ALKITAB TERJEMAHAN BARU EDISI KEDUA (TB2) - Pdt. Anwar Tjen, Ph.D.

preview_player
Показать описание
Alkitab TB-2 ini merupakan pembaruan terhadap Alkitab Terjemahan Baru (TB) yang terbit pada 1974, dan persiapannya bahkan sudah dimulai sejak awal 1950-an. Alkitab TB merupakan buah dari kebersamaan dan semangat oikumenis gereja-gereja di Indonesia, baik Protestan maupun Katolik. Selama setengah abad, Alkitab TB telah hadir dan mengakar di antara gereja-gereja dan berbagai kalangan umat Kristiani penutur bahasa Indonesia.

Namun, Alkitab Terjemahan “Baru” lambat laun berubah menjadi terjemahan “lama” yang perlu diperbarui berdasarkan teks-teks sumbernya (Ibrani, Aram, dan Yunani). Melanjutkan kebersamaan lintas-gereja dalam penerjemahan Alkitab di tanah air, pembaruan Alkitab TB dilakukan dengan mencermati perkembangan bahasa Indonesia masa kini, penelitian naskah-naskah kuno Alkitab, kajian-kajian mengenai makna teks, dan berbagai bidang ilmu yang mendukung penerjemahan Alkitab (seperti linguistik, arkeologi, dan kajian lintas-budaya).

Dalam mewujudkan pembaruan terjemahan Alkitab, LAI tidak berjalan sendirian. Alkitab TB-2 diselesaikan melalui kerja sama oikumenis lintas gereja dan lintas lembaga selama tidak kurang dari seperempat abad lamanya. Menjelang berakhirnya tugas tim penerjemah, LAI bersama mitranya Lembaga Biblika Indonesia (LBI) meminta masukan dari gereja-gereja dan perguruan-perguruan tinggi teologi melalui berbagai tahapan diskusi dan konsultasi, termasuk enam konsultasi regional yang diselenggarakan di wilayah Indonesia timur, tengah dan barat sepanjang 2016-2017, dan berpuncak pada Konsultasi Nasional Pembaruan Alkitab TB (2018) di Kinasih Resort, Bogor, yang dihadiri oleh para pimpinan lembaga gereja aras nasional, para uskup, para pimpinan sinonde dari berbagai denominasi dan Menteri Agama Republik Indonesia. Para peserta menyepakati agar upaya pembaruan Alkitab TB dilanjutkan sampai seluruh naskah siap terbit.

Setelah Alkitab TB-2 terbit dan hadir di tengah-tengah umat, LAI bersama LBI akan melanjutkan sosialisasi dan penjemaatan Alkitab TB-2 kepada umat kristiani di berbagai kota di Indonesia. Hal ini sesuai dengan visi LAI agar Firman Tuhan dapat menjangkau semua orang. Sepanjang 2023, LAI dan LBI akan hadir di 15 kota di Indonesia, yaitu: Mangkutana, Surabaya, Jayapura, Manado, Manokwari, Yogyakarta, Medan, Banjarmasin, Pontianak, Maumere, Kupang, Palembang, Ambon, Semarang, dan Manado.

Salam Alkitab Untuk Semua!

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk melihat konten-konten menarik lainnya, mari kunjungi:

=====================================================================
©️ Copyright LAI - Lembaga Alkitab Indonesia - 2023. Hak cipta dilindung (All rights reserved). Dilarang menggandakan, atau upload ulang sebagian atau seluruh video tanpa seizin Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia.
=====================================================================
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

"HEBAT"nya orang Kristen
kata² dalam kitab suci bisa diubah & di otak atik sesuka hati

carabellijuliet
Автор

Sukses buat LAI. Sukses buat pak pdt Anwar Chan

januarsinurat
Автор

thanks lai dan hamba2 tuhan semuanya pujilah yesus selalu amin

tomisamuki
Автор

Trm kasih pdt. Anwar Tjen & semua hamba Tuhan di LAI, Tuhan berkati & sertai selalu, amin! 🙏🤍✝️

