Ukraina untuk keuntungannya sendiri dalam upaya untuk mengecualikan atau menangguhkan Rusia dari organisasi internasional,” kata Gatilov, dalam komentar yang disampaikan oleh juru bicara misi diplomatik Rusia.
Комментарии