filmov
tv
Pengamat Menilai PDIP Enggan Bergabung Koalisi Besar, Singgung Gengsi: Gak Bakal Mau, Ada Prinsip
Показать описание
TRIBUN-VIDEO.COM - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, PDI Perjuangan tak akan mau bergabung dengan Koalisi Besar.
Pangi menjelaskan, Koalisi Besar tak memiliki dasar prinsip ideologi.
Sedangkan, menurut Pangi, PDI Perjuangan merupakan partai yang memiliki ideologi sangat kuat.
"Koalisi Besar ini kan sebetulnya koalisi yang sangat pragmatis. Bukan koalisi yang ideologis," kata Pangi, saat dihubungi, Jumat (14/4/2023).
"Kalau koalisi yang kita idam-idamkan itu kan tidak melulu bicara calon figur kandidasi, tidak hanya soal menang, tapi bagaimana ideologi," sambungnya.
Sebab, PDI Perjuangan hanya ingin menjadi pemimpin.
"Nah PDIP itu kan partai ideologis. PDIP gabung ke Koalisi Besar itu sebetulnya PDIP enggak akan ikut-ikutan. PDIP itu ya maunya leading. Jadi pemimpin, leader," jelasnya.
Pangi menilai, ketidakhadiran PDI Perjuangan dalam acara tersebut karena partai berlambang banteng itu memiliki prinsip, yang membuat PDIP tak mudah ikut-ikutan partai lain.
Ia mencontohkan saat acara PAN mengundang Jokowi dan beberapa partai koalisi.
Di sana PDIP juga tidak turut bergabung.
Menurutnya hal tersebut merupakan hal yang wajar, lantaran PDIP merupakan partai besar yang memiliki prinsip serta gengsi.
"Contoh begini, ke acara PAN. Kemudian mengundang Pak Jokowi, ada beberapa partai koalisi. Apa PDIP mau (gabung)? Kan enggak mau," ungkapnya.
"Wajar. PDIP itu partai besar, ada gengsi, dia ada prinsip, enggak mungkin dia keikut arah angin aja," sambung Pangi.
Sebelumnya, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily memberikan syarat kepada PDI Perjuangan (PDIP) apabila ingin bergabung dengan rencana koalisi besar.
Ace meminta semua partai politik (parpol) termasuk PDIP tak memiliki niat menguasai koalisi besar apabila bergabung.
Dia menegaskan yang terpenting adalah membangun kesepahaman bagi semua Parpol yang ingin bergabung.
"Harus dipahami bahwa koalisi ini ada yang menginisiasi. Jangan sampai nanti misalnya koalisi sudah dibangun tapi belakangan ingin menguasai. Tentu itu yang harus dihindari," kata Ace di kantor DPP Partai Golkar, kawasan Jakarta Barat, Rabu (12/4/2023).
Ace menuturkan bila PDIP ingin bergabung harus mengikuti aturan main dalam koalisi besar.
"Hanya saja kita pastikan bahwa kalau terbuka tentu harus ikut dalam aturan main di koalisi besar," ujarnya.
Dia juga mengungkapkan alasan belum deklarasinya rencana koalisi besar di Pilpres 2024 mendatang.
Ace mengatakan deklarasi koalisi besar akan dilakukan dalam momentum yang tepat.
"Kan segala sesuatu ada waktunya gitu, sekarang kan masih suasananya suasana bulan Ramadan ya kan," ungkapnya.
Terlebih, Ace menegaskan semua partai politik (parpol) yang akan bergabung dalam rencana koalisi besar adalah bagian dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Secara kebetulan semua partai koalisi ini berada dalam pemerintahan. Tentu ya kita harusnya lebih fokus menyelesaikan berbagai persoalan terkait dengan pemerintahan ini," ujarnya.
Sebelumnya, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menanggapi perihal wacana koalisi besar untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Koalisi besar itu disebut-sebut akan menggabungkan Partai Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan PPP.
Budiman mengatakan semua partai politik (parpol) berhak untuk mengajukan kadernya sebagai calon presiden (capres) termasuk PDIP bila nantinya bergabung.
"Setiap partai seperti itu targetnya (ingin kadernya capres)," kata Budiman saat dihubungi, Rabu (5/4/2023).