mariajona
Автор

Terima kasih psk Anwar Tjen, sdh datang ke Bengkulu bulan Mei yang lalu

Shalom-jd
Автор

3 of 3
Seandainya pada waktu itu Adam & Hawa tidak jatuh kedalam dosa, tentu saat ini kita semua sedang berada di Taman Eden. Wow indahnya hidup itu & kerén ya….Dan yang menjadi Alkitab kita hanya Kejadian 1 & 2, dimana didalamnya kita dapat melihat termasuk hal-hal berikut:
 Kuasa penciptaan Allah atas alam semesta ini dengan segala isinya yang ditempatkan-Nya secara teratur, dengan status sungguh amat baik semuanya (Kejadian 1:31).
 Kekudusan Allah ada pada manusia yang diciptakan menurut gambar & rupa-Nya (Kejadian 1:26).
 Kekudusan Allah ada pada hari yang ke 7 yang diberkati-Nya menurut hak prerogatif-Nya (Kejadian 2:3).
 Pernyataan Allah bahwa kekudusan Allah yang dikaruniakan kepada manusia secara cuma-cuma tidak akan membuat manusia kebal terhadap kebinasaan ketika manusia mengabaikan Firman-Nya (Kejadian 2:17).

Sangat disayangkan manusia pertama jatuh kedalam dosa.

Termasuk sebagai implikasi dari kejatuhan manusia pertama adalah:
 Alkitab berlanjut dari Kejadian 3 s/d seterusnya
 Allah mendatangkan air bah yang konsekuensinya kemudian membuat bumi menjadi rentan menimbulkan bencana bagi penghuninya (Kejadian 7)
 Iblis mendapatkan hak hidup dan hak untuk tinggal dibumi, hidup berdampingan dengan manusia (Matius 13:29)

Seandainya pada waktu itu iblis gagal menjatuhkan manusia pertama kedalam dosa, bisa jadi iblis sudah langsung dilibas atau dibinasakan Allah, karena tidak ada planet lain di alam semesta ini yang terkontaminasi oleh dosa sehingga dapat menjadi tempat kerja dan tempat tinggal iblis.

Dari Ayub 1:7, Ayub 2:2 dan Yohanes 3:16 terlihat bahwa planet bumi adalah satu-satunya planet yang menjadi wilayah kerja iblis. Sehingga saat ini iblis menjadi penghuni tertua di bumi ini.
So pasti Allah sangat bersedih ketika bumi ini beserta isinya, yang sudah diciptakan-Nya dengan sungguh amat baik untuk manusia, harus menjadi tempat tinggal iblis juga.

Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh iblis untuk menjerat atau menjala lebih banyak manusia yang mempunyai tipe atau profile seperti Adam & Hawa, yang hanya takut kepada hukuman atau konsekuensi kalau melanggar hukum Allah, bukan karena respect atau menghargai atau menghormati Allah.

Seandainya Adam & Hawa mempunyai integritas kepada Allah seperti yang dimiliki oleh Yusuf (Kejadian 39:9) yaitu tetap setia kepada Allah - walaupun The 10 Commandments belum dikumandangkan secara terbuka - ketika menghadapi serangan godaan yang dilancarkan istri Potifar secara bertubi-tubi, tentu iblis tidak akan berhasil menjatuhkan Adam & Hawa, dan pada saat yang sama Allah sudah langsung membinasakan iblis. Dan saat ini kita sedang menikmati hidup tenang nyaman di Taman Eden.

Atau seandainya Adam & Hawa mempunyai integritas kepada Allah seperti yang dimiliki oleh Daniel & ketiga temannya yang memilih lebih baik mati walaupun dengan cara yang mengerikan daripada harus mempermalukan atau mendurhaka kepada Allah (Daniel 3 & 6), maka iblis sudah langsung dibinasakan Allah & saat ini kita sedang menikmati hidup tenang nyaman di Taman Eden.

Dengan fakta-fakta diatas, jelas terlihat bahwa benang merah Firman Allah pada saat ini adalah berasal dari Allah yang ada sebelum manusia pertama jatuh kedalam dosa. Sehingga itu adalah pemahaman sesat yang mengatakan bahwa Allah Perjanjian Lama sudah tidak up-to-date lagi sehingga wajar-wajar saja kalau perlu penyesuaian di jaman now.
Bahkan sebenarnya kalau dikatakan Kejadian 3:15 adalah kabar baik dari Allah, maka seharusnya yang dikatakan kitab Injil sudah dimulai dari Kejadian 3. Sehingga dengan kata lain terlihat bahwa kata “Perjanjian Lama” adalah jelas bagian dari strategi jangka panjang para yesus Matius 24:24, yang tujuannya adalah mempersempit dan mengaburkan makna Injil.

