Film Dokumenter Telusur Jejak Multatuli

[sigitsusanto]

baru kali ini aku lihat desa Badur, tempat setting pada novel Max Havelaar. Juga disertai makam orang tua Saidjah dan bekas rumahnya. Sebuah film doku yang penting. Lanjut bagaimana sosialisasikan reading group Max Havelaar untuk siswa-siswi seluruh Rangkas? Bravo.

[cakhas]

Novel Max Havelaar, yang tertulis karena keresahan hati seorang pejabat yang kekuasaannya tidak lebih dari tiga bulan di genggam. Rasa keadilan tak peduli darah apa yang mengaliri tubuh kalbu gelisah, MULTATULI.✍

[Mumin-xicd]

Haturnuhun tos, ngaguar kab lebak banten, simkuring ti rngkasbitung.

[iiksupriyadipendampingpkh]

Keren banget film dokumenter Menelusuri Jejak Multatuli... Mantap, History yang sangat bermanfaat untuk kaula muda mengetahui Sejarahnya... Amazing banget

[netiyusliati]

Terimakasih anakku udh buat 1 karya yg bagus

[liahavilah]

Mantabbb keren....tuturan materi mudah dimengerti, sukses FSM 2021

[inumakitoge]

keren bgt. semoga sejarah-sejarah dan semua hal yang menyimpan sejarah bisa terus terjaga.

[KangRus-vo]

Terlepas Max Havelaar bercerita benar atau salah, Setiap Pemimpin memiliki Kebaikan dan Kesalahan nya.

Tapi Beliau juga ada jasa jasanya membangun lebak.

[ncacantik]

Mantap filmnya keren, sukses selalu buat festival seni Multatuli

[ayahrian]

Keren Dokumenter nya, Naratornya cukup kompeten

[arissetiawan]

Ternyata dari jaman dahulu bupati lebak seorang yang bangsat tidak peduli rakyatnya diceritakan oleh seorang bekanda yg peduli dengan rasa kemanusian

[janvanwelvaart]

Kok malu² sih bilang kalo rakyat Lebak itu diperas dan ditindas bahkan dijarah harta-bendanya oleh Bupati Lebak di zaman kolonial? Kasih edukasi masyarakat yang jujur dan lugas dong, sebutkan siapa yang menyiksa rakyat di zaman kolonial.

[imanpanduwicaksono]

Kolonialisme dan feodalisme tidak akan terpisahkan seperti pantat dan hingga kini pejabat dan korupsi masih seperti padan kata sebuah evolusi dari feodalisme....hanya saja rakyat dimasa kini bisa baca tulis saja

[dandibajuddin]

Multatuli (Aku telah banyak menderita)

[dikaaa]

Pak tua itu gabisa bahasa Indonesia kah?