filmov
tv
Rusia Sebut Ukraina akan Ledakkan 'Dirty Bomb' yang Mengandung Bahan Radioaktif, Zelensky Tak Terima
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Pejabat Rusia mengklaim telah mencium rencana terselubung Ukraina di tengah peperangan yang masih memanas.
Rusia menyebut Ukraina berencana meledakkan 'dirty bomb' alias bom radioaktif di negaranya sendiri.
Strategi itu disebut menjadi bagian dari upaya Ukraina agar bisa menyalahkan Rusia.
Kantor berita RIA Novosti yang dikelola Rusia mengatakan bahwa Ukraina berencana membuat provokasi.
Kementerian Luar Negeri Rusia menjelaskan provokasi yang dimaksud adalah kemungkinan penggunaan 'dirty bomb' dalam perang.
Dikutip dari Newsweek, 'dirty bomb' merupakan senjata yang dibuat dari campuran bahan peledak dan radioaktif berbentuk serbuk.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan 'dirty bomb' sangat berbahaya jika meledak.
Pasalnya, bahan radioaktif yang terkandung di dalamnya dapat menyebar ke daerah sekitar.
"Ketika dinamit atau bahan peledak lainnya meledak, ledakan itu membawa bahan radioaktif ke daerah sekitarnya," kata CDC di situsnya.
Jika seseorang terpapar radiasi dalam jumlah tinggi, maka dapat mengakibatkan penyakit yang serius.
Profesor di Universitas Tulane bernama Christopher Fettweis mengatakan, sejauh ini 'dirty bomb' belum pernah digunakan dalam konflik.
Fettweis menilai, rencana Ukraina untuk meledakkan bom mematikan itu sangat konyol.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba telah membantah tuduhan tersebut.
Kuleba justru menuding balik Rusia sebagai pihak yang memprovokasi terlebih dahulu.
"Kebohongan Rusia tentang Ukraina yang diduga merencanakan 'bom kotor' bagi kami sama absurdnya dengan bahayanya," cuit Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy juga menyebutkan bahwa Rusia adalah dalang di balik rencana terselubung itu.
Host: Agung Laksono
VO: Yogi Putra
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #dirtybomb #ukraina #rusiavsukraina #ukrainavsrusia
Rusia menyebut Ukraina berencana meledakkan 'dirty bomb' alias bom radioaktif di negaranya sendiri.
Strategi itu disebut menjadi bagian dari upaya Ukraina agar bisa menyalahkan Rusia.
Kantor berita RIA Novosti yang dikelola Rusia mengatakan bahwa Ukraina berencana membuat provokasi.
Kementerian Luar Negeri Rusia menjelaskan provokasi yang dimaksud adalah kemungkinan penggunaan 'dirty bomb' dalam perang.
Dikutip dari Newsweek, 'dirty bomb' merupakan senjata yang dibuat dari campuran bahan peledak dan radioaktif berbentuk serbuk.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan 'dirty bomb' sangat berbahaya jika meledak.
Pasalnya, bahan radioaktif yang terkandung di dalamnya dapat menyebar ke daerah sekitar.
"Ketika dinamit atau bahan peledak lainnya meledak, ledakan itu membawa bahan radioaktif ke daerah sekitarnya," kata CDC di situsnya.
Jika seseorang terpapar radiasi dalam jumlah tinggi, maka dapat mengakibatkan penyakit yang serius.
Profesor di Universitas Tulane bernama Christopher Fettweis mengatakan, sejauh ini 'dirty bomb' belum pernah digunakan dalam konflik.
Fettweis menilai, rencana Ukraina untuk meledakkan bom mematikan itu sangat konyol.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba telah membantah tuduhan tersebut.
Kuleba justru menuding balik Rusia sebagai pihak yang memprovokasi terlebih dahulu.
"Kebohongan Rusia tentang Ukraina yang diduga merencanakan 'bom kotor' bagi kami sama absurdnya dengan bahayanya," cuit Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy juga menyebutkan bahwa Rusia adalah dalang di balik rencana terselubung itu.
Host: Agung Laksono
VO: Yogi Putra
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #dirtybomb #ukraina #rusiavsukraina #ukrainavsrusia
Комментарии