Walaupun darah Kristus di Kalvari sudah mengurapi seluruh manusia ciptaan Allah (tanpa kecuali), akan tetapi sayang sekali tidak semua yang terpilih untuk masuk Kerajaan Sorga, oleh karena kedegilan hati mereka yang memilih untuk mengabaikan Firman.

Makna dari keselamatan oleh kasih karunia Allah ini adalah sama dengan yang diceritakan dalam kitab Keluaran 12, ketika darah anak domba yang dilabur pada semua ambang pintu menyelamatkan mereka dari kematian, namun sebagian besar dari mereka akhirnya binasa sebelum tiba di Tanah Perjanjian oleh karena kedegilan atau ketegaran tengkuk mereka terhadap Firman.

Dalam Matius 7:21 dengan jelas Yesus sudah mengatakan siapa yang akan masuk dalam Kerajaan Sorga, yaitu saudara laki-laki Yesus, saudara perempuan Yesus dan ibu Yesus, yaitu siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Nya di sorga (Matius 12:50).

Oleh karena kita semua masih memiliki tenggang waktu yang terbatas (Lukas 13:6-9}, yang sewaktu-waktu bisa berakhir tanpa kita ketahui, maka kiranya bpk. Pendeta Anwar Tjen bersedia untuk segera memimpin komunitasnya untuk kembali menjalankan ibadah hidupnya sesuai dengan kehendak Bapa-Nya, dengan spirit sebagaimana yang Yesus ajarkan dalam Matius 22:37-40. Karena tujuan kita jelas, yaitu kita semua tanpa kecuali, harus kesurga.

Sesuai Yohanes 3:16, Allah ingin semua manusia ciptaan-Nya (tanpa kecuali), selamat.
Kiranya Roh Kudus akan menolong kita semua untuk tidak menyalahartikan makna dari “Keselamatan Hanya Oleh Kasih Karunia “ (Yohanes 5:14) 🙏 🙏

omarnightwatchman
Автор

1 of 3
Shalom bpk. Pendeta Anwar Tjen,

Saya bukan ahli atau pakar Alkitab, bukan juga ahli atau pakar Teologi. Saya tidak juga berasal dari keluarga pendeta. Tapi yang pasti saat ini saya sudah masuk kelompok manusia lansia dan Alkitab yang saya baca selama ini untuk mencari Kerajaan Allah & kebenaran-Nya (Matius 6:33) adalah Alkitab bahasa Indonesia terbitan LAI. Saya percaya Roh Kudus akan menolong saya untuk menemukan atau memperoleh bagian-bagian penting yang mungkin tidak tertulis dalam terbitan LAI tersebut.

Sehubungan dengan hal itu, kalau saya boleh usul kepada LAI, Alkitab LAI yang sekarang yang dibagi menjadi PERJANJIAN LAMA dan PERJANJIAN BARU, dicetak ulang dengan pembagian sbb:
• SEBELUM MANUSIA PERTAMA JATUH KEDALAM DOSA (yang terdiri dari Kejadian 1&2) &
• SESUDAH MANUSIA PERTAMA JATUH KEDALAM DOSA (yang terdiri dari Kejadian 3 s/d Wahyu).

Saya melihat sistim pembagian Alkitab yang sekarang yaitu Perjanjian Lama & Perjanjian Baru, telah banyak digunakan oleh manusia-manusia kristen untuk menjadi:
• Lebih tegar tengkuk daripada orang-orang Ibrani yang dibebaskan Allah dari perbudakan di Mesir
• Lebih kejam daripada para ahli Taurat/orang Parisi/imam kepala yang telah mempermalukan dan kemudian menyalibkan Yesus.