Budiman mencotohkan seperti Partai Golkar hasil musyawarah nasional (Munas) memutuskan mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres.
Kemudian, PKB juga memutuskan mendukung Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Masingmasing punya amanat masing-masing, punya aturan. Jadi wajar saja bahwa kalau PDIP mau jadi RI 1," ujar Budiman.(*)
Host : Mei Sada Sirait
Video Editor : Salim Maula
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Erik S
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Pangi menjelaskan, Koalisi Besar tak memiliki dasar prinsip ideologi.
Sedangkan, menurut Pangi, PDI Perjuangan merupakan partai yang memiliki ideologi sangat kuat.
"Koalisi Besar ini kan sebetulnya koalisi yang sangat pragmatis. Bukan koalisi yang ideologis," kata Pangi, saat dihubungi, Jumat (14/4/2023).
"Kalau koalisi yang kita idam-idamkan itu kan tidak melulu bicara calon figur kandidasi, tidak hanya soal menang, tapi bagaimana ideologi," sambungnya.
Sebab, PDI Perjuangan hanya ingin menjadi pemimpin.
"Nah PDIP itu kan partai ideologis. PDIP gabung ke Koalisi Besar itu sebetulnya PDIP enggak akan ikut-ikutan. PDIP itu ya maunya leading. Jadi pemimpin, leader," jelasnya.
Pangi menilai, ketidakhadiran PDI Perjuangan dalam acara tersebut karena partai berlambang banteng itu memiliki prinsip, yang membuat PDIP tak mudah ikut-ikutan partai lain.
Ia mencontohkan saat acara PAN mengundang Jokowi dan beberapa partai koalisi.
Di sana PDIP juga tidak turut bergabung.
Menurutnya hal tersebut merupakan hal yang wajar, lantaran PDIP merupakan partai besar yang memiliki prinsip serta gengsi.
"Contoh begini, ke acara PAN. Kemudian mengundang Pak Jokowi, ada beberapa partai koalisi. Apa PDIP mau (gabung)? Kan enggak mau," ungkapnya.
"Wajar. PDIP itu partai besar, ada gengsi, dia ada prinsip, enggak mungkin dia keikut arah angin aja," sambung Pangi.
Sebelumnya, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily memberikan syarat kepada PDI Perjuangan (PDIP) apabila ingin bergabung dengan rencana koalisi besar.
Ace meminta semua partai politik (parpol) termasuk PDIP tak memiliki niat menguasai koalisi besar apabila bergabung.
Dia menegaskan yang terpenting adalah membangun kesepahaman bagi semua Parpol yang ingin bergabung.
"Harus dipahami bahwa koalisi ini ada yang menginisiasi. Jangan sampai nanti misalnya koalisi sudah dibangun tapi belakangan ingin menguasai. Tentu itu yang harus dihindari," kata Ace di kantor DPP Partai Golkar, kawasan Jakarta Barat, Rabu (12/4/2023).
Ace menuturkan bila PDIP ingin bergabung harus mengikuti aturan main dalam koalisi besar.
"Hanya saja kita pastikan bahwa kalau terbuka tentu harus ikut dalam aturan main di koalisi besar," ujarnya.
Dia juga mengungkapkan alasan belum deklarasinya rencana koalisi besar di Pilpres 2024 mendatang.
Ace mengatakan deklarasi koalisi besar akan dilakukan dalam momentum yang tepat.
"Kan segala sesuatu ada waktunya gitu, sekarang kan masih suasananya suasana bulan Ramadan ya kan," ungkapnya.
Terlebih, Ace menegaskan semua partai politik (parpol) yang akan bergabung dalam rencana koalisi besar adalah bagian dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Secara kebetulan semua partai koalisi ini berada dalam pemerintahan. Tentu ya kita harusnya lebih fokus menyelesaikan berbagai persoalan terkait dengan pemerintahan ini," ujarnya.
Sebelumnya, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menanggapi perihal wacana koalisi besar untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Koalisi besar itu disebut-sebut akan menggabungkan Partai Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan PPP.
Budiman mengatakan semua partai politik (parpol) berhak untuk mengajukan kadernya sebagai calon presiden (capres) termasuk PDIP bila nantinya bergabung.
