filmov
tv
Dalam Doaku Puisi Sapardi Djoko Damono
Показать описание
Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman
tak memejamkan mata, yang meluas bening
siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening
karena akan menerima suara-suara
Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam
doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa,
yang tak henti-hentinya mengajukan
pertanyaan muskil kepada angin yang mendesah entah dari mana
Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja
yang mengibas-ngibaskan bulunya dalam gerimis, yang
hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu,
yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap
di dahan pohon mangga itu
Maghrib ini di dalam doaku
kau menjelma angin yang turun sangat pelahan dari nun di sana,
bersijingkat di jalan kecil itu, menyusup di celah-celah jendela dan pintu,
dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di
rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku
Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang
dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang
entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia,
yang tak putus-putusnya bernyanyi
bagi kehidupanku
Aku mencintaimu, itu sebabnya aku takkan pernah selesai
mendoakan keselamatanmu
1989
_____
Puisi ini dibacakan oleh subscriber Kopi Sajak. Jika kamu tertarik untuk membacakan puisi disini, kini Kopi Sajak memberikan peluang bagi publik yang ingin membacakan puisi untuk dijadikan konten Kopi Sajak yang akan di upload di YouTube, Instagram, dan Podcast Kopi Sajak. Tentunya tetap dengan diiringi oleh animasi.
Kunjungi Platform lainnya
Podcast Spotify:
___
Judul Puisi. : Dalam Doaku
Puisi Karya. : Sapardi Djoko Damoni
Pembacaan Puisi : Lita Alistia
Visual Animation : Muhamad Maksugi
Software Editing : Adobe Photoshop dan Adobe
tak memejamkan mata, yang meluas bening
siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening
karena akan menerima suara-suara
Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam
doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa,
yang tak henti-hentinya mengajukan
pertanyaan muskil kepada angin yang mendesah entah dari mana
Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja
yang mengibas-ngibaskan bulunya dalam gerimis, yang
hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu,
yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap
di dahan pohon mangga itu
Maghrib ini di dalam doaku
kau menjelma angin yang turun sangat pelahan dari nun di sana,
bersijingkat di jalan kecil itu, menyusup di celah-celah jendela dan pintu,
dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di
rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku
Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang
dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang
entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia,
yang tak putus-putusnya bernyanyi
bagi kehidupanku
Aku mencintaimu, itu sebabnya aku takkan pernah selesai
mendoakan keselamatanmu
1989
_____
Puisi ini dibacakan oleh subscriber Kopi Sajak. Jika kamu tertarik untuk membacakan puisi disini, kini Kopi Sajak memberikan peluang bagi publik yang ingin membacakan puisi untuk dijadikan konten Kopi Sajak yang akan di upload di YouTube, Instagram, dan Podcast Kopi Sajak. Tentunya tetap dengan diiringi oleh animasi.
Kunjungi Platform lainnya
Podcast Spotify:
___
Judul Puisi. : Dalam Doaku
Puisi Karya. : Sapardi Djoko Damoni
Pembacaan Puisi : Lita Alistia
Visual Animation : Muhamad Maksugi
Software Editing : Adobe Photoshop dan Adobe
Комментарии