Kalau Alkitab LAI yang sekarang dibagi menjadi:
• Sebelum manusia yang pertama jatuh kedalam dosa (yang terdiri dari Kejadian 1&2)
• Sesudah manusia yang pertama jatuh kedalam dosa (yang terdiri dari Kejadian 3 s/d Wahyu),
maka akan dengan mudah kita melihat dan menyadari bahwa pola kehidupan beribadah sebagian besar orang-orang yang selama ini mengaku sebagai pengikut Yesus Kristus, sebenarnya sedang berjalan menuju kepada kebinasaan atau lautan api (Matius 7:23-21 & Wahyu 20:15-11)


Jika Alkitab LAI tersebut bisa dicetak ulang dengan pembagian “Sebelum & Sesudah” manusia yang pertama jatuh kedalam dosa, maka:

Walaupun kitab sebelum manusia yang pertama jatuh kedalam dosa hanya terdiri dari 2 pasal yaitu Kejadian 1&2, tapi sangat jelas memperlihatkan siapakah Allah kita itu.

Walaupun hanya 2 pasal, yaitu Kejadian 1&2, tapi justru disitu terletak apa yang seharusnya menjadi fondasi dari kehidupan kita dimasa sekarang, yaitu mendengarkan dan melakukan FIRMAN, agar dapat kembali kepada kehidupan sebelum manusia pertama jatuh kedalam dosa. Ketika kita bicara fondasi tentu kita sudah memahami bahwa apapun yang kita bangun dalam hidup kita dengan mengabaikan spesifikasi dari fondasi tersebut, maka semua itu dengan sendirinya akan mudah hancur ketika ditimpa masalah. Bahkan secara terus terang Yesus sendiri mengatakan bahwa manusia yang melakukan hal itu adalah sama dengan orang BODOH (Matius 7:26).

Dari Kejadian 1&2 kita bisa melihat Allah menciptakan alam semesta ini beserta isinya, serta menempatkan atau mengaturnya dengan sempurna. Dan juga kita memperoleh kepastian, bahwa walaupun manusia berasal dari debu tanah, tapi Allah menciptakannya sebagai mahluk yang terhormat. Manusia
• bukanlah berasal dari monyet. Dan manusia
• juga tidak diciptakan menurut gambar atau rupa monyet. Juga
• tidak diciptakan menurut gambar atau rupa ciptaan-Nya yang lain.
Tapi Allah menjadikan manusia (termasuk) sebagai ciptaan-Nya yang terhormat, sehingga Allah berkenan menjadikan manusia menurut gambar & rupa Allah, WALAUPUN Allah sudah mengetahui bahwa manusia akan menjadi BUMERANG bagi-Nya, ketika dosa masuk melalui manusia dan kemudian merusak bumi & isinya yang sudah diciptakan-Nya dengan status sungguh amat baik (Kejadian 1:31).

Dengan demikian Kejadian 1&2 membuktikan bahwa KASIH KARUNIA ALLAH sudah diaplikasikan sebelum manusia pertama jatuh kedalam dosa. Kemudian pada masa setelah manusia pertama jatuh kedalam dosa, dalam Yesaya 46:4 dan Yesaya 49:15 Allah mengulang kembali akan kodrat-Nya sebagai Bapa Pencipta yang sejati yang tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya.
Sekaligus ini membuktikan sesatnya pemahaman bahwa KASIH KARUNIA ALLAH baru mulai diaplikasikan setelah darah Yesus tercurah di Kalvari.

Dalam Kejadian 1&2 juga Allah menegaskan bahwa pasangan laki-laki adalah perempuan. Konsistensi Allah atas hal ini diulangi kembali setelah manusia pertama jatuh kedalam dosa, bahwa pembiaran penyimpangan atas hal tersebut, bagi Allah adalah termasuk sebagai kekejian (Imamat 18:22).

Sedangkan dalam Kejadian 2:3, semua manusia dapat melihat dengan je-las ketika Allah menyatakan hak prerogatif-Nya untuk melembagakan hari ke 7 sebagai sabat. Termasuk fakta dalam pelembagaan sabat adalah:
 Dilembagakan secara simultan setelah Allah menyelesaikan pekerjaan penciptaan, dan
 dilembagakan ketika penghuni bumi ini baru hanya Adam & Hawa yang belum jatuh kedalam dosa. Jadi
 dilembagakan jauh sebelum adanya bangsa apapun, termasuk Israel dan juga
 dilembagakan jauh sebelum adanya Hukum Taurat atau hukum apapun.
Sehingga seharusnya fakta-fakta itu menjadi sebuah kejelasan yang dapat menyadarkan bagi para pemimpin umat atau para pakar dari berbagai disiplin ilmu yang saat ini secara sadar atau tidak sadar sedang membelokkan atau melemahkan makna sabat bagi umat manusia ciptaan Allah.