"Setiap partai seperti itu targetnya (ingin kadernya capres)," kata Budiman saat dihubungi, Rabu (5/4/2023).
Budiman mencotohkan seperti Partai Golkar hasil musyawarah nasional (Munas) memutuskan mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres.
Kemudian, PKB juga memutuskan mendukung Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Masingmasing punya amanat masing-masing, punya aturan. Jadi wajar saja bahwa kalau PDIP mau jadi RI 1," ujar Budiman.(*)
Host : Mei Sada Sirait
Video Editor : Salim Maula
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Erik S
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
0:02:55
Pengamat Menilai PDIP Enggan Bergabung Koalisi Besar, Singgung Gengsi: Gak Bakal Mau, Ada Prinsip
0:02:41
Pilpres 2024 Tak Menarik Jika PDIP Gabung Koalisi Besar KIB-KIR, Pengamat: Karena Sudah Ada Jokowi
0:02:46
Prediksi Pengamat Jika PDIP Gabung Koalisi Besar, Kemungkinan Hanya Ada 2 Pasangan
0:02:27
Ini yang Dilihat Pengamat soal Pertemuan Cak Imin-Prabowo, Sinyal Koalisi?
0:01:23
AHY 'Digantung' Anies Baswedan Jadi Cawapres, Pengamat Menilai Koalisi Demokrat PDIP Mungk...
0:02:18
Sudah Buat Banyak Perubahan, PDI-P Enggan Gabung Koalisi Perubahan
0:00:55
Jokowi-Megawati Bertemu Selama 3 Jam, Ini Kata Pengamat: Bicara Konfigurasi Politik Pemilu 2024
0:01:00
Pengamat Soroti Pidato Jokowi di Rakernas PDIP: Sinyal Kuat Dukung Ganjar, Buat Capres Lain Gemetar
0:02:45
Skenario Pilpres 2024 Jika PDIP Putuskan Gabung Koalisi Besar
![[FULL] Pengamat: PDIP](https://i.ytimg.com/vi/O41haw4sd9c/hqdefault.jpg)
0:27:47
[FULL] Pengamat: PDIP Tidak Belajar Megawati Kalah dari SBY karena Jumawa, Arogan, dan Tinggi Hati
0:00:25
Rocky Gerung: Ganjar itu Korban PHP Jokowi #shorts
0:01:00
PDIP Dinilai Bakal Kalah bila Pilih Maju Sendiri dan Tak Berkoalisi di Pilpres 2024
0:02:17
Megawati Ancam Pecat Kader PDIP yang Main Dua Kaki, Pengamat: Sindiran Tegas ke Ganjar Pranowo
0:05:35
Pengamat Politik ungkap PSI & PDIP Diam-Diam Tak Harmonis Sejak 2019, Apa Alasannya?
0:00:35
Rosi Tantang Komeng! #shorts
0:00:55
Usai Deklarasi Oposisi, Pengamat Sebut Ganjar Tak Punya Power: Sama Saja Bak Masyarakat Sipil
0:01:55
Meski Gabung KIM, Pengamat Anggap AHY Tetap Tak Punya Peluang Jadi Cawapres Prabowo, Jadi Menteri?
0:03:16
Ini Jawaban Ganjar Pranowo soal Tawaran Partai Golkar, Pengamat: Tak Mudah Keluar dari PDIP
0:00:44
Fx Rudy Sebut Pengkhianat PDIP Dilaknat Tuhan #short
0:45:56
🔴LIVE: Pengamat Endus Ketidaknyamanan Keluarga Jokowi dengan PDIP, Kaesang Gabung ke PSI Jadi Ketum...
0:01:27
Politikus Senior PDIP USUL GIBRAN DIPECAT: 2 Tahun Bergabung, Belum Banyak Berjasa
0:01:42
Pengamat Nilai Megawati Masih Enggan Bertemu Kaesang, Kecewa karena Melawan Aturan PDIP?
0:01:44
Usai Gabung KIM, Pengamat Sebut AHY Tetap Tak Punya peluang Jadi Cawapres Prabowo
0:02:16
Golkar Tolak PDIP Masuk Koalisi Besar Gegara Ajukan Capres, Hasto: Kami Jadi Pendengar yang Baik
Комментарии