GUS BAHA DI MATA USTADZ ADI HIDAYAT | UAH

preview_player
Показать описание
Sudah menjadi sunatullah, orang 'alim akan mengenali dan mengakui kealiman ulama lain. Kalau ada orang yang tidak mau mengakui ilmu orang alim lain maka patut dipertanyakan kealimannya. Pad video ini channel mastreez menayangkan pernyataan dan pandangan UAH terhadap KH. BAHAUDDIN NURSALIM. yang lebih dikenal nama Gus Baha.

#mastreez #gusbaha #uah #adihidayat
Рекомендации по теме
Комментарии
Автор

Ulama yang saling memuji kelebihan ulama lainnya.. menunjukkan kemuliaan akhlak mereka.

bundabunda
Автор

*Mengenal Gus Baha*
K.H Ahmad Bahaudin Nursalim atau lebih dikenal dengan nama Gus Baha lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 29 September 1970 dari pasangan ulama ahli Qur'an, K.H Nursalim al-Hafizh dan Hj. Yuchanidz Nursalim. Sang ayah adalah santri dari Kiai Arwani Kudus dan Kiai Abdullah Salam Pati. Dari pihak ayah, Gus baha adalah generasi keempat ulama ahli Qur'an di keluarganya. Semantara dari garis keturunan sang ibu, Gus Baha adalah bagian dari keluarga besar ulama Lasem, yakni dari Mbah Abdurrahman Basyaiban atau Mbah Sambu.
Sejak kecil, Gus Baha menghafal dan mendalami Al-Qur'an langsung dengan ayahnya. Baru ketika mulai memasuki usia remaja, Gus Baha diserahkan untuk mondok dan berkhidmat kepada Syaikina K.H. Maimoen Zubair (Mbah Moen) di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang untuk mempelajari ilmu agama secara lebih mendalam. Hanya dalam waktu singkat, Gus Baha dengan kecermelangan otaknya langsung menjadi santri kesayangan Mbah Moen, beliau juga sering disebut sebagai santri paling cerdas di pesantren Al-Anwar.
Keahlian Gus Baha sangat menonjol di bidang ilmu hadits, fikih dan tafsir. Bahkan dalam ilmu hadis, Gus Baha mampu mengkhatamkan hafalan Sahih Muslim lengkap dengan matan, rawi, dan sanadnya. Beliau juga khatam dan hafal isi kitab Fathul Mu'in dan kitab-kitab gramatika bahasa arab seperti 'imrithi dan Alfiah Ibnu Malik. Dengan banyaknya hafalan yang dimiliki, Gus Baha memegang rekor sebagai santri pertama Al-Anwar dengan hafalan terbanyak.
Tingkat kecerdasan Gus Baha yang ora umum ini bahkan 'ditakuti' oleh santri-santri lain hingga beliau ditolak untuk ikut dalam forum-forum diskusi batsul masa'il santri. Alasannya, kecerdasan plus banyaknya koleksi hafalan Gus Baha dianggap sudah jauh melampaui tingkatan santri pada umumnya. Atas kecerdasan ini, Gus Baha diberi kepercayaan untuk menjadi Rois Fathul Mu'in dan Ketua Ma'arif di jajaran kepengurusan Pesantren Al-Anwar.
Gus Baha sempat tinggal di Yogyakarta untuk beberapa saat sebelum sang ayah memanggil beliau dan istrinya pulang dan meneruskan pesantren milik keluarganya, yakni Pesantren LP3IA Narukan. Selama di Yogyakarta, Gus baha aktif menjabat sebagai Ketua Lajnah Mushaf di Lembaga Tafsir Al-Qur'an Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di lembaga itu, Gus Baha adalah satu-satunya anggota yang berasal dari jalur pendidikan non-formal dan non-gelar. Meski begitu, seperti diakui oleh Prof. Quraisy Syihab, Gus Baha memiliki kecerdasan yang membuatnya tidak hanya dipercaya menjadi mufassir (ahli tafsir), tetapi Faqihul Qur'an (penggali hukum fikih yang ada di dalam Al-Qu'an) yang cakap mengurai kandungan fikih dalam ayat-ayat ahkam Qur'an.

*Jalur keilmuan*
Gus Baha adalah ulama asli produk didikan ulama-ulama Nusantara sebab beliau tidak pernah belajar ke luar negeri. Ayah Gus Baha pernah menawari beliau untuk melanjutkan mondok di Yaman, tetapi beliau menolak tawaran itu dan memilih untuk tetap mondok di Rembang. Keputusan ini nyatanya tepat, Gus Baha tampil sangat menonjol sebagai santri dengan penguasaan terhadap ilmu-ilmu keagamaan yang tiada duanya.
Dilihat dari garis keilmuan guru-gurunya, keilmuwan Gus Baha menyambung hingga ke Rasulullah saw. Dimulai secara berurutan dari K.H. Maimoen Zubair, K.H. Abdul Karim, Lirboyo; Hadratusyaikh K.H. M. Hasyim Asy'ari, Tebuireng, Syaikh Mahfus, Termas; Sayyid Abu Bakar bin Muhammad Syatha; dan seterusnya hingga Imam Syafi'i, kemudian Rasul.
Dengan jalur keilmuan ini, Gus Baha terjamin bukan hanya keluasan pengetahuannya, tetapi juga kebermanfaatannya untuk masyarakat luas. Hal ini tampak dari aktivitas rutin beliau yang sepenuhnya digunakan untuk mengajar dan berdakwah. Saat ini, selain menjadi pengasuh di pesantren LP3IA Rembang, Gus Baha juga aktif mengisi forum-forum pengajian, termasuk dua forum tetapnya di Yogyakarta dan Bojonegoro.

(Sumber: Buku Bahagia Beragama Bersama Gus Baha hal. 134-137)

muhalifsalahudin
Автор

Ulama seperti UAH ini aku suka Sbb beliau menghormati ulama lain (gus Baha')

sabiqhikmah
Автор

Gara gara uah nih saya sampe tersesat ngaji ke gus baha❤❤😂😂😂
Sampe sekarang. Matur suwun nggih

ududbae
Автор

semoga gus Baha dirahmati & sehat selalu. aamiin

wahyuharmadi
Автор

Masya Allah uah dan gus baha sehat selalu❤

sarismika
Автор

UAH itu ulama tawadhu slalu memuji orang, padahal dirinya sendiri sangat tinggi ilmunya

vyutzy
Автор

Ustat muhamadiyah ini saangat jujur lain dari yg lain di antara ustat2 mukamadiyah yg lain

xqdfhhd
welcome to shbcf.ru