Kemudian dalam dunia yang sudah terkontaminasi oleh dosa ini, sabat yang didalamnya ada kekudusan Allah kembali diingatkan, dengan penjelasan yang lebih detail dan lengkap dengan 5W(What, Who, Why, When, Where ) + 1H (How) agar manusia tidak tersesat dalam mengaplikasikannya (Keluaran 20:8-11)
5W 1H adalah metode yang digunakan untuk mendapat informasi yang lebih kaya dan dalam, dengan urutan sebagai berikut:

• WHAT - apa yang diperintahkan: Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat
• WHEN - kapan harus dilakukan: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu..
• WHERE – dimana harus dilaksanakan: ……… di tempat kediamanmu..
• WHO – siapa yang harus melaksanakan: engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang….
• WHY - kenapa hari ketujuh: Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari ketujuh dan menguduskannya.
• HOW – bagaimana cara melaksanakan: ....jangan melakukan sesuatu pekerjaan

Sedangkan didalam Imamat 23:3 Allah mengatakan pertemuan pada hari itu adalah pertemuan kudus.

Bayangkan apa yang terjadi kalau Presiden kita sudah menetapkan suatu hari untuk bertemu dengan kita di istananya, tapi kita tidak datang pada hari yang sudah ditetapkannya itu. Kita memilih datang pada hari yang menurut kita lebih baik 😧😧

omarnightwatchman
Автор

Contoh signifikan lainnya 1x7 masa 69x7 masa apa makna. LAI sangat perlu mengungkapkan maknanya pada terjemahan-terjemahan seri yang akan datang.
Sesungguhnya hal itu sangat mudah mengungkapkan tentang masa.

Contoh lain dalam tulisan yohanes dipotmos sebelum berakhir masa Seribu.
Allah adalah matahari yang menerangi sedangkan Anak Manusia seperti Bulan yang menyinari. Bagaimana Matahari dan Bulan menjadi 21.?
Hal ini juga sangat mudah diketahui bagaimana bisa matahari dan bulan 21.
Sebagaimana kejadian alam matahari dan bulan sewaktu-sewaktu berukuran sama dilihat dari permukaan bumi karena 127 dpl penyebabnya sebab terdapat lingkaran bumi yang menyebabkan matahari dan bulan berukuran sama.
LAI sangat diperlukan menuliskannya dalam terjemahan baru kedepan di Alkitab mengenai hal -hal yang rahasia.
Rahasia apa lagi tentu sangat banyak..tidak dapat dijangkau pikiran dan perasaan rahasianya seumpama setinggi langit dari bumi, namun bagi orang pengasihan-Nya dan bagi orang yang berpengertian hal-hal rahasia ini akan diungkapkan demi masa seribu tahun dunia yad tetap ada.
Tingkap-tingkap langit tinggi kesukaan TUHAN semesta alam di hari keempatbelas, di hari kelimabelas, mengapa hari ke14 dan ke15 perlu LAI mengungkapkannya.
Yang 7 Yang 8 mengapa TUHAN menginginkannya.
Bukankah Kristen itu yang ditambahkan, yang delapan. Hal-hal ini perlu diungkapkan Lembaga Alkitab Indonesia demi masa dunia 1000 tahun yad tetap ada.
Siapakah yang bisa menguraikan hal- hal rahasia tersebut bagi orang-orang Kristen saat ini di Tanah Timur maupun di Tanah Barat??

HamonanganDanielGultom
Автор

exited nya mahu dapatkan terjemahan baru..

tukangtranslate
Автор

2 OF 3
Para yesus Matius 24:24 berhasil “membutakan” sebagian besar manusia kristen, sehingga mereka berani mengabaikan hak prerogatif Allah dalam sabat yang diberkati-Nya dan dikuduskan-Nya (Kejadian 2:3) dan lebih memilih sabat “kw” yang diajarkan para yesus Matius 24:24. Tentu ini sebuah pelecehan, apalagi kalau dilakukan oleh para saudara kita yang mengaku bahwa kitab Keluaran adalah salah satu bacaan wajib didalam ibadah mereka, tapi ternyata kemudian mereka berani menolak suatu hari yang sudah diberkati dan dikuduskan Allah sendiri sebagai hari pertemuan dengan-Nya dan kemudian secara sepihak menentukan hari pertemuan lain. Nekat bro.
Sehingga ternyata mereka menjadi lebih tegar tengkuk daripada bangsa Israel yang telah dibebaskan Allah dari perbudakan di Mesir.

Sabat yang diberkati dan dikuduskan oleh Allah sebelum manusia jatuh kedalam dosa (Kejadian 2:3) atau sebelum bangsa Yahudi exist, diulang kembali existensinya oleh Yesus pada kedatangan-Nya yang pertama didunia ini. Dalam Markus 2:27-28 (KJV) Yesus mengatakan bahwa:
 The sabbath was made for man, and not man for the sabbath..
 Yesus adalah ..the Lord of Sabbath.

Sehingga tentu ini adalah suatu anomali atau ketegaran tengkuk yang menjadi tontonan yang menyegarkan bagi tetangga tertua kita yang cerdas tapi jahat yaitu iblis, ketika menyaksikan manusia yang dalam pengakuan iman rasulinya mengaku Yesus Kristus adalah juruselamatnya, namun masih tetap mengabaikan sabat yang dikuduskan Allah. Iblis sangat bersukacita atas hal itu, karena mengetahui pada akhir zaman nanti, ketika mereka datang kepada Yesus, Yesus tidak mengenal mereka dan bahkan mengusirnya (Matius 7:21-23).

Hal penting lainnya yang kita peroleh ketika kita membaca Kejadian 1&2 adalah, dari semua yang Allah ciptakan, kita akan melihat dengan jelas bahwa ada 2 hal yang Allah perlakukan dengan sangat istimewa yaitu:
 Sabat
 Manusia
Keistimewaan sabat yaitu pada waktu dilembagakan, Allah memberkati dan menguduskannya (Kejadian 2:3). Begitu juga dengan manusia, kekudusan Allah ada padanya, karena manusia diciptakan menurut gambar & rupa Allah (Kejadian 1:26). Jadi sabat & manusia sama-sama diperlakukan Allah secara terhormat, yaitu dikaruniakan kekudusan Allah. Namun sayang sekali, kekudusan Allah meninggalkan manusia, ketika manusia mengabaikan Firman Allah.

Berdasarkan hal-hal tersebut, tentu menjadi suatu kebodohan yang membinasakan ketika umat kristen mau mendengarkan & menuruti ajaran para yesus Matius 24:24 yang mengatakan “Sabat diberikan untuk manusia. Maka dari itu demi kenyamanan manusia, pelaksanaan sabat dapat diubah sesuai dengan keadaan”. Dikatakan bodoh karena, sabat memang diberikan untuk manusia, tapi manusia bukan pemiliknya. Tambahan lagi, bagaimana bisa kita manusia yang sudah jatuh kedalam dosa bisa memodifikasi sabat yang didalamnya ada kekudusan Allah?
Hakekatnya Ini adalah kebodohan yang sama, yang dilakukan oleh para ahli Taurat & orang Parisi yang secara teknis sangat fanatik melaksanakan sabat, tapi spirit-nya tidak sesuai dengan atau jauh dari Matius 22:37-40. Sehingga Yesus sangat mengecam mereka.
Ketika Yesus mengatakan kepada dunia & penduduknya yang sudah terkontaminasi oleh dosa bahwa manusia bukan untuk sabat, adalah untuk menegaskan manusia yang sudah berdosa tidak dapat datang kepada sabat yang adalah milik Allah dan yang didalamnya ada kekudusan Allah. Tapi manusia harus bersyukur ketika ternyata Allah masih melayakkan manusia untuk menerima sabat yang diberkati & dikuduskan-Nya itu

Sehingga setelah mengetahui fakta-fakta ini, tidaklah berlebihan untuk dikatakan sebagai suatu kebodohan ketika manusia masih mencoba menghampiri Allah pada hari sabat “kw” atau sabat modifikasi yang didalamnya tidak ada kekudusan Allah, karena hakekatnya sama dengan yang dilakukan Nadab & Abihu dalam Imamat 10:1&2, yaitu melakukan perintah Allah tapi tidak sesuai dengan ketentuan-Nya yang sudah disampaikan-Nya sebelumnya secara jelas. Berdasarkan Alkitab LAI saya melihat bahwa salah satu kodrat Allah adalah beraturan dan sangat jelas menyampaikan apa yang Dia inginkan dan apa yang tidak Dia inginkan.

Apapun gereja kita saat ini, jelas tidak menjadi masalah untuk melaksanakan sabat, karena jelas hak cipta sabat bukanlah milik gereja tertentu. Sesuai Kejadian 2:3 Sabat adalah milik Allah, yang ditetapkan-Nya
 sebelum ada gereja atau denominasi apapun,
 sebelum ada bangsa apapun,
 sebelum bumi terkontaminasi oleh dosa.
Sehingga sebagai anggota gereja manapun, kalau belum, dapat melaksanakan sabat milik Allah, TANPA harus merubah identitasnya dan tanpa harus bermutasi atau menjadi anggota atau merger dengan gereja lain yang selama ini sudah melaksanakan sabat Allah.

Hari apapun ibadah yang kita lakukan selama ini tentu tidak masalah. Yang menjadi masalah adalah pada waktu kita tidak memprioritaskan lebih dahulu apa yang menjadi hak pre-ro-ga-tif Allah.
Hal Kerajaan sorga memang bukan hanya sabat. Tapi ketika kita membangun hidup ibadah kita dengan mengabaikan hak pre-ro-ga-tif Allah atas hari ketujuh, maka jelas semua yang lain menjadi sia-sia (Matius 7: 21-23, 24-26).

Setelah menyatakan hak prerogatif-Nya dalam Kejadian 2:3, didalam Kejadian 2:17 Allah menegaskan bahwa walaupun manusia diciptakan Allah secara terhormat dan kudus, tapi ketika manusia memilih untuk mengabaikan suara Allah, maka dengan sendirinya kehormatan & kekudusan itu kembali kepada Allah dan kemudian manusia binasa karena mengabaikan suara Allah. Jadi permasalahan tidak terletak pada buahnya, karena Kejadian 1:31 sudah mensertifikasi bahwa semua yang diciptakan Allah adalah berstatus sungguh amat baik. Dan akan menjadi kebaikan juga bagi manusia ketika manusia memanfaatkannya sesuai Firman-Nya. Permasalahannya timbul ketika manusia mengabaikan Firman Tuhan. Jadi hakekatnya adalah Allah menghendaki manusia men-de-ngar-kan dan mem-per-ha-ti-kan suara-Nya.

Sesudah manusia pertama jatuh kedalam dosa, hal ini diulang kembali dalam 1 Samuel 13:13-14 dan 1 Samuel 15:22-23, mengenai pentingnya mendengarkan & memperhatikan Firman Tuhan. Raja Saul yang sebelumnya sudah menerima pengurapan Tuhan, namun kemudian Tuhan menolaknya, karena ia menolak atau mengabaikan Firman Tuhan.

Dan pada kedatangan-Nya pertama di bumi ini, Yesus mengulang kembali, bahwa hanyalah Firman yang menghidupkan manusia (Matius 4:4), dan juga, bahwa adalah suatu kebodohan ketika manusia mendengarkan Firman-Nya tapi tidak melakukan-Nya (Matius 7:25-26). Sehingga pada hakekatnya Allah menghendaki manusia tidak memilih untuk bodoh. Karena kebodohan yang dilakukan secara rutin terus menerus akan membuat manusia menjadi tegar tengkuk atau degil. Bahkan menjadi kejam.

Realita hal tersebut dalam kehidupan masa sekarang bisa dilihat pada semua manusia kristen yang mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat mereka, tapi sebagian besar dari mereka (sadar atau tidak sadar), ternyata jauh lebih kejam dari para ahli Taurat dan Parisi yang telah mempermalukan-Nya sebelum kemudian menyalibkan-Nya. Para manusia kristen tersebut menjadikan penebusan yang dilakukan Yesus itu sebagai legitimasi untuk mereka mengabaikan Firman yang ada dalam Imamat 11, dan kemudian mereka dengan lahapnya menjadi manusia pemakan segala. Padahal kita semua mengetahui bahwa hakekat dari Imamat 11 ada di ayat 44 yaitu ke-ku-du-san. Tidak ada hubungan dengan masalah kesehatan seperti kolesterol, darah tinggi, cacing pita dan lainnya. Sehingga ketika mereka pada saat yang sama mengakui eksistensi Yesus adalah Allah yang berinkarnasi sebagai manusia, kita semua dapat menyimpulkan apa yang sebenarnya para manusia kristen itu sedang lakukan.


Mungkin ada yang mengetahui dan bersedia sharing pengetahuannya, apakah ada hubungannya antara kejatuhan manusia pertama oleh iblis dalam hal makanan, dengan pencobaan pertama yang dilakukan iblis kepada Yesus dalam hal makanan juga, ketika Yesus sedang merasa lapar setelah menyelesaikan puasa? (Matius 4:3-4)

omarnightwatchman
Автор

Contoh rahasia apa yang sangat siginifikan bagi LAI dalam menerbitkan terjemahan TB2 dan seri selanjutnya?
Tulisan Anak Manusia ditanah saat membela perempuan yang berzina.
Tulisan pertama huruf T artinya jangan singgung perempuan ini.
Tulisan kedua OO artinya siapa yang berdosa pertama yg melempar batu kepada perempuan ini.

HamonanganDanielGultom
Автор

Pak kenapa banyak yang aneh tentang alkitan tb 2? Makasih

justinabednego
Автор

Yang paling penting adalah kata ALLAH di Bible.. Padahal kalau kita mengacu ke KBBI adalah Nama dari sesembahan (proper name) bukan Gelar.

Ini merupakan menjadi salah satu faktor terbesar kenapa banyak sekali denomisasi greja di indonesia, sehingga kristen semakin terpecah belah..

Saya harap kedepan LAI dapat mempertimbangkan hal ini dengan seksama..

FLASHBANG
Автор

Pak Anwar Tjen: di Amos 5:7 & Amos 5:12, yg dimaksud dgn 'kamu' di sini menunjuk kpd siapa ya... Menunjuk kpd Tuhan atau Bangsa Israel? Mengapa dicetaknya pakai huruf besar?

irenethio
Автор

Mohon penjelasan Luk 1; 76 (TB2) hai Anakku...konteksnya nyanyian pujian Zakharia.

agusthinusbanunaek
Автор

Banyak komentar yg berargumen harusnya terjemahannya begini dan harusnya ini begitu..

Ini sinyal, bahwa memang mempelajari kitab suci itu harusnya termasuk mempelajarinya dari bahasa asalnya.

Bible dari bahasa Yunani dan Perjanjian Lama khususnya dari bahasa Ibrani. Dan ini pun harus belajar bahasa Yunani & Ibrani KUNO, karena kemungkinan beberapa katanya sudah mengalami pergeseran makna saat ini.

Seperti Quran terjemah per kata, disajikan Arabic, lalu Indonesianya. Bible juga bisa demikian : Ibrani - Yunani - Indonesia, dan disajikannya per kata, agar bisa mendeteksi letak permasalahannya di mana.

Kitab Suci, tentunya berbeda dg buku biasa. Maka mempelajarinya pun harus dg lebih teliti & effort yg signifikan. Tiap penganutnya perlu mempelajarinya, Itulah mengapa org Islam banyak yg belajar bhs Arab. Jadi bila berargumen maka argumennya lebih berdasar, karena mempelajari ilmunya.

adralia
Автор

Mengapa Tidak bisa dij dih lewat PlayStore ??

TonyManafe
Автор

mantapp terjemahan kitab sucinya kalau murni dari bahasa Ibrani dijamin tepat bahkan nama Tuhannya juga tepat👍👍

dhani
Автор

Pak Pendeta, ijin, di terjemahan baru ini mnrt saya msh ada penggunaan kata yg blm tepat, yaitu kata "dari pada", kata daripada mnrt kbbi artinya perbandingan, ttp digunakan sebagai asal atau dari, mksh 🙏🙏🙏

danielsoeb
Автор

Shalom pak, apakah 2 Timotius 3:16 menurut TB E2 ini tidak salah?
Mohon pencerahannya

Bualasokhi_Buulolo